nusabali

Ecobrick, Solusi Penanganan Sampah Plastik

  • www.nusabali.com-ecobrick-solusi-penanganan-sampah-plastik

Pegiat lingkungan saat ini terus mengupayakan penanganan sampah plastik.

SINGARAJA, NusaBali

Salah satunya yang sedang melejit saat ini pengolahan dengan metode ecobrick. Metode ini banyak disosialisasikan ke sekolah dan desa-desa oleh para pegiat lingkungan di Bali.  Salah satunya Gede Praja Mahardika,28, asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Ia yang juga pegiat lingkungan itu mulai memasyarakatkan ecobrick sejak tahun 2015. Ririnya memulai menjadi trainer ecobrick dari empat trainer (pelatih) di Bali.

Metode ecobrick, menurutnya, merupakan metode pengolahan sampah plastik yang sangat efektif dan efesien. Pengolahannya sangat mudah. Seluruh sampah plastik dari rumah tangga tinggal dibersihkan dan dimasukkan ke dalam motol air atau minuman botol plastik hingga penuh dan padat. Selanjutnya botol-botol yang penuh dengan sampah plastik itu pun dapat dibentuk menjadi berbagai jenis kerajinan hingga tembok rumah. “Ecobrick itu artinya bata yang ramah lingkungan, jadi dapat difungsikan dan dibentuk bermacam-macam, sebagai solusi masalah sampah plastik,” ujar pria kelahiran 21 Juli 1990.

Anak sulung dari dua bersaudara pasangan Ketut Sujana - Ketut Rasni ini pun nekat menjadi trainer yang bergerak secara individu. Dia melihat masalah sampah saat ini seakan hanya tanggung jawab pemerintah atau komunitas peduli lingkungan. Padahal yang lebih bertanggungjawab adalah masyarakat sebagai penghasil sampah plastik. Ia pun mulai menyosialisasikan ecobrick ini dari sekolah dan desa-desa. Metode ecobrick itu ditularkan kepada masyarakat untuk dapat bertanggung jawab sendiri terhadap sampah plastik yang dihasilkan setiap hari. “Memang ini perlu kesabaran karena kita perlu banyak smapah plastik untuk dpaat membangun instalasi atau benda yang diinginkan,” kata sarjana Kesehatan Masyarakat Ahli Promosi Kesehatan, Universitas Respati Jogjakarta ini.

Selain mendapat bersihnya, ecobrick juga dapat menjadi solusi pengadan benda, mulai dari kursi, meja, kotak, bahkan tembok dengan nilai yang lebih ekonimis. Tak tanggung-tanggung hasil kreatifitas ekobrick ini pun dapat bertahan belasan hingga puluhan tahun. Hal tersebut pun dinilainya lebih bijaksana daripada membuang sampah yang berujung ke TPA, atau membakarnya dengan potensi pencemaran lingkungan yang tinggi. “Jangan menyalahkan plastik yang dapat mencemari lingkungan, tapi mari mulai mengelola lingkungan kita dengan cara-cara yang sederhana tetapi nyata,” ungkap penghobi trancking ini.*k23

Komentar