Reservoar Telaga Waja Bocor
Reservoar Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja mengalami kebocoran di reservoar kode 6.500.
Bupati Khawatir Pemukiman Warga Hanyut
AMLAPURA, NusaBali
Gara-gara kecocoran ini, pemukiman warga di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem terancam hanyut.
Bocornya reservoar Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja ini terungkap saat Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama rombongan menggelar sidak ke lokasi, Minggu (3/4). Dalam sidak kemarin, sejumlah pejabat teras ikut mendampingi Bupati Mas Sumatri ke loklasi Proyek Air Baku berkapasitas sekitar 10.000 meter kubik air tersebut.
Para pejabat yang mendampingi Bupati Mas Sumatri, antara lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa, Asisten II Pemkab Karangasem I Made Sujana Erawan, Kadis Peternakan-Perikanan-Kelautan Karangasem I Ketut Artama, Camat Rendang I Wayan Mastra, Danramil Rendang Kapten Inf I Ketut Sumendra, hingga Kapolsek Rendang AKP I Nengah Berata.
Reservoar yang disidak Bupati Mas Sumatri kemarin dibangun tahun 2007 dengan biaya Rp 10 miliar. Reservoar ini satu paket dengan pekerjaan pemasangan pipa dan penyedotan air di lima mata air. Bangunan reservoar terbagi dua bagian. Termasuk di antanya bangunan reservoar yang bocor. Kebocoran tersebut ditandai dengan munculnya mata air.
Bupati Mas Sumatri kaget dengan bocornya reservoar tersebut. Jika tidak secepatnya tertangani, pemukiman warga di Banjar Batusesa dan sekitarnya dikhawatirkan bisa hanyut ke arah selatan. Termasuk, bisa menghanyutkan bangunan SMPN 3 Rendang yang lokasinya tak jauh dari reservoar bocor tersebut. “Jika reservoar ini jebol, bisa menimbulkan banjir besar dan menghanyutkan pemukiman di sini,” ujar Bupati Mas Sumatri.
Apalagi, lanjut Mas Sumatri, pemukiman warga di sekitar reservoar tidak diasuransikan terkait keberadaan reservoar. ‘Mereka tidak diasuransikan, warga justru menanggung risiko jika reservoar ambruk. Dampak sosial tersebut belum dipikirkan pemilik proyek dan tidak masuk dalam perencanaan,” tegas Buapti Wanita Pertama di Karangasem ini.
Dalam sidak kemarin, Mas Sumatri juga mengamati bangunan reservoar dan berupaya mencaritahu, sejauh mana air telah memberikan manfaat. Sebab, selama ini proyek kesannya mangkrak. Apalagi, proyek tanpa kajian ekonomi dan tidak jelas sampai kapan akan mencapai BEP (break even point).
Pada kesempatan yang sama, Asisten II Pemkab Karangasem Made Sujana Erawan juga mengaku was-was atas kondisi bocornya reservoar di Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja tersebut. Sebab, pada pipa bagian bawah yang lokasinya di antara dua reservoar tersebut, sudah mulai mengucurkan air akibat bocor. “Ya, kalau reservoar itu benar-benar jebol, bisa terjadi banjir di sini,” cetus Sujana Erawan.
Sayangnya, Kadis PU Karangasem Nyoman Sutirtayasa enggan memberikan tanggapan terkait bocornya reservoar. Alasan, dia baru menjabat sebagai Kadis PU Karangasem. “Tanyakan secara teknis kepada Kasi Perumahan Dinas PU Karangasem, Pak Ketut Sukarja,” elak Sutirtayasa.
Namun, Ketut Sukarja yang kemarin ikut sidak ke lokasi, juga tidak mengetahui detail terkait kebocoran reservoar Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja tersebut. Sedangkan salah seorang petugas Operasional Pemeliharaan Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja, mengatakan kebocoran baru terjadi sejak beberapa hari terakhir. Namun, petugas ini tidak merinci bagaimana kejadiannya.
Pengerjaan Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja sendiri terbagi dalam tiga tahapan. Untuk Tahap I, dikerjakan tahun 2007 dengan senilai proyek Rp 10 miliar. Untuk Tahap II, tahun 2008 dengan nilai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk Tahap III, periode 2009-2012 dengan nilai Rp 133,5 miliar.
Proyek Air Baku Sungai Telaga Waja memanfaatkan lima sumber mata air. Masing-masing, Mata Air Gerubuk (dengan debit 170,9 liter per detik), Mata Air Surya (dengan debit 146 liter per detik), Mata Air Bangol (dengan debit 119 liter per detik), Mata Air Celuk (dengan debit 104 liter per detik), dan Mata Air Isah (dengan debit 94 liter per detik). Kelima sumber mata air ini berlokasi di Desa Adat Tegenan, Kecamatan Rendang, Karangasem. 7 k16
1
Komentar