Jatah Hibah Bansos Dewan Dikaji
Jatah hibah bansos untuk anggota DPRD Buleleng sebesar Rp 1 miliar bakal dipangkas setengah. Pasalnya, revitalisasi Pasar Banyuasri perlu ‘bantuan’ sumber pendanaan.
Suport Beaya Revitalisasi Pasar Banyuasri
SINGARAJA, NusaBali
Pencairan jatah hibah bansos bagi masing-masing anggota DPRD Buleleng, bakal dikaji mulai tahun depan. Pertimbangannya, Pemkab Buleleng tengah membutuhkan dana yang cukup besar, terutama dalam menggolkan revitalisasi Pasar Banyuasri, yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, pada tahun 2019. ”Nanti, saya akan bicara langsung dengan Lembaga Dewan. Ini perlu ada pemahaman bersama,” ungkap Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ketika melantik jajaran Direksi PD Pasar, Jumat (31/8) lalu.
Dikatakan, revitalisasi Pasar Banyuasri sudah menjadi program prioritas yang akan dikerjakan mulai tahun 2019. Pasar Banyuasri akan dibangun tiga lantai dengan konsep semi modern, secara bertahap. Karena revitalisasi itu diperikirakan membutuhkan dana sampai Rp 188 miliar. Bupati mengaku sudah menghitung sumber-sumber pendanaan tersebut.
Rencananya, melalui APBD Induk 2019 akan dialokasikan dana sebesar Rp 50 miliar, kemudian hasil komunikasi secara informal dengan Bupati Badung, Nyoman Giriprasta, akan diberikan sebesar Rp 25 miliar, dan sisanya akan diupayakan dengan mengurangi jatah dana hibah bansos anggota DPRD Buleleng.
“Revitalisasi Pasar Banyuasri saya putuskan dibangun dalam dua tahun. Ini baru informal, saya sudah bicara dengan Bupati Badung, katanya bersedia memberikan dana sebesar Rp 25 miliar. Nah sisanya saya akan coba bicara dengan lembaga Dewan, agar bisa jatah dana hibah bansosnya dikurangi setengahnya. Nanti saya akan bicara dengan lembaga Dewan, agar bisa dibantu mewujudkan Pasar Banyuasri,” kata Bupati di hadapan Direksi PD Pasar dan para undangan.
Sementara Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna dikomfirmasi, tidak memasalahkan jika jatah dana hibah bansosnya dipotong. Alasannya, dana itu milik Pemkab Buleleng yang dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. “Dipotong atau tidak silakan saja, itu kan uangnya Pemkab. Yang mengelola juga Pemkab. Kami hanya sebagai fasilitator saja dalam meyalurkan dana hibah bansos,” katanya.
Lebih lanjut Politisi PDIP asal Desa/Kecamatan meminta agar rencana pembangunan Pasar Banyuasri itu disosialisasikan lebih matang kepada pedagang termasuk pemilik ruko. Karena saat ini sudah ada keluhan dari pemilik ruko, kalau nantinya ukuran rukonya akan diperkecil. “Kami hanya berpesan, agar disosialisasikan dengan baik. Jangan sampai pembangunan itu timbul masalah, baik itu desain, ukuran dan jumlah kios. Jika nanti belum singkron dan ada persoalan, tentu nanti kami pikirkan lagi apakah rencana pembangunan itu dilanjutkan atau tidak,” tandasnya.
Dalam revitalisai Pasar Banyuasri, ke depan dirancang sebagai pasar rujukan terhadap produk pertanian lokal yang berkualitas. Sebagai pasar rujukan, nantinya satu lantai dikhususkan menjual produk-produk pertanian yang berkualitas. Penyortiran terhadap hasil pertanian yang berkualitas, akan dibentuk lembaga kontrol mutu. *k19
Komentar