nusabali

Puja Astawa Sukses Hibur 750 Peserta di Youth Event 2018

  • www.nusabali.com-puja-astawa-sukses-hibur-750-peserta-di-youth-event-2018

Banyak ilmu bermanfaat yang dapat dipetik oleh peserta dari ketujuh narasumber pada Youth Event 2018, Minggu (26/08) bertempat di Ballroom Harris Hotel & Convention Centre, Denpasar.

DENPASAR, NusaBali
Suasana khidmat mengawali Minggu siang itu dengan menyanyikan 3 stanza lagu kebangsaan Indonesia Raya. Terlihat, 750 peserta tampak khusyuk menyanyikannya dengan penuh penjiwaan. Setelah bernyanyi, doa pun diucapkan agar acara berjalan dengan lancar dan dapat bermanfaat di kemudian hari.

Kira-kira, begitu gambaran singkat pembukaan Youth Event 2018 yang pertama kali diadakan oleh NIEC (Naresy International Education Consultant) Indonesia bersama PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Bali. Acara tersebut juga diawali dengan sambutan dari I Made Dana Tenaya, selaku Kepala Seksi Pengembangan Pemberdayaan Pemuda Dispora Provinsi Bali, yang pada kesempatan tersebut juga mewakili Gubernur Bali untuk menyampaikan sambutannya mengenai peran pemuda dalam program kepemimpinan 5 tahun ke depan, bahwa nantinya akan diadakan pemilihan Kabupaten Kota Layak Pemuda yang akan diresmikan pada 28 Oktober 2018 nanti.

Beranjak ke acara seminar, para narasumber pun satu per satu  hadir ke atas panggung dan berbicara perihal pengalamannya membangun bisnis dan karier, dari yang awalnya tidak tamat sekolah hingga menjadi sukses seperti sekarang hingga ada yang kekurangan namun bisa bersekolah di luar negeri. Rata-rata mereka memulai dari bawah dan selalu melandasi dirinya dengan semangat yang tak pernah padam.

Foto: Dari kiri ke kanan, MC Diah Desvi, Priscilla, Arnantyo, Pande Putu Setiawan, Puja Astawa, Michael Strobel, Andruw Senduk, Agung Riski, dan MC Wisnu Saputra tengah berfoto bersama (26/08) - Dok. NusaBali

Sebut saja, Arnantyo yang di masa kecilnya kesusahan, namun atas tekad bulat dan semangatnya, ia sempat bersekolah di Adelaide University, Australia dan telah mendirikan NIEC, sekolah perhotelan, serta menggeluti bisnis di bidang restaurant. Ada pula Gusti Ngurah Anom (Cok Krisna) yang tidak tamat SMA tetapi kini telah memiliki sejumlah perusahaan yang tak pernah sepi pengunjung, contohnya Krishna Oleh-Oleh Bali. 

Foto: Ajik Cok Krisna sedang menceritakan proses berbisnisnya pada peserta (26/08) - Dok. NusaBali

Di urutan pembicara ketiga ada Yetty Kuhn yang tak lain adalah Direktur Sumber Daya Manusia di Hotel Bvlgari yang dulunya tidak mengenyam bangku kuliah namun dapat meraih mimpinya dan berani memilih jalan berbeda ketika orang lain berduyun memilih jalan yang sama.

Foto: Yetty Kuhn dengan gaya kocaknya sedang memotivasi peserta (26/08) - Dok. NusaBali

Acara talkshow pun tak kalah seru, yang diawali oleh pemaparan Agung Riski Restuaji mengenai apa itu PCMI Bali serta membawa kabar segar perihal ajang Pertukaran Pemuda antar Negara (PPAN) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang rutin diadakan setiap tahun di Disdikpora Provinsi Bali. Andrew Senduk yang seorang penulis buku juga turut berbagi ilmunya tentang kepemimpinan dalam generasi muda. Michael Strobel yang seorang asing pun turut andil dalam membangun pariwisata dan budaya Bali melalui kanalnya di www.bali.com yang membahas hal-hal menarik seputar Bali.

Menjelang akhir talkshow, suasana tiba-tiba berubah menjadi segar dan ceria saat Puja Astawa hadir ke panggung dengan gaya khasnya. Dengan baju kuning yang terlihat mentereng, dirinya lincah memainkan suasana yang dibalut dengan motivasi dan gelak tawa dibarengi logat khas Bulelengnya. Terakhir, ada Pande Putu Setiawan, selaku Penggagas Anak Alam dan Kakak Asuh Bali, merubah seketika suasana ceria menjadi haru dan sangat menginspirasi melalui video-video yang ia tampilkan tentang anak-anak di pedesaan yang terpaksa putus sekolah karena terhalang biaya.

Masing-masing narasumber begitu menginspirasi dengan caranya masing-masing. Hal ini pun dirasakan oleh salah satu peserta yang jauh-jauh hadir dari Bali Utara, yaitu Gede Pasek Reksa. Dirinya mengaku sangat terinspirasi oleh masing-masing cerita dari para narasumber mengenai pencarian hobi dan jati diri.

“Jadi, acara seperti inilah yang kita butuhkan untuk generasi-generasi berikutnya, kenapa? Karena di sini kita belajar bukan hanya sekedar teori, melainkan dari orang-orang yang memang berkompeten di bidangnya. Yang dapat saya pelajari di sini adalah, cintai apa yang benar-benar menjadi passion kita, sehingga di sanalah kita akan berusaha bermanfaat bagi banyak orang,” jelas Pande yang ditemui NusaBali usai acara (26/08).

Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan dari Puja Astawa yang kagum dengan semangat generasi muda yang hadir dalam acara Youth Event 2018 tersebut.

“Luar biasa sekali yang ikut. Semangatnya luar biasa sekali. Saya kagum pada mereka yang memiliki jiwa luar biasa yang tentu ingin sukses. Harapan saya, semoga mereka dapat termotivasi setelah acara ini,” ucap Puja di sela-sela keramaian penggemar yang ingin berfoto dengannya.

Di akhir acara yang terbilang sukses tersebut, ada yang tampak paling bahagia, yaitu Arnantyo yang telah jauh-jauh hari merancang acara ini bersama isterinya Priscilla Chrisanita, yang sekaligus menjadi Managing Director NIEC. Arnan pun berkesempatan menyampaikan kesannya.

“Rasanya senang banget karena pertama, jumlah pesertanya banyak dan itu jauh dengan apa yang kita ekspektasikan dari awal, pembicaranya dari awal juga sangat menyenangkan sekali. Saya sendiri sangat terinspirasi sampai merinding mendengar apa yang mereka sampaikan. Untuk kedepannya, kita harap akan mendatangkan pembicara yang luar biasa lagi dan mengadakan Youth Event lagi secara berkesinambungan karena youth (red: pemuda) ini perlu sekali suntikan motivasi, tambahan ilmu, juga mentor,” tutup Arnan dengan rona wajah bahagia. *ph

Komentar