Golkar Ngaku Tak Pecat Wigunawati
Sugawa Korry menyebut pada kepengurusan baru hasil Musda Golkar, Wigunawati maunya direkrut menjadi pengurus, tapi gagal karena persoalan komunikasi.
Sempat Hendak Dirangkul, Tapi Kini ‘Loncat’ ke PDIP
DENPASAR, NusaBali
Inilah pernyataan dari DPD I Golkar Bali soal hengkangnya kader senior Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati ke PDIP. Sekretaris DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry di Denpasar, Selasa (29/3) mengatakan Golkar tidak pernah memecat Wigunawati. Bahkan pada Musda Golkar di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan pada 10 Desember 2015 lalu, Wigunawati hendak dirangkul.
Sugawa Korry mengatakan setahu dirinya Sri Wigunawati tidak pernah dipecat atau dikeluarkan dari Golkar. Namun ketika sekarang sudah muncul bergabung ke PDIP, partai juga tidak bisa melarang. “Partai Golkar tidak pernah memecat Sri Wigunawati. Saya juga kaget mendengar dia ke PDIP. Kalau itu memang keinginan yang bersangkutan ya kita nggak bisa melarang,” ujar Sugawa.
Sugawa Korry mengatakan tidak tahu apakah Wigunawati di acara PDIP selaku kader yang ber KTA (kartu tanda anggota) atau tidak. “Saya nggak tahu apakah dia (Wigunawati) punya KTA PDIP. Saya nggak tahu,” ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut dia, kekaderan Wigunawati di Golkar cukup diakui. Pada kepengurusan baru hasil Musda Golkar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, mantan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali ini maunya direkrut menjadi pengurus. Sugawa saat itu berjuang karena dirinya menjadi formatur bersama Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar terpilih.
Namun upaya itu gagal karena tertunda dengan persoalan komunikasi. “Saat itu maunya kita rekrut sebagai pengurus, tetapi koordinasi dan komunikasinya kurang maksimal,” ujar pria yang juga Ketua DPD II Golkar Buleleng ini. Sugawa juga mengatakan alasan gagalnya Sri Wigunawati dirangkul masuk jajaran kepengurusan karena yang bersangkutan dalam prosesnya banyak melakukan pernyataan yang ‘menyerang’. “Saat itu Ketua terpilih Pak Sudikerta akhirnya urung merangkul. Karena pernyataannya- pernyataannya menyerang,” kata mantan Ketua Bappilu DPD Golkar Bali ini.
Sementara hengkangnya Wigunawati dengan wara-wiri di Rakerda PDIP sudah mulai dilirik kader Golkar lain.
Bahkan beredar isu kader lain menelepon Wigunawati. Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin Wigunawati mengatakan dirinya tidak berkomentar soal adanya janji-janji merangkul dan pernyataan dirinya tidak dipecat.”Saya tidak komentar lah. Sering lebay (mengada-ngada). Katanya mau merangkul, tidak dipecat dari Golkar. Ya pernyataan itu sudah sering saya dengar. Kita lihat faktanya sajalah,” tegas Sri Wigunawati.
Dia menegaskan dirinya sampai saat ini profesional yang bekerja karena diminta untuk mengurusi kegiatan partai politik yang menggelar hajatan. “Silahkan menilailah. Saya profesional yang keahliannya digunakan. Sebelumnya saya memang sempat ditawari Pak Sugawa Korry keliling Bali memberikan pengkaderan, tetapi itu sudah lama sekali disampaikan. Faktanya sampai sekarang memang nggak ada tugas itu,” ungkap Wigunawati.
Hengkangnya Sri Wigunawati ke PDIP meskipun belum dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) sudah diketahui juga oleh sejumlah elite Golkar. Salah satu elite Golkar Bali yang enggan namanya disebutkan hanya menghela napas membaca di media soal cabutnya Sri Wigunawati dari Golkar.
“Saya nggak bisa omong apa. Siapa kita salahkan kalau sudah kayak gini,” ujar salah satu kader senior yang juga duduk di legislatif ini. Selain Sri Wigunawati yang hengkang, sebelumnya kader elite Golkar yang cabut alias pindah partai, yakni Ida Bagus Oka Gunastawa. Oka Gunastawa bahkan sukses memimpin Partai NasDem Bali. NasDem Bali di bawah Oka Gunastawa berhasil memainkan peran di kancah perpolitikan Bali.
Terbukti dengan dua kursi di DPRD Bali dan beberapa kursi di kabupaten dan kota. Bahkan koalisi parpol yang dibidani NasDem mampu memenangkan Pilkada Karangasem dengan terpilihnya, IGA Mas Sumatri-Wayan Artadipa (MasDipa) dalam Pilkada 2015 lalu.
Sebelumnya diberitakan Golkar kehilangan salah satu kader terbaiknya, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. Srikandi Politik asal Mendoyo, Jembrana ini ‘hengkang’ ke PDIP. Bahkan, mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 ini sudah ikut hadir dan kenakan baju merah saat Rakerda PDIP Bali di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, 25-26 Maret 2016.
Kehadiran Sri Wigunawati dalam Rakerda PDIP Bali di Sanur tidaklah terlalu mengejutkan kalangan PDIP. Pasalnya, sejak Pilpres 2014 lalu, Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Bali ini wara-wiri bersama PDIP untuk pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. 7 nat
Komentar