5 SMP di Badung Belum Terima Laptop
Pasalnya, ada lima SMP negeri yang didirikan tahun pelajaran 2018/2019 belum mendapatkan jatah. Menurut Mandi, untuk lima SMP baru diberikan pada tahun depan.
MANGUPURA, NusaBali
Laptop gratis yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Badung untuk siswa kelas VII sekolah menengah pertama (SMP) sudah didistribusikan. Meski begitu, pendistibusian laptop gratis dikecualikan bagi lima SMP baru yang baru dibangun tahun pelajaran 2018/2019. Untuk sekolah baru tersebut, laptop bakal diberikan pada awal tahun 2019 mendatang.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah raga (Disdikpora) Badung I Made Mandi membenarkan telah membagikan laptop gratis ke sekolah pada bulan Juli 2018 lalu. Total sebanyak 6.953 laptop yang telah dibagikan ke 22 sekolah negeri di Badung. “Jadi pembagiannya langsung ke sekolah. Dari sekolah langsung dibagikan ke siswa kelas VII,” ujarnya, Sabtu (1/9) kemarin.
Meski begitu, tak seluruh sekolah mendapatkan laptop gratis tahun ini. Pasalnya, ada lima SMP negeri yang didirikan tahun pelajaran 2018/2019 belum mendapatkan jatah. Menurut Mandi, untuk lima SMP baru diberikan pada tahun depan. Lima SMP baru tersebut diantaranya SMPN 5 Abiansemal yang berlokasi di Latu, SMPN 6 Mengwi di Kekeran, SMPN 7 Mengwi di Cemagi, SMPN 3 Kuta Utara di Kerobokan Kelod, dan SMPN 3 Kuta di Kedonganan. “Masih kita anggarkan untuk SMP baru,” ucapnya.
Kendati Pemkab Badung menyiapkan laptop gratis untuk siswa kelas VII, namun laptop tersebut tidak untuk dimiliki. Namun, laptop hanya dipinjamkan, bahkan statusnya sendiri merupakan belanja modal dan menjadi aset pemerintah daerah. “Siswa hanya menggunakan pada saat kelas VII. Setelah itu digunakan lagi oleh adik kelasnya,” terang Mandi.
Mengenai perawatan, tetap sepenuhnya kewenangan di Disdikpora. Mandi pun tak terlalu khawatir, sebab laptop tersebut mendapat garansi selama empat tahun dari rekanan.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika menyatakan, penyerahan laptop gratis tidak dilakukan secara simbolik, melainkan langsung diserahkan begitu saja ke sekolah. “Pembagiannya langsung ke sekoplah. Memang tidak ada acara seremonial oleh Bupati. Tahun lalu juga begitu. Penyerahan secara simbolis hanya saat pertama kali program ini diluncurkan oleh Bupati dua tahun lalu,” tegasnya.
“Mudah-mudahan laptop ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan di Badung,” kata Astika. *asa
Komentar