Peluang Layar Raih Emas Tertutup
Komang Suartana Masih Berada di Posisi 7
JAKARTA, NusaBali
Peluang kontingen Indonesia untuk meraih medali emas pada cabang olahraga layar Asian Games 2018 dipastikan telah tertutup. Dari 10 kelas yang dipertandingkan yakni RS: X Men, RS: X Women, Laser Standar, Laser Radial, 470 Men, 470 Women, 49er Men, 49er FX Women, Mixed RS One, Open Laser 4.7, tak ada satu kontingen Indonesia yang masuk dalam tiga besar.
Hampir seluruh kelas dikuasai kontingen asal China, Jepang, Korea Selatan, dan Hongkong. Empat kontingen negara tersebut selalu masuk dalam deretan tiga besar terbaik. Pada cabang olahraga layar ini, sebelumnya Indonesia mencanangkan dua emas, namun 11 dari 15 babak yang telah berlangsung, wakil Indonesia hampir seluruhnya terperosok di dasar klasemen.
Atlet layar Bali di kelas RSX putra Komang Suartana kembali menempati peringkat tujuh Asian Games 2018 yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara. Menurut peraih perak SEA Games 2011 di Jakarta ini, ia berada di posisi itu setelah finish di urutan ketujuh di hari ke empat pertandingan. "Hari Selasa ini pertandingan berlangsung tiga race. Saya finish urutan ketujuh semua sehingga naik ke peringkat tujuh," ujar Komang Suartana, Selasa (28/8).
Sebelumnya, di hari ketiga pertandingan, Komang Suartana masih berada di peringkat delapan. Dengan naik posisi, anak ketiga dari tiga bersaudara ini semakin optimis untuk memperbaiki peringkat. "Pertandingan menyisakan empat pertandingan lagi. Untuk mengejar agar mendapat medali sudah tidak mungkin. Satu-satunya adalah memperbaiki peringkat," kata Komang Suartana.
Komang Suartana sendiri berada di peringkat tujuh dalam pertandingan keempat, lantaran angin berhempus pelan. Padahal ayah dari Ika Sumantari dan Kadek Devan Natha ini pinggangnya sedang sakit. Namun tidak menghalangi ia untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Pinggang masih terasa sakit, tapi tadi angin berhembus pelan yakni 10-12 knot. Jadi saya bisa mengendalikan alat dengan baik sehingga finish di urutan tujuh. Semoga saya bisa memperbaiki posisi di race berikutnya," papar Komang Suartana sekali lagi.
Sementara itu peluang satu-satunya yang bisa diraih Indonesia yakni perebutan medali perunggu di kelas Mixed RS One. Dalam kelas ini, Indonesia menerjunkan Nenni Marlini dan Ridwan Ramadan. Berdasarkan data dari media center pada 27 Agustus Nenni dan Ridwan menempati posisi kelima di bawah Malaysia dan Thailand. Agar bisa menjaga asa meraih perunggu Indonesia harus bisa menempati posisi tiga di atas Malaysia dan Thailand.
"Kita harus bisa di atas Malaysia di empat pertandingan selanjutnya," ujar pelatih layar Indonesia, I Wayan Sundana. *k22, ant
Peluang kontingen Indonesia untuk meraih medali emas pada cabang olahraga layar Asian Games 2018 dipastikan telah tertutup. Dari 10 kelas yang dipertandingkan yakni RS: X Men, RS: X Women, Laser Standar, Laser Radial, 470 Men, 470 Women, 49er Men, 49er FX Women, Mixed RS One, Open Laser 4.7, tak ada satu kontingen Indonesia yang masuk dalam tiga besar.
Hampir seluruh kelas dikuasai kontingen asal China, Jepang, Korea Selatan, dan Hongkong. Empat kontingen negara tersebut selalu masuk dalam deretan tiga besar terbaik. Pada cabang olahraga layar ini, sebelumnya Indonesia mencanangkan dua emas, namun 11 dari 15 babak yang telah berlangsung, wakil Indonesia hampir seluruhnya terperosok di dasar klasemen.
Atlet layar Bali di kelas RSX putra Komang Suartana kembali menempati peringkat tujuh Asian Games 2018 yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara. Menurut peraih perak SEA Games 2011 di Jakarta ini, ia berada di posisi itu setelah finish di urutan ketujuh di hari ke empat pertandingan. "Hari Selasa ini pertandingan berlangsung tiga race. Saya finish urutan ketujuh semua sehingga naik ke peringkat tujuh," ujar Komang Suartana, Selasa (28/8).
Sebelumnya, di hari ketiga pertandingan, Komang Suartana masih berada di peringkat delapan. Dengan naik posisi, anak ketiga dari tiga bersaudara ini semakin optimis untuk memperbaiki peringkat. "Pertandingan menyisakan empat pertandingan lagi. Untuk mengejar agar mendapat medali sudah tidak mungkin. Satu-satunya adalah memperbaiki peringkat," kata Komang Suartana.
Komang Suartana sendiri berada di peringkat tujuh dalam pertandingan keempat, lantaran angin berhempus pelan. Padahal ayah dari Ika Sumantari dan Kadek Devan Natha ini pinggangnya sedang sakit. Namun tidak menghalangi ia untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Pinggang masih terasa sakit, tapi tadi angin berhembus pelan yakni 10-12 knot. Jadi saya bisa mengendalikan alat dengan baik sehingga finish di urutan tujuh. Semoga saya bisa memperbaiki posisi di race berikutnya," papar Komang Suartana sekali lagi.
Sementara itu peluang satu-satunya yang bisa diraih Indonesia yakni perebutan medali perunggu di kelas Mixed RS One. Dalam kelas ini, Indonesia menerjunkan Nenni Marlini dan Ridwan Ramadan. Berdasarkan data dari media center pada 27 Agustus Nenni dan Ridwan menempati posisi kelima di bawah Malaysia dan Thailand. Agar bisa menjaga asa meraih perunggu Indonesia harus bisa menempati posisi tiga di atas Malaysia dan Thailand.
"Kita harus bisa di atas Malaysia di empat pertandingan selanjutnya," ujar pelatih layar Indonesia, I Wayan Sundana. *k22, ant
1
Komentar