Iko Uwais Jadi Penerjemah Dadakan
Film Iko Uwais, Mile 22 belum lama ini dirilis di bioskop-bioskop Indonesia.
JAKARTA, NusaBali
Sayangnya, ia tak hadir di acara penting tersebut lantaran dirinya harus kembali syuting di luar negeri untuk film selanjutnya. Selama berada di Kanada, Iko Uwais memiliki jadwal padat. Meski begitu, ia bersama tim masih memiliki waktu senggang untuk bisa melakukan aktivitas di luar syuting.
Dan Iko Uwais memperlihatkan kegiatannya tersebut di akun Instagramnya, Minggu (26/8). Bila teman-temannya sibuk main games, masak atau sekadar menikmati indahnya kota Vancouver, British Columbia, berbeda dengan suami penyanyi Audy Item ini.
Ia justru sibuk melipat beberapa baju dan celana yang dibawanya. Sepertinya, pakaian tersebut baru saja dicucinya.
Hadirnya Iko Uwais dalam film Mile 22, membuat sang sutradara, Peter Berg, menginginkan adanya dialog berbahasa Indonesia. Iko Uwais pun akhirnya mendapat tugas dadakan untuk menjadi penerjemah.
"Bahasa itu karena Peter Berg ingin agar Iko nyaman. Bukan spesifik menggambarkan Indonesia, tapi ingin menggambarkan negara Asia Selatan," tutur Ricky Siahaan, manajer Iko Uwais, saat menghadiri premier film Mile 22 di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (20/8) lalu seperti dilansir liputan6.
Tuntutan untuk berperan dalam film-film Hollywood, tentu berbeda dengan di Indonesia, termasuk dalam beradegan buka-bukaan maupun adegan panas. Namun ternyata, Iko Uwais ogah melakukan adegan seperti ini. *
Sayangnya, ia tak hadir di acara penting tersebut lantaran dirinya harus kembali syuting di luar negeri untuk film selanjutnya. Selama berada di Kanada, Iko Uwais memiliki jadwal padat. Meski begitu, ia bersama tim masih memiliki waktu senggang untuk bisa melakukan aktivitas di luar syuting.
Dan Iko Uwais memperlihatkan kegiatannya tersebut di akun Instagramnya, Minggu (26/8). Bila teman-temannya sibuk main games, masak atau sekadar menikmati indahnya kota Vancouver, British Columbia, berbeda dengan suami penyanyi Audy Item ini.
Ia justru sibuk melipat beberapa baju dan celana yang dibawanya. Sepertinya, pakaian tersebut baru saja dicucinya.
Hadirnya Iko Uwais dalam film Mile 22, membuat sang sutradara, Peter Berg, menginginkan adanya dialog berbahasa Indonesia. Iko Uwais pun akhirnya mendapat tugas dadakan untuk menjadi penerjemah.
"Bahasa itu karena Peter Berg ingin agar Iko nyaman. Bukan spesifik menggambarkan Indonesia, tapi ingin menggambarkan negara Asia Selatan," tutur Ricky Siahaan, manajer Iko Uwais, saat menghadiri premier film Mile 22 di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (20/8) lalu seperti dilansir liputan6.
Tuntutan untuk berperan dalam film-film Hollywood, tentu berbeda dengan di Indonesia, termasuk dalam beradegan buka-bukaan maupun adegan panas. Namun ternyata, Iko Uwais ogah melakukan adegan seperti ini. *
Komentar