nusabali

Calon Tenaga Kerja Menunggu Diberangkatkan ke Jepang

  • www.nusabali.com-calon-tenaga-kerja-menunggu-diberangkatkan-ke-jepang

Keberangkatan 25 calon tenaga kerja yang telah lulus pelatihan bahasa dan budaya Jepang hingga kini belum jelas.

AMLAPURA, NusaBali
Para calon tenaga kerja ini harus menunggu diberangkatkan ke Jepang. Permohonan dari Dinas Tenaga Kerja Karangasem telah dilayangkan ke Koperasi Tzukuba Jepang yang akan menampung tenaga kerja dari Karangasem. Dari tahun ke tahun jumlah tenaga kerja yang diberangkatan ke Jepang cenderung menurun.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Karangasem, I Nyoman Suradnya, mengatakan dari 25 calon tenaga kerja yang telah tuntas menjalani pelatihan belum diberangkatkan ke Jepang. Sebab Dinas Tenaga Kerja Karangasem masih menunggu kesediaan Koperasi Tzukuba Jepang menampung mereka. “Kami disuruh menunggu, perpanjangan kontrak telah disetujui. Calon tenaga kerja nanti berangkat secara mandiri atau biaya sendiri,” jelas Suradnya, Rabu (29/8).

Dengan belum diberangkatkannya tenaga kerja dari Karangasem itu berarti untuk tahun 2018 belum ada tenaga kerja yang berangkat ke Jepang. Biasanya, tenaga kerja asal Karangasem diberangkatkan tiap tahun. Pada tahun 2017, hanya memberangkatkan 3 tenaga kerja sesuai kebutuhan dari Jepang. Suradnya mengatakan, keberangkatan tenaga kerja ke Jepang setiap tahun selalu berkurang, bahkan tenaga kerja yang habis masa kontraknya di Jepang selama tiga tahun tidak ada yang diperpanjang.

Tercatat sejak tahun 2008 hingga Juli 2017, sebanyak 177 tenaga kerja yang diberangkatkan, bertahan 29 naker, selebihnya 146 tenaga kerja telah kembali. Sekembalinya mereka dari Jepang itu kurang terdeteksi Dinas Tenaga Kerja, kebanyakan kembali menganggur. Mereka menganggur karena saat bekerja di Jepang bekerja menggunakan teknologi. Misalnya berternak babi, berternak ayam, semua pekerjaannya dibantu  menggunakan mesin. Sementara di Karangasem masih tradisional. Di samping itu mantan tenaga kerja di Jepang gengsi bekerja beternak babi atau beternak ayam secara tradisional di kampung.

Dinas Tenaga Kerja Karangasem menyediakan pelatihan sebagai calon bengkel AC, kulkas, dan sejenisnya untuk para mantan tenaga kerja di Jepang itu biar tidak menganggur. Sementara Ketua Komisi IV DPRD Karangasem, I Nyoman Musna Antara, berencana menggelar dengar pendapat mengundang Dinas Tenaga Kerja terkait menurunnya pengiriman tenaga kerja ke Jepang. “Kami masih mengkaji, bisa saja, dilakukan dengar pendapat, untuk mencari solusinya,” jelas Nyoman Musna Antara. *k16

Komentar