nusabali

Gianyar Olah Sampah ke TPA Suwung

  • www.nusabali.com-gianyar-olah-sampah-ke-tpa-suwung

TPA Temesi di Desa Temesi, Gianyar, kini mengalami  over loud (kelebihan beban) sampah dengan tumpukan sampah mencapai 12 meter.

GIANYAR, NusaBali
Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar mulai September 2018 ini akan membawa sebagian sampah dari Gianyar ke TPA Suwung, Badung, untuk diolah dengan teknologi terbarukan.  “Karena Gianyar sudah tergabung dalam Serbagita untuk pembuangan sampah ke TPA Suwung,” ujar Kepala DLH Gianyar I Wayan kujus Pawitra, di sela-sela mengumpulkan para mandor penyapuan dan pengangkutan sampah di pendopo Kantor DLH Gianyar, Minggu (2/9). Pengumpukan mamdor ini secara khusus untuk penciptaan kebersihan di seputar jalan raya,  menjelang pelaksanaan Anual Meeting IMF-Word Bank pada Oktober 2018

Mengenai TPA Temesi, Kujus Pawitra menekankan akan berfungsi sebagai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Perkotaan (TPSTP). Dimana nanti di TPSTP Temesi akan dilakukan pemilahan sampah, sampah organik menjadi kompos dan selebihnya akan dibawa ke TPA Suwung. Pihaknya memerintahkan kasi sarana dan prasaran DLH untuk segera memperbaiki armada yang rusak. Sehingga penanganan sampah bisa tertangani dengan baik dan lancar. “Penanganan sampah harus terus- menerus. Kalau tidak, pasti akan menimbulkan masalah. Namun, kalau ditangani dengan baik akan menjadi berkah. Salah satunya dengan pendirian bank sampah,” ungkapnya.

Kujus Pawitra didampingi para kabid dan kasi secara langsung memberikan pengarahan teknis kepada 38 mandor penyapuan dan pengangkutan yang mengawasi 700 tenaga lapangan. Dia menjelaskan, DLH akan mendata ulang petugas kebersihan dan area tugasnya hingga siap untuk menjaga kebersihan di Gianyar. Pihaknya juga akan mengecek sarana dan prasarana hingga siap untuk mengangkut sampah ke TPA Suwung. DLH juga akan menambahkan shif kerja tenaga lapangan, dari dua shif per hari menjadi 3 shif. ‘’Ini untuk meningkatkan kualitas kebersihan,’’ jelasnya. 

Dari semua strategi, lanjut Kujus Pawitra, terpenting adalah bagaimana pengelolaan sampah di mulai dari  rumah tangga. Perlu kesadaran dan partisipasi masyarakat. "Mari kurangi menggunakan bahan-bahan yang akan menjadi sampah. Kalau belanja ke pasar, bawalah tas dari rumah. Mudahan-mudahan disetujui oleh pimpinan, kami akan anggarkan pengadaan tas ramah lingkungan untuk mengedukasi masyarakat," ujatnya. *Isa

Komentar