Launching Dewi Nawa Satya Saat Festival Subak
Festival Subak Karangasem II tahun 2018 dirangkaikan launching Dewi (Dewa Wisata) Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali di Subak Desa, Banjar Kaler, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Sabtu (1/9).
AMLAPURA, NusaBali
Festival bertujuan mengedukasi petani agar lebih optimal berproduksi dengan memperkenalkan beragam teknologi pertanian. Festival dibuka Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, dengan memukul kulkul.
Festival Subak Karangasem II diikuti utusan dari delapan kecamatan se-Karangasem. Semua utusan ini tampil dalam parade budaya dengan tema pertanian. Utusan dari Kecamatan Bebandem misalnya, menampilkan tradisi membajak sawah, menanam benih, nangluk mrana (mengusir hama), mabiukukung, hingga memetik padi yang telah menguning. Menguatkan komitmen pemerintah menyejahterakan petani, Bupati Mas Sumatri melakukan penandatanganan pakta integritas Piagam Komitmen Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali bersama 14 OPD yang hadir.
Penandatanganan pakta integritas sebagai bentuk keseriusan mendukung kemajuan petani. Sehingga pertanian nantinya sebagai pendukung kegiatan wisata agro akan saling bersinergi. Pembukaan festival dihadiri Kepala Balai Besar Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian Malang Kreno, Direktur Perlindungan Tanaman dan Hortikultura Kementerian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf, Komjen Tiongkok Gou Haodong, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, anggota DPRD Bali Ni Komang Yuli Artini, dan undangan lainnya.
Ketua Panitia yang Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliadi menyampaikan tema Tri Hita Karana yang diangkat bertujuan agar seluruh aspek tersentuh. Bukan saja mengangkat aspek budaya, nantinya dipadukan implementasi pertanian menggunakan beragam teknologi. “Festival selama tiga hari. Ditutup pada tanggal 3 September, kegiatannya gelar teknologi pertanian, parade budaya, bursa hasil pertanian, demo alat pertanian, olahraga, seminar, temu usaha, membuat gebogan, lomba lelakut, mengukir buah, dan sebagainya,” katanya. Sementara Kepala Dinas Pertanian, I Wayan Supandi, mengaku termotivasi dengan Festival Karangasem II. *k16
Festival Subak Karangasem II diikuti utusan dari delapan kecamatan se-Karangasem. Semua utusan ini tampil dalam parade budaya dengan tema pertanian. Utusan dari Kecamatan Bebandem misalnya, menampilkan tradisi membajak sawah, menanam benih, nangluk mrana (mengusir hama), mabiukukung, hingga memetik padi yang telah menguning. Menguatkan komitmen pemerintah menyejahterakan petani, Bupati Mas Sumatri melakukan penandatanganan pakta integritas Piagam Komitmen Dewi Nawa Satya Karangasem The Spirit of Bali bersama 14 OPD yang hadir.
Penandatanganan pakta integritas sebagai bentuk keseriusan mendukung kemajuan petani. Sehingga pertanian nantinya sebagai pendukung kegiatan wisata agro akan saling bersinergi. Pembukaan festival dihadiri Kepala Balai Besar Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian Malang Kreno, Direktur Perlindungan Tanaman dan Hortikultura Kementerian Pertanian Sri Wijayanti Yusuf, Komjen Tiongkok Gou Haodong, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, anggota DPRD Bali Ni Komang Yuli Artini, dan undangan lainnya.
Ketua Panitia yang Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliadi menyampaikan tema Tri Hita Karana yang diangkat bertujuan agar seluruh aspek tersentuh. Bukan saja mengangkat aspek budaya, nantinya dipadukan implementasi pertanian menggunakan beragam teknologi. “Festival selama tiga hari. Ditutup pada tanggal 3 September, kegiatannya gelar teknologi pertanian, parade budaya, bursa hasil pertanian, demo alat pertanian, olahraga, seminar, temu usaha, membuat gebogan, lomba lelakut, mengukir buah, dan sebagainya,” katanya. Sementara Kepala Dinas Pertanian, I Wayan Supandi, mengaku termotivasi dengan Festival Karangasem II. *k16
1
Komentar