Ketua Komisi IV Tahan Bantuan Korban Gempa
Ketua Komisi IV DPRD Karangasem I Nyoman Musna Antara menahan bantuan korban gempa.
AMLAPURA, NusaBali
Alasannya, kerusakan bangunan tempat tinggal, pura, dan fasilitas umum di Desa Kubu, Desa Tulamben, Desa Ban, dan Desa Tianyar Kecamatan Kubu mencapai 317 bangunan. Sedangkan bantuan dari Dinas Sosial yang dititipkan ke Komisi IV hanya 10 paket sembako.
Musna Antara mengatakan, buat sementara bantuan 10 paket sembako itu dititip di kantor Camat Kubu. Ia mengaku malu bagikan 10 paket sembako karena yang menderita akibat gempa mencapai seratusan kepala keluarga (KK). “Daripada menyerahkan bantuan itu bermasalah, maka kami tidak bagikan bantuan itu,” jelas Musna Antara, Kamis (23/8). Berdasarkan data, kerusakan di Desa Ban mencapai 270 rumah, pura, balai banjar, balai desa, dan fasilitas umum lainnya. Dari 270 rumah yang rusak, 73 rata dengan tanah.
Sedangkan di Desa Tianyar Tengah ditemukan 26 rumah rusak sedang, selebihnya terjadi di Desa Kubu dan Desa Tulamben. Saat melakukan pemantauan di lapangan, Ketua Komisi IV mendampingi anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan mantan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem. Anggota DPR RI, AA Adhi Mahendra Putra, menyerahkan langsung bantuan sembako kepada korban gempa yang ditemui di tenda-tenda yang dijadikan tempat tinggal sementara.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui mengalokasikan bantuan ke Kecamatan Kubu hanya 10 paket. Alasannya, di gudang masih tersisa 20 paket sembako bantuan dari pusat, masing-masing 10 paket dialokasikan ke Desa Bunutan Kecamatan Abang dan 10 paket dialokasikan ke Kecamatan Kubu. “Tolong dimaklumi dulu, stok bantuan tersisa sebanyak itu. Kami masih amprah 100 paket ke pusat melalui Provinsi Bali,” jelas Puspa Kumari.
Puspa Kumari mengakui warga yang jadi korban gempa cukup banyak, tidak sebanding dengan bantuan yang tersedia. “Makanya kami amprah bantuan secara bertahap,” lanjutnya. Camat Kubu, I Made Suartana, mengaku telah mengalokasikan bantuan 10 paket sembako yang sempat dititipkan di kantor Camat Kubu. “Kami langsung bagikan ke masyarakat melalui perbekel. Memang lebih banyak jumlah korban dari pada jumlah paket sembako yang datang,” katanya. Camat Suartana berharap masyarakat memaklumi karena stok sembako sangat terbatas. *k16
Musna Antara mengatakan, buat sementara bantuan 10 paket sembako itu dititip di kantor Camat Kubu. Ia mengaku malu bagikan 10 paket sembako karena yang menderita akibat gempa mencapai seratusan kepala keluarga (KK). “Daripada menyerahkan bantuan itu bermasalah, maka kami tidak bagikan bantuan itu,” jelas Musna Antara, Kamis (23/8). Berdasarkan data, kerusakan di Desa Ban mencapai 270 rumah, pura, balai banjar, balai desa, dan fasilitas umum lainnya. Dari 270 rumah yang rusak, 73 rata dengan tanah.
Sedangkan di Desa Tianyar Tengah ditemukan 26 rumah rusak sedang, selebihnya terjadi di Desa Kubu dan Desa Tulamben. Saat melakukan pemantauan di lapangan, Ketua Komisi IV mendampingi anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra dan mantan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem. Anggota DPR RI, AA Adhi Mahendra Putra, menyerahkan langsung bantuan sembako kepada korban gempa yang ditemui di tenda-tenda yang dijadikan tempat tinggal sementara.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui mengalokasikan bantuan ke Kecamatan Kubu hanya 10 paket. Alasannya, di gudang masih tersisa 20 paket sembako bantuan dari pusat, masing-masing 10 paket dialokasikan ke Desa Bunutan Kecamatan Abang dan 10 paket dialokasikan ke Kecamatan Kubu. “Tolong dimaklumi dulu, stok bantuan tersisa sebanyak itu. Kami masih amprah 100 paket ke pusat melalui Provinsi Bali,” jelas Puspa Kumari.
Puspa Kumari mengakui warga yang jadi korban gempa cukup banyak, tidak sebanding dengan bantuan yang tersedia. “Makanya kami amprah bantuan secara bertahap,” lanjutnya. Camat Kubu, I Made Suartana, mengaku telah mengalokasikan bantuan 10 paket sembako yang sempat dititipkan di kantor Camat Kubu. “Kami langsung bagikan ke masyarakat melalui perbekel. Memang lebih banyak jumlah korban dari pada jumlah paket sembako yang datang,” katanya. Camat Suartana berharap masyarakat memaklumi karena stok sembako sangat terbatas. *k16
Komentar