243 Sulinggih di Karangasem Dapat Bantuan ATM Rp 500.000 Per Bulan
Pemkab Karangasem luncurkan progaram khusus bagi 243 sulinggih yang ada di Gumi Lahar.
AMLAPURA, NusaBali
Para sulinggih ini dibantu dana punia berupa rekening dan ATM BPD Bali sebesar Rp 500.000 per bulan. Selain itu, para sulinggih juga diberi bantuan asu¬ransi BPJS Kesehatan. Bantuan rekening berikut ATM serta asurasi kesehatan untuk 243 sulinggih ini su¬dah diserahkan secara simbolis oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri saat upacara Mapilayu Jagat di Taman Budaya Arda Candra Amlapura, Jalan Ngu¬rah Rai Amlapura pada Sukra Pon Perangbakat, Jumat (31/8). "Kali ini bantuan buku rekening BPD berikut ATM dengan isi masing-masing Rp 1,5 juta. Mudah-mudahan dalam APBD Perubahan bisa diupayakan menyusul dana punia itu," ujar Bupati Mas Sumatri.
Menurut Mas Sumatri, punia tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepa¬da sulinggih, yang selama ini suntuk melayani umat sedharma menjalankan swa¬dar¬maning kesulinggihan. Paling ti¬dak, sisi kesehatan para sulinggih bisa terlindu¬ngi. Mas Sumatri menyebutkan, rekening dan ATM sebesar Rp 500.000 per bulan ini akan berlaku mulai tahun 2019. Sedangkan untuk tahap awal di tahun 2018 ini, re¬kening sulinggih masing-masing terisi Rp 1,5 juta.
Khusus mengenai bantuan asuransi kesehatan dari BPJS, kata Mas Sumatri, premi¬nya dibantu PT BPD Bali Cabang Karangasem sebesar Rp 100.000 per bulan. Di¬harapkan, kesehatan sulinggih terlindungi dengan asuransi. "Jangan dilihat isinya. Untuk sementara hanya sebatas ini pemerintah mampu memberikan punia. Mudah-mudahan ke depan, dana punia lebih banyak lagi," jelas Mas Sumatri dalam acara yang dihadiri 111 sulinggih kemarin.
Sedangkan Kabag Kesra Setdakab Karangasem, I Gede Basma, mengatakan dana punia untuk 243 sulinggih yang tersebar di 8 kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Karangasem sebanyak 47 sulinggih, Kecamatan Manggis (33 sulinggih), Kecamat¬an Bebandem (66 sulinggih), Kecamatan Selat (31 sulinggih), Kecamatan Sidemen (34 sulinggih), Kecamatan Rendang (14 sulinggih), Kecamatan Abang (12 suling¬gih), dan Kecamatan Kubu (4 sulinggih).
"Di Rancangan APBD Perubahan 2018, kami usulkan agar ada dana punia untuk su¬li-nggih. Pihak TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) menyebutkan tidak ada dana. Makanya, fokus usulannya di APBD Induk 2019," jelas Gede Basma, Jumat kemarin.
Sementara itu, Ketua PHDI Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan 243 suling¬gih yang mendapat dana punia ini merupakan hasil rekomendasi pihaknya. Sebab, sebanyak inilah sulinggih yang terdaftar lengkap dengan SK di PHDI Karangasem.
Sedangkan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Prof Dr I Ketut Widnya MAM PhD, yang hadir dalam acara kemarin, mengapresiasi perhatian Pemkab Ka¬rangasem terhadap sang sulinggih. "Dana punia berupa rekening dan ATM serta asuransi kesehatan ini merupakan bentuk perhatian yang luar biasa. Apalagi, tugas sulinggih selama ini mendoakan agar semua umat sedharma jadi tentram," papar Prof Widnya. *k16
Menurut Mas Sumatri, punia tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepa¬da sulinggih, yang selama ini suntuk melayani umat sedharma menjalankan swa¬dar¬maning kesulinggihan. Paling ti¬dak, sisi kesehatan para sulinggih bisa terlindu¬ngi. Mas Sumatri menyebutkan, rekening dan ATM sebesar Rp 500.000 per bulan ini akan berlaku mulai tahun 2019. Sedangkan untuk tahap awal di tahun 2018 ini, re¬kening sulinggih masing-masing terisi Rp 1,5 juta.
Khusus mengenai bantuan asuransi kesehatan dari BPJS, kata Mas Sumatri, premi¬nya dibantu PT BPD Bali Cabang Karangasem sebesar Rp 100.000 per bulan. Di¬harapkan, kesehatan sulinggih terlindungi dengan asuransi. "Jangan dilihat isinya. Untuk sementara hanya sebatas ini pemerintah mampu memberikan punia. Mudah-mudahan ke depan, dana punia lebih banyak lagi," jelas Mas Sumatri dalam acara yang dihadiri 111 sulinggih kemarin.
Sedangkan Kabag Kesra Setdakab Karangasem, I Gede Basma, mengatakan dana punia untuk 243 sulinggih yang tersebar di 8 kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Karangasem sebanyak 47 sulinggih, Kecamatan Manggis (33 sulinggih), Kecamat¬an Bebandem (66 sulinggih), Kecamatan Selat (31 sulinggih), Kecamatan Sidemen (34 sulinggih), Kecamatan Rendang (14 sulinggih), Kecamatan Abang (12 suling¬gih), dan Kecamatan Kubu (4 sulinggih).
"Di Rancangan APBD Perubahan 2018, kami usulkan agar ada dana punia untuk su¬li-nggih. Pihak TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) menyebutkan tidak ada dana. Makanya, fokus usulannya di APBD Induk 2019," jelas Gede Basma, Jumat kemarin.
Sementara itu, Ketua PHDI Karangasem, I Wayan Astika, mengatakan 243 suling¬gih yang mendapat dana punia ini merupakan hasil rekomendasi pihaknya. Sebab, sebanyak inilah sulinggih yang terdaftar lengkap dengan SK di PHDI Karangasem.
Sedangkan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Prof Dr I Ketut Widnya MAM PhD, yang hadir dalam acara kemarin, mengapresiasi perhatian Pemkab Ka¬rangasem terhadap sang sulinggih. "Dana punia berupa rekening dan ATM serta asuransi kesehatan ini merupakan bentuk perhatian yang luar biasa. Apalagi, tugas sulinggih selama ini mendoakan agar semua umat sedharma jadi tentram," papar Prof Widnya. *k16
Komentar