Pemuda Tewas Mendadak Saat Pacaran
Seorang pemuda bernama, Ida Bagus Aditya Putra Dingadan, 18, tewas mendadak saat jalan-jalan bersama pacarnya, Ni Putu EN, 14 pada Senin (27/8) pukul 16.30 WITA.
TABANAN, NusaBali
IB Aditya tewas di atas stang sepeda motor di Gang Batu, Banjar Batu Tampih Kanginan, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Penyebab kematian korban diduga karena mempunyai riwayat penyakit jantung.
Informasi yang dihimpun, sebelum pemuda tersebut meregang nyawa, Senin sore sekitar pukul 14.00 WITA, korban asal Banjar Pande, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan ini janjian lewat HP untuk mengajak pacarnya Ni Putu EN, pelajar SMP asal Bongan, Kecamatan Tabanan jalan-jalan ke Pantai Batu Tampih.
Mereka pun berangkat berboncengan dengan menggunakan sepeda motor korban. Setelah tiba di Gang Batu Tampih, korban membeli rokok di sekitaran tempat tersebut. Lalu mereka pun berbincang-bincang di atas sepeda motor. Hingga beberapa lama Ni Putu EN mengajak korban pulang. Saat itu korban yang sudah dalam keadaan tertelungkup di atas stang motor tak menyahut.
Ni Putu EN pun berusaha membangunkan, namun tangan korban sudah dingin. Dilihat dari mulut korban mengeluarkan buih. Ni Putu EN pun meminta tolong ke warga sekitar. Korban diangkat lalu warga menelentangkannya di tanah.
Hingga selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Nyitdah untuk diberikan pertolongan. Hanya saja korban sudah tidak bisa ditolong lagi, karena tiba di rumah sakit dalam kondisi sudah meninggal. Selanjutnya peristiwa ini pun dilaporkan ke Polsek Kediri.
Pacar korban, Ni Putu EN menceritakan sebenarnya dia bertemu dengan pacarnya itu di rumah temannya saat belajar kelompok. Karena di rumah temannya ramai, maka pacarnya tersebut mengajak pergi ke pantai. "Jadi belum sampai ke pantai waktu itu masih beli rokok," jelasnya.
Hanya sekitar pukul 16.00 WITA dia memutuskan untuk pulang, namun tiba-tiba pacarnya yang baru tamat di SMAN 1 Kediri tersebut terjatuh dari atas stang motor. Dia kira pacarnya marah karena dia ingin pulang. Namun setelah ditunggu dan dipanggil tidak mau nyahut dan mulutnya dilihat berbusa. "Jadi waktu saya pegang tanganya dingin, tetapi masih ada napas," jelasnya.
Hanya saja warga di sana tidak berani membantu membawa ke rumah sakit. Ketika ibunya datang setelah dia telepon baru diajak ke rumah sakit. Bahkan dikatakan polisi yang diteleponnya baru datang ke lokasi pukul 18.00 WITA.
Meskipun baru pacaran satu bulan, selama pacaran korban tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan ketika berbincang saat itu biasa saja tidak ada juga mengeluh sakit. "Coba saja waktu itu ada warga yang berani bawa ke rumah sakit bisa-bisa masih hidup. Karena saya dan teman tidak bisa membawa orangnya berat," jelasnya sembari membenarkan jika dari keterangan keluarga memang menderita penyakit jantung dan sesak napas.
Kasubag Humas Polres Tabanan, AKP I Gede Made Surya Kusuma membenarkan kejadian itu. Menurutnya korban meninggal karena menderita penyakit jantung. "Keluarga korban sudah menerima kejadian ini," katanya. *de
IB Aditya tewas di atas stang sepeda motor di Gang Batu, Banjar Batu Tampih Kanginan, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Penyebab kematian korban diduga karena mempunyai riwayat penyakit jantung.
Informasi yang dihimpun, sebelum pemuda tersebut meregang nyawa, Senin sore sekitar pukul 14.00 WITA, korban asal Banjar Pande, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan ini janjian lewat HP untuk mengajak pacarnya Ni Putu EN, pelajar SMP asal Bongan, Kecamatan Tabanan jalan-jalan ke Pantai Batu Tampih.
Mereka pun berangkat berboncengan dengan menggunakan sepeda motor korban. Setelah tiba di Gang Batu Tampih, korban membeli rokok di sekitaran tempat tersebut. Lalu mereka pun berbincang-bincang di atas sepeda motor. Hingga beberapa lama Ni Putu EN mengajak korban pulang. Saat itu korban yang sudah dalam keadaan tertelungkup di atas stang motor tak menyahut.
Ni Putu EN pun berusaha membangunkan, namun tangan korban sudah dingin. Dilihat dari mulut korban mengeluarkan buih. Ni Putu EN pun meminta tolong ke warga sekitar. Korban diangkat lalu warga menelentangkannya di tanah.
Hingga selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Nyitdah untuk diberikan pertolongan. Hanya saja korban sudah tidak bisa ditolong lagi, karena tiba di rumah sakit dalam kondisi sudah meninggal. Selanjutnya peristiwa ini pun dilaporkan ke Polsek Kediri.
Pacar korban, Ni Putu EN menceritakan sebenarnya dia bertemu dengan pacarnya itu di rumah temannya saat belajar kelompok. Karena di rumah temannya ramai, maka pacarnya tersebut mengajak pergi ke pantai. "Jadi belum sampai ke pantai waktu itu masih beli rokok," jelasnya.
Hanya sekitar pukul 16.00 WITA dia memutuskan untuk pulang, namun tiba-tiba pacarnya yang baru tamat di SMAN 1 Kediri tersebut terjatuh dari atas stang motor. Dia kira pacarnya marah karena dia ingin pulang. Namun setelah ditunggu dan dipanggil tidak mau nyahut dan mulutnya dilihat berbusa. "Jadi waktu saya pegang tanganya dingin, tetapi masih ada napas," jelasnya.
Hanya saja warga di sana tidak berani membantu membawa ke rumah sakit. Ketika ibunya datang setelah dia telepon baru diajak ke rumah sakit. Bahkan dikatakan polisi yang diteleponnya baru datang ke lokasi pukul 18.00 WITA.
Meskipun baru pacaran satu bulan, selama pacaran korban tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan ketika berbincang saat itu biasa saja tidak ada juga mengeluh sakit. "Coba saja waktu itu ada warga yang berani bawa ke rumah sakit bisa-bisa masih hidup. Karena saya dan teman tidak bisa membawa orangnya berat," jelasnya sembari membenarkan jika dari keterangan keluarga memang menderita penyakit jantung dan sesak napas.
Kasubag Humas Polres Tabanan, AKP I Gede Made Surya Kusuma membenarkan kejadian itu. Menurutnya korban meninggal karena menderita penyakit jantung. "Keluarga korban sudah menerima kejadian ini," katanya. *de
Komentar