Jonatan Juara, Bulutangkis Persembahkan 2 Emas
Indonesia sukses sapu 2 medali emas, 2 perak, dan 4 perunggu dari cabang primadona bulutangkis dalam Asian Gamesa XVIII di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
JAKARTA, NusaBali
Dua keping emas direbut melalui Jonatan Christie di nomor bergengsi tunggal putra dan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, setelah mengalahkan lawan-lawannya dalam tarung final di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/9).
Dalam laga final tunggal putra, Selasa siang, Jonatan Christie sukses menjungkalkan pebulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen, melalui rubber game 21-18, 20-22, 21-15. Sedangkan pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berhasil memenangkan All Indonesian Final melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juga melalui rubber game 13-21, 21-18, 24-22.
’Perang saudara’ Kevin Sanjaya/Marcus Gideon vs Fajar Alfian/Rian Ardianto tidak membuat sport jantung, karena siapa pun pemenangnya, medali emas tetap buat kontingen Indonesia. Namun, duel Jonatan Christie vs Chou Tien Chen di final tuinggal putra, sungguh membuat sport jantung masyarakat Indonesia. Apalagi, Chou yang dihadapi Jonathan sebelumnya berhasil mendepak pemain terbaik Indonesia, Anthony Ginting, di semifinal.
Pada set pertama, Jonatan sempat kerepotan, sebelum akhirnya menang dengan 21-18. Memasuki set kedua, Jonatan lagi-lagi melakukan start lamban dan membuat Chou mampu merebut angka demi angka hingga melesat dengan keunggulan 7-4. Habis itu, Jonatan sempat bangkit hingga leading 10-6. Namun, Jonatan akhirnya takluk 20-22, setelah sempat menyakaman kedudukan 20-20. Set ketiga yang menentukan, juga berlangsung menegangkan, karena tgerjadi kejar-kejaran skor. Beruntung, Jonatan akhirnya menang 21-15 hingga berhak atas medali emas nomor tunggal putra.
Jonatan Christie menjadi pebulutangkis Indonesia keenam yang berhasil sabet medali emas tunggal putra, sejak cabang bulutangkis dipertandingkan dalam Asiuan Games IV 1962 di Jakarta. Pemain Indonesia yang sebelumnya sabet emas tunggal putra masing-masing Tan Joe Hok (Asian Games 1962), Ang Tjin Siang (Asian Games 1966), Liem Swie King (Asian Games 1978), Hariyanto Arbi (Asian Games 1994), serta Taufik Hidayat (Asian Games 2002 dan 2006).
Jonatan mengaku sangat bersyukur bisa meraih emas Asian Games. Jonatan mempersembahkan emas Asian Games ini buat Tuhan, kelurga, dan masyarakat Indonesia. "Emas ini saya persembahkan buat Tuhan, karena Tuhan yang memberikan saya berkat untuk juara di sini," kata Jonatan dilansir detikcom kemarin. "Dan, mungkin untuk penonton, masyarakat semua, keluarga, papa dan mama, serta nenek saya yang benar-benar mendukung saya sejak kecil. Kemudian, pelatih dan tim support yang selama Asian Games ini sangat luar biasa," lanjutnya.
Sementara itu, pasangan nomor satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon memuji-muji Fajar Alfian/Rian Ardianto, yang nyaris mengalahkannya dalam final ganda putra, Selasa kemarin. Penampilan Fajar/Rian dinilai amat baik, melampaui ekspektasi. "Puji Tuhan hari ini (kemarin) saya dapat mukjizat ya. Saya sudah ketinggalan jauh dan akhirnya bisa menang. Mereka bermain sangat luar biasa di luar ekspektasi kami. Mereka bermain sangat baik," tutur Kevin Sanjaya.
"Pertama-tama puji Tuhan juga. Kami tadi berusaha menang karena kalau melihat gim ketiga tertinggal itu sudah seperti hopeless. Tapi, akhirnya bisa menang dan di poin-poin terakhir kami lebih beruntung dan bisa menang," sambung Marcus. “Ya, saya sebenarnya gugup juga ya, cuma itu sudah poin-poin kritis banget. Makanya saya bilang tadi beruntung, akhirnya kami bisa beruntung di poin-poin akhir."
Pasangan Kevin/Marcus sendiri memperpanjang dominasi pebulutangkis Indonesia yang nyaris selalu menjuarai nomor ganda putra Asian Games sejak pesta akbar olahraga multievent empat tahunan se-Asia tahun 1962. Dalam Asian Games 2014 di Inchoen, Korea Selatan, Indonesia juga sabet emas ganda putra melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang mengalahkan jago tuan rumah Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong di final. Sedangkan dalam Asian Games 2010, medali emas ganda putra direngkuh pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Selain sabet 2 medali emas, cabang buluitangkis juga persembahkan 2 perak dan 4 perunggu dalam Asian Games 2018. Medali perak masing-masing diraih melalui nomor beregu putra dan pasangan Fajar/Rian di ganda putra. Sedangkan perunggu diraih melalui Anthony Ginting (tunggal putra), nomor beregu putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Keberhasilan cabang bulutangkis sabet 2 emas, praktis mengukuhkan posisi kontingen Indonesia di peringkat empat klasemen sementara distribusi perolehan medali Asian Games 2018, dengan koleksi 24 medali emas, 19 perak, 29 perunggu. Indonesia berada di bawah China (yang menempati posisi teratas dengan 97 emas, 64 perak, 45 perunggu), Jepang (43-38-61), dan Korea Selatan (32-40-46). *nar
Dalam laga final tunggal putra, Selasa siang, Jonatan Christie sukses menjungkalkan pebulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen, melalui rubber game 21-18, 20-22, 21-15. Sedangkan pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon berhasil memenangkan All Indonesian Final melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juga melalui rubber game 13-21, 21-18, 24-22.
