Asian Games Ditutup, Peraih Medali Banjir Bonus
Berakhir sudah pesta olahraga multievent empat tahunan se-Asia ‘Asian Games XVIII 2018’ di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
JAKARTA, NusaBali
Asian Games 2018 sudah ditutup resmi di Stadion Utama Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (2/9) malam, di mana kontingen tuan rumah Indonesia tembus peringkat empat besar dengan koleksi 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu. Para atlet peraih medali pun kebanjiran bonus.
Bonus bagi para atlet peraih medali sudah diserahkan langsung Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Minggu pagi, beberapa jam sebelum upacara penutupan Asian Games 2018. Termasuk peraih medali adalah empat atlet asal Bali, yakni pesilat I Komang Harik Adi Putra (peraih medali emas kategoro laga Kelas E Putra cabang pencak silat), pasangan Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari (peraih emas nomor seni ganda putri cabang pencak silat), dan karateka Cokorda Istri Agung Sanistya Rani (peraih medali perunggu Kumite Kelas -55 Kg Putri dari cabang karate).
Untuk atlet perorangan, medali emas diganjar bonus masing-masing Rp 1,5 miliar per orang, medali perak dapat Rp 500 juta per orang, dan perunggu kebagian Rp 250 juta per orang. Untuk atlet beregu, peraih medali emas diganjar Rp 750 juta per orang, medali perak dapat Rp 300 juta per orang, dan perunggu kebagian Rp 150 juta per orang. Bahkan, atlet yang tidak kebagian medali di Asian Games 2018 juga akan diganjar bonus masing-masing Rp 20 juta per orang.
Bukan hanya atlet yang dihujani bonus, namun juga pelatih. Untuk pelatih perorangan/ganda, peraih medali emas diberi bonus Rp 450 juta, medali perak dapat Rp 150 juta, dan perunggu kebagian Rp 75 juta. Untuk pelatih beregu, medali emas diganjar Rp 600 juta, medali perak dapat Rp 200 juta, dan medali perunggu kebagian Rp 100 juta.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, besaran bonus untuk yang tak meraih medali tentu berbeda dengan atlet yang meraih medali. Atlet yang tidak dapat medali pun akan diberikan bonus sebesar Rp 20 juta. "Yang menarik adalah tahun ini, atlet yang tidak dapat medali juga diberikan bonus Rp 20 juta," kata Imam Nahrawi di Istana Negara Jakarta, Minggu kemarin.
Bonus bagi atlet peraih medali Asian Games 2018 ini telah diserahkan Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla (JK), di Istana Negara Jakarta kemarin. Jokowi menyerahkan buku tabungan kepada perwakilan 9 atlet: Eko Yuli Irawan (peraih medali emas cabang angkat besi), Puspa Harum Sari (peraih emas cabang pencak silat), Aris Susanti Rahayu (peraih emas panjat tebing), Ari Wahyuni (peraih perak cabang angkat besi), Aswat (peraih perah panjat tebing), Alexander Elbert (peraih perak soft tennis), Nining Purwa Ningsih (peraih perunggu cabang balap sepeda), Amri Rusdana (peraih perunggu pencak silat), dan Bunga Nyimas (peraih perunggu skateboard).
"Saya sampaikan kemarin (Sabtu) kepada Menpora, bonus untuk para atlet peraih medali ingin saya berikan secepat-cepatnya, sebelum acara penutupan Asian Games dilakukan," ujar Jokowi disambut tepuk tangan para atlet dan ofisial tim Indonesia. Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang hingga Indonesia mampu tembus peringkat empat klasemen akhir distribusi perolehan medali, padahals emula hanya ditarget masuk 10 besar. "Terima kasih pahlawan Indonesia," imbuhnya.
