nusabali

Pasar Kopi Bali Sumringah

  • www.nusabali.com-pasar-kopi-bali-sumringah

Pasar domestik kopi Bali  sedang dalam trend positif.

DENPASAR, NusaBali
Hal tersebut tidak terlepas dari status Bali sebagai tujuan wisata dunia, dimana menikmati kopi merupakan salah satu ‘kesukaan’ wisman.  Selain itu, konsumsi kopi dari warga lokal juga tinggi, serta menikmati ‘pahitnya’ kopi menjadi salah satu gaya hidup. Hal itu ditandai maraknya pertumbuhan coffe shop, roaster di banyak kota.

I Komang Sukarsana, salah seorang petani kopi asal Kintamani, Bangli mengutarakan hal itu. “Itulah yang mendorong permintaan (kopi) tinggi,” ujar Sukarsana, Kamis (30/8). Banyak permintaan dari kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta dan lainnya.

Selain itu, pasar asing juga tidak diabaikan. Umumnya, kata Sukarsana, adalah roaster coffee. Meski pun tidak banyak, 100-200an kilogram. Namun, kata Sukarsana, tetap membantu pasar kopi Bali. “Terutama di kawasan Eropa yang merupakan wilayah berhawa dingin, kopi hal yang digemari,” ungkapnya.

Juga untuk souvenir atau gift. Menurut Sukarsana, kopi yang dikemas dalam bentuk souvenir cukup banyak diminati di pasaran. Sukarsana menuturkan, dapat memasarkan 1-2 ton kopi dalam sebulan, untuk ritel. Misalnya ada restoran, yang mengambil 50 kilogram hingga 200 kilogram. “Pergerakan pengambilan berbeda-beda, tergantung kondisi,”  ujarnya.

Meskipun sekarang sudah memasuki musim akhir panen kopi, namun stoc kopi menurut kalangan petani masih terjaga. Panen kopi mulai Mei. Juni dan Juli merupakan musim puncak panen. Dan Agustus mulai berakhirnya panen kopi. “Tetapi stok kopi masih aman,” kata Sukarsana. *k17

Komentar