DenPasar2018: Sebuah Pameran dan Gerakan dalam JINGGA
Melanjutkan keberhasilan dari pendahulunya yang bertemakan "Bahasa Pasar", program tahunan DenPasar Art+Design kembali pada kali ini dengan tema "JINGGA". Juga dikenal sebagai semburat oranye kekuningan, jingga merepresentasikan berbagai rona yang bercampur di kala terbit dan terbenamnya matahari, yaitu saat terang dan gelap melebur satu sama lainnya.
Menarik dari subyek dan gagasan yang disampaikan dalam karya-karya seni tersebut, program-program umum akan dilaksanakan untuk mengikutsertakan para pengunjung pada akhir minggu. Dikelola oleh CushCush Gallery dan seniman nomadik Alam Taslim, serta dengan kolaborasi bersama komunitaskomunitas lokal, aktivitas mencakup diskusi ringan dengan para seniman dan kurator; pertunjukan berbasis proses mengenai momen-momen transisi Sprite oleh kelompok skenografi Yoka Sara; lokakarya melukis keramik oleh Mia Diwasastri; dan lain-lain. Sembari berada di tengah karya-karya seni yang dipamerkan, para pengunjung sangat dipersilahkan untuk berinteraksi dengan para seniman, untuk berbincang mengenai minat, pemikiran, dan praktik kesenian masing-masing, serta menyampaikan pendapat dan pemikiran, sehingga secara langsung berpartisipasi dalam pergerakan membentuk seni dan kebudayaan kontemporer di Bali.
Charlie Hearn, Principal Architect Inspiral Studio, berbicara dalam DesignTalk 2017 di CushCush Gallery. Foto milik CushCush Gallery.
Lokakarya Denpasar Contemporary Dance sebagai bagian dari rangkaian acara DenPasar2017, menampilkan KITAPOLENG dan Bali Deaf Community. Foto milik CushCush Gallery.
Sebagai entitas senior dalam komunitas arsitektur dan desain, CushCush Gallery mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan DesignTalk kali ini sebagai bagian dari DenPasar2018 bersama Suzy Annetta, Pemimpin Redaksi majalah Design Anthology. Menjelajahi tema "Bali Inside:Out", acara ini mengundang para praktisi serta pengajar ternama dalam bidang arsitektur dan desain, yaitu di antaranya: Budiman Hendropurnomo, pendiri dan pemimpin DCM Indonesia; Maximilian Jencquel, pendiri dan pemilik Studio Jencquel; Magat Kristianto dan Japa Wibisana yang mewakili IYA (Indonesian Young Architects); serta dosen dan peneliti Gede Maha Putra dari Universitas Warmadewa, untuk berbagi masing-masing sudut pandang serta kepiawaiannya, mengenai evolusi dan transformasi arsitektur di Bali.
Para pembicara DesignTalk "Bali Inside:Out" mendatang, dari kiri-atas hingga kanan-bawah: Suzy Annetta (kiri-atas); Budiman Hendropurnomo (tengah-atas); Maximilian Jencquel (kanan-atas); Gede Maha Putra (kiri-bawah); Magat Kristianto (tengah-bawah); dan Japa Wibisana (kanan-bawah). Foto milik masing-masing pembicara.
Malam pembukaan bagi DenPasar2018 akan digelar dengan pertunjukan khusus dari seorang komposer berkediaman Bali, Miyoshi Masato, pada Jumat, 5 Oktober 2018. Acara akan dimulai pada jam 7 malam hingga selesai, dan diadakan di CushCush Gallery, Jl. Teuku Umar, Gg. Rajawali No. 1A, Denpasar, Bali. Setelahnya, pameran akan berlangsung dan terbuka untuk umum setiap hari Senin-Jumat, jam 09.00-17.00; serta setiap hari Sabtu, jam 09.00-12.00. Informasi serta rincian lebih lanjut mengenai kelangsungan acara, program, dan staf yang dapat dihubungi, dapat ditemukan secara online di situs CushCush Gallery: www.cushcushgallery.com/ccg/denpasar2018/; juga offline melalui DenPasar Art+Design Map 2018-2019 yang akan dibagikan pada tempat-tempat terpilih di seluruh dan di luar Bali; serta dalam artikel-artikel oleh partner media.
CushCush Gallery
Jalan Teuku Umar, Gang Rajawali No. 1A
Hubungi : (+62361) 242 034 / +6281 805542430 (Sagung)
E-mail : [email protected]
DenPasar2018: An Exhibition, A Movement
A Month full of art, design, and cultural events happening throughout Denpasar City.
JINGGA
Pameran dibuka pada Jumat, 5 Oktober 2018
Pameran berlangsung pada 6 Oktober 2018 hingga 5 Januari 2019
1
2
Komentar