Pastika: Izinkan Aku Pergi...
Semalam, Gubernur Pastika pamitan terakhir dengan masyarakat
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika Rabu (29/8) hari ini akan mengakhiri masa jabatannya setelah menjalankan kepemimpinan selama 10 tahun di lingkungan Pemprov Bali. Selasa (28/8) malam kemarin, dalam acara Penganugerahan Bali Mandara Parama Nugraha 2018 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya-Art Center, Denpasar, Gubernur Pastika pamit undur diri untuk terakhir kalinya di hadapan masyarakat yang menonton.
Kepada masyarakat, malam kemarin Pastika mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Dalam sejumlah kesempatan, Gubernur Pastika memang selalu menyanyikan satu lagu perpisahan sebelum berakhir masa jabatannya. Malam itu, lagu tersebut pun kembali didendangkan untuk terakhir kalinya di atas panggung disaksikan ribuan masyarakat termasuk para undangan yang hadir.
“Izinkan aku pergi, apalagi yang engkau tangisi. Semogalah penggantiku, dapat lebih mengerti hatimu. Memang berat ku rasa, meninggalkan Bali yang ku cinta. Namun bagaimana lagi, semuanya harus ku jalani. Selamat tinggal, ku doakan selalu bahagia. Hanya pesanku, jangan lupa kirimkan kabarmu. Bila di suatu hari, dia membuat kecewa di hati. Batin ini takkan rela, mendengarmu hidup menderita,” begitu lirik lagu yang dinyanyikan tokoh asal Buleleng ini.
Sepuluh tahun telah berlalu. Hari ini, secara resmi Gubernur Pastika akan digantikan oleh penjabat Gubernur Bali, yakni Drs Hamdani MM MSi AK, yang merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan RI. Selama 10 tahun program Bali Mandara, Gubernur Pastika menyerahkan kepada masyarakat Bali untuk menilai hasil pembangunan apa yang telah dilakukan selama mengabdi menjadi Gubernur Bali. “Pada malam hari yang cerah ini, izinkan saya mohon diri karena telah selesai melaksanakan pengabdian sebagai Gubernur Bali. Mulai besok, saya akan mengabdi kepada Bali melalui bidang dan swadharma yang berbeda. Jiwa raga saya tetap untuk Bali,” ujar Pastika.
Mantan Kapolda Bali ini pun berterima kasih dan meminta maaf kepada staf dan bawahannya. Gubernur Pastika juga mengingatkan agar pegawai pemerintahan adalah abdi negera, yang tidak saja bekerja, namun juga siap berkorban untuk bangsa, negara, dan masyarakat. Gubernur Pastika berpesan jadilah abdi negara yang sungguh-sungguh, sabar, dan ikhlas.
“Sekaligus juga saya minta maaf. Mungkin saya ada bertindak kurang pada tempatnya. Saya mungkin seringkali agak keras, sehingga membuat saudara-saudara (pegawai pemerintahan, red) mungkin kecil hati. Saya minta maaf atas hal ini. Semua itu, tujuannya agar kita mampu bekerja dengan baik,” katanya.
Malam ‘perpisahan’ kemarin begitu haru terutama dirasakan oleh siswa siswi SMA/SMK Negeri Bali Mandara. Malam itu, siswa-siswi yang hadir di panggung mempersembahkan senandung puisi di hadapan Gubernur Pastika, yang merintis sekolah khusus untuk anak-anak kurang mampu di seluruh Bali. Dua orang perwakilan siswa pun nampak menangis saat menyerahkan sepasang bouquet kepada Gubernur Pastika dan Ny Ayu Pastika. Dengan kasih sayang, Pastika dan Nyonya membelai kepala dua orang perwakilan siswa tersebut. *ind
Gubernur Bali Made Mangku Pastika Rabu (29/8) hari ini akan mengakhiri masa jabatannya setelah menjalankan kepemimpinan selama 10 tahun di lingkungan Pemprov Bali. Selasa (28/8) malam kemarin, dalam acara Penganugerahan Bali Mandara Parama Nugraha 2018 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya-Art Center, Denpasar, Gubernur Pastika pamit undur diri untuk terakhir kalinya di hadapan masyarakat yang menonton.
Kepada masyarakat, malam kemarin Pastika mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Dalam sejumlah kesempatan, Gubernur Pastika memang selalu menyanyikan satu lagu perpisahan sebelum berakhir masa jabatannya. Malam itu, lagu tersebut pun kembali didendangkan untuk terakhir kalinya di atas panggung disaksikan ribuan masyarakat termasuk para undangan yang hadir.
“Izinkan aku pergi, apalagi yang engkau tangisi. Semogalah penggantiku, dapat lebih mengerti hatimu. Memang berat ku rasa, meninggalkan Bali yang ku cinta. Namun bagaimana lagi, semuanya harus ku jalani. Selamat tinggal, ku doakan selalu bahagia. Hanya pesanku, jangan lupa kirimkan kabarmu. Bila di suatu hari, dia membuat kecewa di hati. Batin ini takkan rela, mendengarmu hidup menderita,” begitu lirik lagu yang dinyanyikan tokoh asal Buleleng ini.
Sepuluh tahun telah berlalu. Hari ini, secara resmi Gubernur Pastika akan digantikan oleh penjabat Gubernur Bali, yakni Drs Hamdani MM MSi AK, yang merupakan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan RI. Selama 10 tahun program Bali Mandara, Gubernur Pastika menyerahkan kepada masyarakat Bali untuk menilai hasil pembangunan apa yang telah dilakukan selama mengabdi menjadi Gubernur Bali. “Pada malam hari yang cerah ini, izinkan saya mohon diri karena telah selesai melaksanakan pengabdian sebagai Gubernur Bali. Mulai besok, saya akan mengabdi kepada Bali melalui bidang dan swadharma yang berbeda. Jiwa raga saya tetap untuk Bali,” ujar Pastika.
Mantan Kapolda Bali ini pun berterima kasih dan meminta maaf kepada staf dan bawahannya. Gubernur Pastika juga mengingatkan agar pegawai pemerintahan adalah abdi negera, yang tidak saja bekerja, namun juga siap berkorban untuk bangsa, negara, dan masyarakat. Gubernur Pastika berpesan jadilah abdi negara yang sungguh-sungguh, sabar, dan ikhlas.
“Sekaligus juga saya minta maaf. Mungkin saya ada bertindak kurang pada tempatnya. Saya mungkin seringkali agak keras, sehingga membuat saudara-saudara (pegawai pemerintahan, red) mungkin kecil hati. Saya minta maaf atas hal ini. Semua itu, tujuannya agar kita mampu bekerja dengan baik,” katanya.
Malam ‘perpisahan’ kemarin begitu haru terutama dirasakan oleh siswa siswi SMA/SMK Negeri Bali Mandara. Malam itu, siswa-siswi yang hadir di panggung mempersembahkan senandung puisi di hadapan Gubernur Pastika, yang merintis sekolah khusus untuk anak-anak kurang mampu di seluruh Bali. Dua orang perwakilan siswa pun nampak menangis saat menyerahkan sepasang bouquet kepada Gubernur Pastika dan Ny Ayu Pastika. Dengan kasih sayang, Pastika dan Nyonya membelai kepala dua orang perwakilan siswa tersebut. *ind
1
Komentar