Belasan Siswa Absen, karena Sakit dan Berhenti
Di SMK PGRI Amlapura, Karangasem sempat terjadi kekurangan 9 lembar soal Bahasa Indonesia.
Ujian Nasional SMA/SMK di Bangli dan Karangasem
BANGLI, NusaBali
Ujian nasional (UN) SMA/SMK di hari pertama, Senin (4/4), di Kabupaten Bangli dan Karangasem, berlangsung lancar. Namun dari 2.653 murid yang terdaftar UN di Bangli, lima orang tidak ikut UN. Seorang sakit dan empat orang berhenti sekolah, namun nama dan nomornya masih tercantum dalam daftar nominatif peserta UN. Sedangkan di Karangasem, dari 4.235 peserta yang terdaftar, delapan murid absen. Enam murid karena sakit, dua orang lainnya berhenti sekolah.
Di Karangasem juga diwarnai kekurangan soal Bahasa Indonesia. Solusinya dengan memfotokopi soal.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli I Nyoman Suteja, menyatakan, tak tahu alasan dari empat peserta yang berhenti sekolah tersebut. “Soal apa di balik itu, kami tak tahu,” ujar Suteja.
Namun, menurut Suteja, nama dan nomor keempatnya tercantum dalam daftar nominatif yang sudah dipersiapkan sejak Januari lalu. “Karena daftar nominatif peserta itu kan sudah lama dipersiapkan,” ucapnya.
Belakangan diketahui, keempat peserta tersebut tak aktif lagi sebelum kemudian menyatakan berhenti. Mereka yang berhenti, yakni, 1 orang dari SMAN 1 Kintamani di Desa Bayung Gede, 1 orang dari SMKN 1 Tembuku di Desa Bangbang, 1 orang dari SMKN 2 Bangli di Desa Kayubihi, dan 1 orang dari SMAN 2 Bangli di Kelurahan Kubu. Sedang 1 orang peserta tak hadir karena sakit, atas nama Sang Ayu Kompyang Wantiantari dari SMAN 1 Bangli.
“Total lima orang yang tak hadir, empat karena berhenti dan seorang karena sakit,” tambah Kabiddikmen Disdikpora Bangli Sang Nyoman Nada yang dihubungi terpisah.
Untuk peserta yang sakit, akan diikutsertakan ujian susulan. Pihak sekolah (SMAN 1 Bangli) sempat mengecek siswanya yang sakit tersebut, yang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Gianyar. “Kondisinya memang tak memungkinkan (untuk ikut UN, Red),” ucap Kepala SMAN 1 Bangli I Nengah Sudaya, dikonfirmasi terpisah.
Sementara di SMKN 1 Bangli, yang menggelar UN berbasis komputer (UNBK) pelaksanaannya berlangsung lancar. Sebanyak 244 peserta UNBK dibagi dalam empat shift. Untuk shift I dengan 84 orang peserta, selanjutnya masing-masing 80 orang peserta. “Mudah-mudahan untuk seterusnya lancar,” ujar Kepala SMKN 1 I Gede Aster. Aster menyatakan pihak sekolah tak jadi menyewa genset untuk antisipasi padamnya listrik, karena sudah mempersiapkan UPS (uninterruptible power supply), jika listriknya tiba-tiba padam. “Kalau pakai genset, pakai tak terpakai harus bayar,” jelas Aster.
Di Karangasem, tercatat delapan siswa absen UN tahun ajaran 2015-2016. Sedangkan seorang siswa dari SMK Widya Wisata Graha Amlapura, mengikuti UN di RSUD Karangasem. Sementara di SMK PGRI Amlapura, sempat terjadi kekurangan 9 lembar soal.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa bersama jajarannya termasuk Kadisdikpora Karangasem I Gede Ariyasa, serta Ketua DPRD I Nengah Sumardi memantau UN di SMAN 1 Amlapura dan SMAN 2 Amlapura.
Dari delapan siswa absen ikut UN, masing-masing 2 siswa di SMAN Manggis, 2 siswa SMAN Bebandem, 1 siswa SMAN Kubu, 2 siswa SMKN Manggis, dan 1 siswa dari SMKN Kubu. Dari delapan siswa itu, seorang siswa SMAN Bebandem dan seorang siswa SMKN Manggis, telah berhenti skeolah. Berarti yang benar-benar absen karena sakit enam siswa.
Kepala SMAN Bebandem I Ketut Marta Ariana mengatakan, satu siswa yang sakit atas nama Luh Suci Citra kelas XII IPA3 tengah berobat. Sedangkan seorang siswa berhenti. “Siswa saya itu sedang berobat, menderita sakit saraf,” kata Marta Ariana.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Karangasem I Gusti Nyoman Parnawa berharap, saat UN susulan semua siswa yang sakit bisa ikut. “UN susulan hanya sekali, mudah-mudahan jadwal itu bisa dimanfaatkan,” ucapnya.
Sedangkan Kepala SMK PGRI Amlapura I Ketut Sutarsa, mengatakan, dari materi soal UN Bahasa Indonesia, ternyata ada sembilan lembar yang kurang untuk sembilan siswa di ruang tiga. Solusinya difotokopi. 7 k17, k16
1
Komentar