Empat Harimau Sumatera Lahir di Berlin
Kebun Binatang Tierpark Berlin, Jerman tengah merayakan kelahiran empat ekor bayi Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae).
BERLIN, NusaBali
Keempatnya, 2 betina dan 2 jantan, lahir pada 4 Agustus lalu. Anak anak Harimau ini lahir dari pasangan induknya, Mayang (7) dan Harfan (10). Dalam keterangan persnya, Tierpark Berlin menjaga dan merawat ke empat bayi tersebut dengan intensif. Tiergarten Berlin memperkirakan, sekitar akhir Oktober nanti anak anak Harimau ini siap diperkenalkan pada publik atau pengunjung kebun binatang. Setidaknya, saat mereka sudah mampu memanjat, melompat dan sudah berani mengeksplorasi lingkungannya. Saat ini diperkirakan populasi Harimau di hutan hutan Sumatera tinggal 350 hingga 450 ekor saja.
Direktur Kebun Binatang Tierpark Berlin, Dr. Andreas Knieriem mengatakan bahwa anak anak Harimau itu sangat berharga bagi Kebun Kebun Binatang di Eropa yang terus berupaya keras menjaga keberadaan mereka dari kepunahan.
Tierpark Berlin dan semua Kebun kebun Binatang di Eropa ikut dalam jaringan program EEP atau Europaeische Erhaltungszuchtprogramm yaitu program pengembang biakan alami hewan hewan yang masuk dalam kategori ex-situ atau terancam punah. Termasuk diantaranya Orangutan dan Harimau Sumatera.
Harfan, lahir di Taman Safari Bogor pada 2008 dan Mayang di Kebun Binatang Jambi pada 2011. Kedua harimau itu tiba di Berlin dari Indonesia pada Desember 2013. Mereka sempat dikarantina di Alfred-Brehm-Haus Tierpark hingga Feburari 2014, ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin.
Keberadaan Harfan dan Mayang merupakan realisasi dari nota kesepahaman antara Taman Safari Indonesia dan Tierpark Berlin tentang kerja sama konservasi Harimau Sumatera yang ditandatangani pada 23 Oktober 2012.
Peter Muller, mantan direktur Kebun Binatang Leipzig Jerman pernah menulis tentang International Tiger Studbook, dan pentingnya pembiakan harimau. Buku ini diterbitkan asosiasi kebun binatang sedunia dan International Union for Conservation of Nature, dipersembahkan khusus kepada kebun-kebun binatang di dunia yang telah berjasa dalam upaya konservasi hewan langka, termasuk Tierpark Berlin.
Buku tersebut mencantumkan Harfan sebagai harimau Sumatera ke-1.512, dan Mayang adalah ke-1.513. Upaya konservasi Harimau asal Indonesia ini telah dilakukan sejak tahun 1956 di Tierpark Berlin. Sejak 1958 hingga kini, sudah 119 harimau Sumatera yang lahir di kebun bintang bekas Jerman Timur itu. *
Keempatnya, 2 betina dan 2 jantan, lahir pada 4 Agustus lalu. Anak anak Harimau ini lahir dari pasangan induknya, Mayang (7) dan Harfan (10). Dalam keterangan persnya, Tierpark Berlin menjaga dan merawat ke empat bayi tersebut dengan intensif. Tiergarten Berlin memperkirakan, sekitar akhir Oktober nanti anak anak Harimau ini siap diperkenalkan pada publik atau pengunjung kebun binatang. Setidaknya, saat mereka sudah mampu memanjat, melompat dan sudah berani mengeksplorasi lingkungannya. Saat ini diperkirakan populasi Harimau di hutan hutan Sumatera tinggal 350 hingga 450 ekor saja.
Direktur Kebun Binatang Tierpark Berlin, Dr. Andreas Knieriem mengatakan bahwa anak anak Harimau itu sangat berharga bagi Kebun Kebun Binatang di Eropa yang terus berupaya keras menjaga keberadaan mereka dari kepunahan.
Tierpark Berlin dan semua Kebun kebun Binatang di Eropa ikut dalam jaringan program EEP atau Europaeische Erhaltungszuchtprogramm yaitu program pengembang biakan alami hewan hewan yang masuk dalam kategori ex-situ atau terancam punah. Termasuk diantaranya Orangutan dan Harimau Sumatera.
Harfan, lahir di Taman Safari Bogor pada 2008 dan Mayang di Kebun Binatang Jambi pada 2011. Kedua harimau itu tiba di Berlin dari Indonesia pada Desember 2013. Mereka sempat dikarantina di Alfred-Brehm-Haus Tierpark hingga Feburari 2014, ungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin.
Keberadaan Harfan dan Mayang merupakan realisasi dari nota kesepahaman antara Taman Safari Indonesia dan Tierpark Berlin tentang kerja sama konservasi Harimau Sumatera yang ditandatangani pada 23 Oktober 2012.
Peter Muller, mantan direktur Kebun Binatang Leipzig Jerman pernah menulis tentang International Tiger Studbook, dan pentingnya pembiakan harimau. Buku ini diterbitkan asosiasi kebun binatang sedunia dan International Union for Conservation of Nature, dipersembahkan khusus kepada kebun-kebun binatang di dunia yang telah berjasa dalam upaya konservasi hewan langka, termasuk Tierpark Berlin.
Buku tersebut mencantumkan Harfan sebagai harimau Sumatera ke-1.512, dan Mayang adalah ke-1.513. Upaya konservasi Harimau asal Indonesia ini telah dilakukan sejak tahun 1956 di Tierpark Berlin. Sejak 1958 hingga kini, sudah 119 harimau Sumatera yang lahir di kebun bintang bekas Jerman Timur itu. *
Komentar