Bagi Indonesia sendiri, pesta olahraga multievent se-Asia di Jakarta-Palembang kali ini merupakan presdtais terbaik sepanjang sejarah Asian Games sejak 1951. Dari segi peringkat, prestasi terbaik Indonesia sebetunya diukir dalam Asian Games IV 1962 di Jakarta. Namun, kala itu Indonesia hanya meraih 11 medali emas, 12 perak, 28 perunggu untuk menduduki tangga runner-up, di bawah kontingen Jepang.
Sedangkan dalam Asian Games XVIII 2018 ini, Indonesia menduduki peringkat empat dengan koleksi 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu. Padahal, awalnya hanya ditarget 16 medali emas. Indonesia berada di bawah China (yang keluar sebagai juara umum dengan koleksi 132 emasm 92 perak, 65 perunggu), Jepang (75-56-74), dan Korea Selatan (49-58-70). Medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia direngkuh dari cabang olahraga primadona pencak silat dengan 14 keping emas dan 1 perunggu, disusul panjat tebung (3-2-1), bulutangkis (2-2-4), paragliding (2-1-3), dan balap sepeda (2-1-2).
Presiden Jokowi sendiri mengaku senang dengan torehan Indonesia, baik dari sisi porestasi maupun tuan rumah Asian Games 2018. Menurut Jokowi, awalnya banyak pihak yang pesimistis target 16 medali emas bisa direngkuh. "Dulu saat kita menargetkan 16 emas, banyak yang pesimis. Saya ngomong bolak-balik ke Pak Wapres, angka ini benar nggak 16? Apa perlu kita hitung lagi? Optimis boleh, tapi juga harus realistis hitungannya. Baru 16, eh 6 bulan lagi nambah lagi 4 medali emas. 16 aja deg-degan, nambah lagi," kenang Jokowi.
Jokowi mengatakan, prestasi yang diraih di Asian Games 2018 merupa-kan sebuah lompatan besar olahraga Indonesia di mata dunia. "Ini lompatan besar yang jadi pondasi untuk prestasi-prestasi selanjutnya. Karena sebelumnya kita ngomong apa adanya, sebelumnya urutan 17, sekarang urutan 4, itu lompatan besar.” *k22
Asian Games 2018 sudah ditutup resmi di Stadion Utama Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (2/9) malam, di mana kontingen tuan rumah Indonesia tembus peringkat empat besar dengan koleksi 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu. Para atlet peraih medali pun kebanjiran bonus.
Bonus bagi para atlet peraih medali sudah diserahkan langsung Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Minggu pagi, beberapa jam sebelum upacara penutupan Asian Games 2018. Termasuk peraih medali adalah empat atlet asal Bali, yakni pesilat I Komang Harik Adi Putra (peraih medali emas kategoro laga Kelas E Putra cabang pencak silat), pasangan Ni Made Dwi Yanti/Sang Ayu Ketut Sidan Wilantari (peraih emas nomor seni ganda putri cabang pencak silat), dan karateka Cokorda Istri Agung Sanistya Rani (peraih medali perunggu Kumite Kelas -55 Kg Putri dari cabang karate).
Untuk atlet perorangan, medali emas diganjar bonus masing-masing Rp 1,5 miliar per orang, medali perak dapat Rp 500 juta per orang, dan perunggu kebagian Rp 250 juta per orang. Untuk atlet beregu, peraih medali emas diganjar Rp 750 juta per orang, medali perak dapat Rp 300 juta per orang, dan perunggu kebagian Rp 150 juta per orang. Bahkan, atlet yang tidak kebagian medali di Asian Games 2018 juga akan diganjar bonus masing-masing Rp 20 juta per orang.
Bukan hanya atlet yang dihujani bonus, namun juga pelatih. Untuk pelatih perorangan/ganda, peraih medali emas diberi bonus Rp 450 juta, medali perak dapat Rp 150 juta, dan perunggu kebagian Rp 75 juta. Untuk pelatih beregu, medali emas diganjar Rp 600 juta, medali perak dapat Rp 200 juta, dan medali perunggu kebagian Rp 100 juta.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, besaran bonus untuk yang tak meraih medali tentu berbeda dengan atlet yang meraih medali. Atlet yang tidak dapat medali pun akan diberikan bonus sebesar Rp 20 juta. "Yang menarik adalah tahun ini, atlet yang tidak dapat medali juga diberikan bonus Rp 20 juta," kata Imam Nahrawi di Istana Negara Jakarta, Minggu kemarin.
