Penataan Taman Meparek Sradaning Dewata Tuntas
Penataan taman Meparek Sradaning Dewata atau yang lebih dikenal taman Simpang Kali di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung tuntas dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (LHK) Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Taman yang dilengkapi dengan patung Nakula Sadewa, air mancur, lighting, dan ornamen lainnya ini menjadi salah satu ikon baru di Kuta Selatan. Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung I Putu Eka Merthawan, mengungkapkan penataan taman yang dilengkapi patung Nakula Sadewa dengan tinggi 5 meter itu sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga sebagai persiapan menyambut event akbar IMF – World Bank, Oktober mendatang.
Dikatakan penataan yang dikerjakan multi years (2017-2018) ini akan dilakukan pemlaspasan pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (28/8). Pemlaspasan itu nanti akan diikuti oleh komponen desa adat setempat. “Tempat itu dilakukan pemlaspasan secara Hindu agar bersih dari aura negatif,” tutur Merthawan, Jumat (24/8).
Meski belum dilakukan pemlaspasan, saat ini sudah ada beberapa fasilitas yang sudah on seperti air mancur dan lighting. “Cuma tulisan nama tamannya belum dibuka. Nanti saat peresmian baru dibuka, tergantung bapak bupati,” imbuhnya.
Menurut Merthawan, saat ini yang dilakukan penyempurnaan adalah kebersihan di sekeliling patung. Selain itu saat pelaksanaan IMF nanti taman itu dilengkapi dengan pot portable. Saat ini sedang disiapkan bibitnya di Puspem Badung di Mangupraja Mandala Sempidi, KecamatanMengwi. “Nanti akan dilengkapi dengan bunga gumitir. Saat ini sudah dibibitkan ribuan. Tak hanya di sana tetapi semua jalur yang akan dilalui oleh para delegasi IMF akan dilengkapi dengan bunga,” ungkapnya.
Proyek fisik baru yang tengah digarap saat ini adalah penataan taman di depan Masjid Asasuttaqwa, Tuban, Kecamatan Kuta. Dia mengaku penataan taman yang dilengkapi kolam, air mancur, lighting, dan patung Panca Pandawa ini selesai pertengahan September mendatang. “Nanti air mancurnya tak terlalu besar. Kolamnya cukup dalam, sekitar 1,20 meter.”
Dikatakan pembuatan kolam hingga kedalaman satu meter lebih itu dilakukan untuk menghindari jebol. Karena pada bagian bawah kolam tersebut terdapat aspal. “Di situ pada bagian bawahnya ada bekas aspal. Karena dulu di situ adalah jalan raya. Kalau terlalu rendah takutnya tanahnya mudah jebol. Oleh karenanya dilakukan pada posisi terdalamnya. Jadinya lebih kuat,” kata Merthawan. *po
Taman yang dilengkapi dengan patung Nakula Sadewa, air mancur, lighting, dan ornamen lainnya ini menjadi salah satu ikon baru di Kuta Selatan. Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan Badung I Putu Eka Merthawan, mengungkapkan penataan taman yang dilengkapi patung Nakula Sadewa dengan tinggi 5 meter itu sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga sebagai persiapan menyambut event akbar IMF – World Bank, Oktober mendatang.
Dikatakan penataan yang dikerjakan multi years (2017-2018) ini akan dilakukan pemlaspasan pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (28/8). Pemlaspasan itu nanti akan diikuti oleh komponen desa adat setempat. “Tempat itu dilakukan pemlaspasan secara Hindu agar bersih dari aura negatif,” tutur Merthawan, Jumat (24/8).
Meski belum dilakukan pemlaspasan, saat ini sudah ada beberapa fasilitas yang sudah on seperti air mancur dan lighting. “Cuma tulisan nama tamannya belum dibuka. Nanti saat peresmian baru dibuka, tergantung bapak bupati,” imbuhnya.
Menurut Merthawan, saat ini yang dilakukan penyempurnaan adalah kebersihan di sekeliling patung. Selain itu saat pelaksanaan IMF nanti taman itu dilengkapi dengan pot portable. Saat ini sedang disiapkan bibitnya di Puspem Badung di Mangupraja Mandala Sempidi, KecamatanMengwi. “Nanti akan dilengkapi dengan bunga gumitir. Saat ini sudah dibibitkan ribuan. Tak hanya di sana tetapi semua jalur yang akan dilalui oleh para delegasi IMF akan dilengkapi dengan bunga,” ungkapnya.
Proyek fisik baru yang tengah digarap saat ini adalah penataan taman di depan Masjid Asasuttaqwa, Tuban, Kecamatan Kuta. Dia mengaku penataan taman yang dilengkapi kolam, air mancur, lighting, dan patung Panca Pandawa ini selesai pertengahan September mendatang. “Nanti air mancurnya tak terlalu besar. Kolamnya cukup dalam, sekitar 1,20 meter.”
Dikatakan pembuatan kolam hingga kedalaman satu meter lebih itu dilakukan untuk menghindari jebol. Karena pada bagian bawah kolam tersebut terdapat aspal. “Di situ pada bagian bawahnya ada bekas aspal. Karena dulu di situ adalah jalan raya. Kalau terlalu rendah takutnya tanahnya mudah jebol. Oleh karenanya dilakukan pada posisi terdalamnya. Jadinya lebih kuat,” kata Merthawan. *po
Komentar