nusabali

PLN UIP JBTB I Rencana Tambah 150 KV

  • www.nusabali.com-pln-uip-jbtb-i-rencana-tambah-150-kv

Selama ini pasokan listrik ke Karangasem hanya datang dari Jawa melalui saluran Bali selatan.

AMLAPURA, NusaBali

Jajaran PT PLN UIP JBTB (Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Bali) I Surabaya audiensi ke Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Jumat (24/8). Pimpinan rombongan Djarot Hutabri mempresentasikan rencana membangun jaringan SUTT (Saluran Udara Tenaga Tinggi) 150 KVA dengan Gardu Induk (GI) Pemaron (Buleleng) menuju GI Kecamatan Kubu dan dari GI Kecamatan Kubu menuju Gardu Induk Amlapura. Program ini diagendakan mulai awal tahun 2019.

Dalam presentasinya, Djarot Hutabri memaparkan tujuan membangun jaringan dari Pemaron menuju Amlapura karena selama ini pasokan listrik ke Amlapura belum ada dari daerah itu. Selama ini pasokan listrik ke Karangasem hanya datang dari Jawa melalui saluran Bali selatan. Sedangkan saluran dari Bali utara menuju Karangasem belum ada. Tujuan ke depan, mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik dari Bali selatan, bisa memanfaatkan pasokan listrik dari Bali utara.

Rencana pembangunan dengan panjang jaringan dari Pemaron-Amlapura sejauh 86,385 kilometer. Membangun 255 tower, luas lahan dibutuhkan 87,525 meter persegi. “Ini baru rencana, kami juga telah presentasikan di Singaraja. FS (feasibility study) belum disusun  baru sebatas survei,” kata Djarot Hutabri. Setelah baudiensi, lanjut sosialisasi melibatkan camat dan perbekel. Sosialisasi berikutnya melibatkan perbekel dengan warga, terutama pemilik lahan yang dilewati untuk membicarakan kompensasi. “Kami nantinya lebih detail membicarakan dampak sosial dan dampak radiasi yang terjadi atas tegangan tinggi itu,” tambahnya.

Bupati Mas Sumatri mengingatkan agar ada kompensasi kepada pemilik lahan yang dilewati. Juga kepada pemilik rumah yang dilewati SUTT. “Biar ada sisi manfaat kepada Pemkab Karangasem dan manfaat langsung kepada masyarakat,” harap Bupati Mas Sumatri. Sementara Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umm dan Penataan Ruang) Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, juga mengingatkan dampak radiasi yang terjadi akibat tegangan tinggi. “Sebab warga tinggal 24 jam di bawah tegangan tinggi. Beda dengan pekerja PLN, hanya berada selama proyek itu berjalan,” katanya. *k16

Komentar