Bonus bagi atlet peraih medali Asian Games 2018 ini telah diserahkan Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla (JK), di Istana Negara Jakarta kemarin. Jokowi menyerahkan buku tabungan kepada perwakilan 9 atlet: Eko Yuli Irawan (peraih medali emas cabang angkat besi), Puspa Harum Sari (peraih emas cabang pencak silat), Aris Susanti Rahayu (peraih emas panjat tebing), Ari Wahyuni (peraih perak cabang angkat besi), Aswat (peraih perah panjat tebing), Alexander Elbert (peraih perak soft tennis), Nining Purwa Ningsih (peraih perunggu cabang balap sepeda), Amri Rusdana (peraih perunggu pencak silat), dan Bunga Nyimas (peraih perunggu skateboard).
"Saya sampaikan kemarin (Sabtu) kepada Menpora, bonus untuk para atlet peraih medali ingin saya berikan secepat-cepatnya, sebelum acara penutupan Asian Games dilakukan," ujar Jokowi disambut tepuk tangan para atlet dan ofisial tim Indonesia. Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang hingga Indonesia mampu tembus peringkat empat klasemen akhir distribusi perolehan medali, padahals emula hanya ditarget masuk 10 besar. "Terima kasih pahlawan Indonesia," imbuhnya.
Bagi Indonesia sendiri, pesta olahraga multievent se-Asia di Jakarta-Palembang kali ini merupakan presdtais terbaik sepanjang sejarah Asian Games sejak 1951. Dari segi peringkat, prestasi terbaik Indonesia sebetunya diukir dalam Asian Games IV 1962 di Jakarta. Namun, kala itu Indonesia hanya meraih 11 medali emas, 12 perak, 28 perunggu untuk menduduki tangga runner-up, di bawah kontingen Jepang.
Sedangkan dalam Asian Games XVIII 2018 ini, Indonesia menduduki peringkat empat dengan koleksi 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu. Padahal, awalnya hanya ditarget 16 medali emas. Indonesia berada di bawah China (yang keluar sebagai juara umum dengan koleksi 132 emasm 92 perak, 65 perunggu), Jepang (75-56-74), dan Korea Selatan (49-58-70). Medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia direngkuh dari cabang olahraga primadona pencak silat dengan 14 keping emas dan 1 perunggu, disusul panjat tebung (3-2-1), bulutangkis (2-2-4), paragliding (2-1-3), dan balap sepeda (2-1-2).
Presiden Jokowi sendiri mengaku senang dengan torehan Indonesia, baik dari sisi porestasi maupun tuan rumah Asian Games 2018. Menurut Jokowi, awalnya banyak pihak yang pesimistis target 16 medali emas bisa direngkuh. "Dulu saat kita menargetkan 16 emas, banyak yang pesimis. Saya ngomong bolak-balik ke Pak Wapres, angka ini benar nggak 16? Apa perlu kita hitung lagi? Optimis boleh, tapi juga harus realistis hitungannya. Baru 16, eh 6 bulan lagi nambah lagi 4 medali emas. 16 aja deg-degan, nambah lagi," kenang Jokowi.
Jokowi mengatakan, prestasi yang diraih di Asian Games 2018 merupa-kan sebuah lompatan besar olahraga Indonesia di mata dunia. "Ini lompatan besar yang jadi pondasi untuk prestasi-prestasi selanjutnya. Karena sebelumnya kita ngomong apa adanya, sebelumnya urutan 17, sekarang urutan 4, itu lompatan besar.” *k22
1
Komentar