Berambut Panjang, Dicukur di Sekolah
Puluhan siswa SMPN 1 Bangli yang rambutnya panjang dikumpulkan di halaman sekolah, Kamis (23/8).
BANGLI, NusaBali
Siswa yang berambut panjang langsung diganjar hukuman berupa cukur rambut. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter bagi siswa. Pantauan di lapangan, pada saat jam istirahat puluhan siswa diarahkan berkumpul di halaman sekolah. Para siswa diberikan pembinaan karena telah melanggar ketertiban yakni rambut tidak rapi. Selanjutnya rambut para siswa tersebut dicukur oleh beberapa orang guru. Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan cukur rambut dilakukan untuk membina karakter para siswa.
Para siswa diajarkan menjaga kerapian, baik pakaian maupun kerapian rambut. “Potongan rambut siswa harus rapi, kalau untuk para siswi rambutnya harus dijalin,” ungkapnya. Para siswa juga juga dapat teguran. Beberapa kali pernah diberikan teguran namun tidak ada perubahan. Maka siswa ditindak dengan cara rambutnya dicukur di sekolah. “Rambutnya dicukur sedikit, sebagai peringatan, dan di rumah masing-masing cukuranya bisa dirapikan lagi,” ujarnya.
Widiana Sandhi menambahkan, sidak rambut sering digelar. “Bisa dibidang I seperti sidak, tentu waktu tidak pasti. Kemudian untuk sidak kami melibatkan Patroli Kemanan Sekolah (PKS). PKS yang mencatat siswa yang melanggar dan untuk penindakan dilakukan oleh guru. *es
Siswa yang berambut panjang langsung diganjar hukuman berupa cukur rambut. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter bagi siswa. Pantauan di lapangan, pada saat jam istirahat puluhan siswa diarahkan berkumpul di halaman sekolah. Para siswa diberikan pembinaan karena telah melanggar ketertiban yakni rambut tidak rapi. Selanjutnya rambut para siswa tersebut dicukur oleh beberapa orang guru. Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, mengatakan cukur rambut dilakukan untuk membina karakter para siswa.
Para siswa diajarkan menjaga kerapian, baik pakaian maupun kerapian rambut. “Potongan rambut siswa harus rapi, kalau untuk para siswi rambutnya harus dijalin,” ungkapnya. Para siswa juga juga dapat teguran. Beberapa kali pernah diberikan teguran namun tidak ada perubahan. Maka siswa ditindak dengan cara rambutnya dicukur di sekolah. “Rambutnya dicukur sedikit, sebagai peringatan, dan di rumah masing-masing cukuranya bisa dirapikan lagi,” ujarnya.
Widiana Sandhi menambahkan, sidak rambut sering digelar. “Bisa dibidang I seperti sidak, tentu waktu tidak pasti. Kemudian untuk sidak kami melibatkan Patroli Kemanan Sekolah (PKS). PKS yang mencatat siswa yang melanggar dan untuk penindakan dilakukan oleh guru. *es
1
Komentar