’Perang saudara’ Kevin Sanjaya/Marcus Gideon vs Fajar Alfian/Rian Ardianto tidak membuat sport jantung, karena siapa pun pemenangnya, medali emas tetap buat kontingen Indonesia. Namun, duel Jonatan Christie vs Chou Tien Chen di final tuinggal putra, sungguh membuat sport jantung masyarakat Indonesia. Apalagi, Chou yang dihadapi Jonathan sebelumnya berhasil mendepak pemain terbaik Indonesia, Anthony Ginting, di semifinal.
Pada set pertama, Jonatan sempat kerepotan, sebelum akhirnya menang dengan 21-18. Memasuki set kedua, Jonatan lagi-lagi melakukan start lamban dan membuat Chou mampu merebut angka demi angka hingga melesat dengan keunggulan 7-4. Habis itu, Jonatan sempat bangkit hingga leading 10-6. Namun, Jonatan akhirnya takluk 20-22, setelah sempat menyakaman kedudukan 20-20. Set ketiga yang menentukan, juga berlangsung menegangkan, karena tgerjadi kejar-kejaran skor. Beruntung, Jonatan akhirnya menang 21-15 hingga berhak atas medali emas nomor tunggal putra.
Jonatan Christie menjadi pebulutangkis Indonesia keenam yang berhasil sabet medali emas tunggal putra, sejak cabang bulutangkis dipertandingkan dalam Asiuan Games IV 1962 di Jakarta. Pemain Indonesia yang sebelumnya sabet emas tunggal putra masing-masing Tan Joe Hok (Asian Games 1962), Ang Tjin Siang (Asian Games 1966), Liem Swie King (Asian Games 1978), Hariyanto Arbi (Asian Games 1994), serta Taufik Hidayat (Asian Games 2002 dan 2006).
Jonatan mengaku sangat bersyukur bisa meraih emas Asian Games. Jonatan mempersembahkan emas Asian Games ini buat Tuhan, kelurga, dan masyarakat Indonesia. "Emas ini saya persembahkan buat Tuhan, karena Tuhan yang memberikan saya berkat untuk juara di sini," kata Jonatan dilansir detikcom kemarin. "Dan, mungkin untuk penonton, masyarakat semua, keluarga, papa dan mama, serta nenek saya yang benar-benar mendukung saya sejak kecil. Kemudian, pelatih dan tim support yang selama Asian Games ini sangat luar biasa," lanjutnya.
Sementara itu, pasangan nomor satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon memuji-muji Fajar Alfian/Rian Ardianto, yang nyaris mengalahkannya dalam final ganda putra, Selasa kemarin. Penampilan Fajar/Rian dinilai amat baik, melampaui ekspektasi. "Puji Tuhan hari ini (kemarin) saya dapat mukjizat ya. Saya sudah ketinggalan jauh dan akhirnya bisa menang. Mereka bermain sangat luar biasa di luar ekspektasi kami. Mereka bermain sangat baik," tutur Kevin Sanjaya.
"Pertama-tama puji Tuhan juga. Kami tadi berusaha menang karena kalau melihat gim ketiga tertinggal itu sudah seperti hopeless. Tapi, akhirnya bisa menang dan di poin-poin terakhir kami lebih beruntung dan bisa menang," sambung Marcus. “Ya, saya sebenarnya gugup juga ya, cuma itu sudah poin-poin kritis banget. Makanya saya bilang tadi beruntung, akhirnya kami bisa beruntung di poin-poin akhir."
Pasangan Kevin/Marcus sendiri memperpanjang dominasi pebulutangkis Indonesia yang nyaris selalu menjuarai nomor ganda putra Asian Games sejak pesta akbar olahraga multievent empat tahunan se-Asia tahun 1962. Dalam Asian Games 2014 di Inchoen, Korea Selatan, Indonesia juga sabet emas ganda putra melalui pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang mengalahkan jago tuan rumah Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong di final. Sedangkan dalam Asian Games 2010, medali emas ganda putra direngkuh pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.
Selain sabet 2 medali emas, cabang buluitangkis juga persembahkan 2 perak dan 4 perunggu dalam Asian Games 2018. Medali perak masing-masing diraih melalui nomor beregu putra dan pasangan Fajar/Rian di ganda putra. Sedangkan perunggu diraih melalui Anthony Ginting (tunggal putra), nomor beregu putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Keberhasilan cabang bulutangkis sabet 2 emas, praktis mengukuhkan posisi kontingen Indonesia di peringkat empat klasemen sementara distribusi perolehan medali Asian Games 2018, dengan koleksi 24 medali emas, 19 perak, 29 perunggu. Indonesia berada di bawah China (yang menempati posisi teratas dengan 97 emas, 64 perak, 45 perunggu), Jepang (43-38-61), dan Korea Selatan (32-40-46). *nar
Komentar