Kendaraan Pemkab Terancam Diobral
Terkait nasib motor bebek yang masih tersisa dan tidak laku itu, Bidang Aset akan mengagendakan lelang susulan.
Lelang Aset Tahap I Tak Dapat Pembeli
GIANYAR, NusaBali
Pasca proses lelang tahap I untuk kendaraan tua aset Pemkab Gianyar, tak berjalan mulus. Kerena sepeda motor tipe bebek yang dilelang krisis peminat, Padahal, menurut versi Pemkab, harganya sudah murah. Pemkab pun berencana menggelar lelang susulan, bahkan menjual dengan harga obral.
Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar Made Arianta menyatakan kendaraan yang tidak terjual selama lelang dikarenakan beberapa faktor. “Kemungkinan, kondisi barang sudah tidak menarik, atau harganya masih tergolong tinggi,” ujar Made Arianta, Senin (28/8).
Kata Arianta, kendaraan yang tidak laku itu kebanyakan tipe bebek berbagai merek, seperti Shogun, Alfa, dan Grand. Untuk harganya bervariasi mulai Rp 800.000 - Rp 1 juta per unit. Mengenai kondisi mesin, pihaknya mengaku tidak mengetahui persis apakah masih hidup atau tidak. “Kami hanya mendata, tidak tahu secara rinci,” jelasnya.
Arianta pun tidak menampik kondisi motor bebek yang masih tersisa itu banyak lecet dan bagian jok juga tampak rusak. Itu karena motor sudah berusia sekitar 15 tahun ke atas dengan daya pakai relatif panjang. “Waktu lelang pertama, yang banyak dicari itu seperti Win. Motor laki itu diminati,” jelasnya.
Kini, motor bebek yang tidak laku itu masih diparkir rapi di depan ruangan Bidang Aset BPKAD Gianyar. Terkait nasib motor bebek yang masih tersisa dan tidak laku itu, Bidang Aset akan mengagendakan lelang susulan. “Kami akan rancang lelang tahap II. Proses lelang sampai tiga kali,” jelasnya.
Apabila sampai proses lelang III, motor tersebut belum laku juga, maka akan dilanjutkan dengan penjualan langsung, sejenis obral. Nantinya harga motor yang sudah jatuh itu akan diturunkan lagi. “Nanti bisa kami jual langsung tanpa lelang. Harganya kami beri Rp 500.000,” ujarnya. Selanjutnya, untuk hasil lelang tersebut, seluruh dana akan masuk ke kas daerah.*nvi
GIANYAR, NusaBali
Pasca proses lelang tahap I untuk kendaraan tua aset Pemkab Gianyar, tak berjalan mulus. Kerena sepeda motor tipe bebek yang dilelang krisis peminat, Padahal, menurut versi Pemkab, harganya sudah murah. Pemkab pun berencana menggelar lelang susulan, bahkan menjual dengan harga obral.
Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar Made Arianta menyatakan kendaraan yang tidak terjual selama lelang dikarenakan beberapa faktor. “Kemungkinan, kondisi barang sudah tidak menarik, atau harganya masih tergolong tinggi,” ujar Made Arianta, Senin (28/8).
Kata Arianta, kendaraan yang tidak laku itu kebanyakan tipe bebek berbagai merek, seperti Shogun, Alfa, dan Grand. Untuk harganya bervariasi mulai Rp 800.000 - Rp 1 juta per unit. Mengenai kondisi mesin, pihaknya mengaku tidak mengetahui persis apakah masih hidup atau tidak. “Kami hanya mendata, tidak tahu secara rinci,” jelasnya.
Arianta pun tidak menampik kondisi motor bebek yang masih tersisa itu banyak lecet dan bagian jok juga tampak rusak. Itu karena motor sudah berusia sekitar 15 tahun ke atas dengan daya pakai relatif panjang. “Waktu lelang pertama, yang banyak dicari itu seperti Win. Motor laki itu diminati,” jelasnya.
Kini, motor bebek yang tidak laku itu masih diparkir rapi di depan ruangan Bidang Aset BPKAD Gianyar. Terkait nasib motor bebek yang masih tersisa dan tidak laku itu, Bidang Aset akan mengagendakan lelang susulan. “Kami akan rancang lelang tahap II. Proses lelang sampai tiga kali,” jelasnya.
Apabila sampai proses lelang III, motor tersebut belum laku juga, maka akan dilanjutkan dengan penjualan langsung, sejenis obral. Nantinya harga motor yang sudah jatuh itu akan diturunkan lagi. “Nanti bisa kami jual langsung tanpa lelang. Harganya kami beri Rp 500.000,” ujarnya. Selanjutnya, untuk hasil lelang tersebut, seluruh dana akan masuk ke kas daerah.*nvi
1
Komentar