Siswa Was-was Salah Password
Wagub Sudikerta pantau Ujian Nasional di berbagai sekolah di Denpasar.
UN Berbasis Komputer di Denpasar Berjalan Lancar
DENPASAR, NusaBali
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pertama kalinya diterapkan pada 26 SMA/SMK di Bali mulai Senin (4/4) kemarin. Pelaksanaan UNBK hari pertama di Denpasar secara umum terpantau lancar. Hanya saja, peserta UNBK merasa was-was menghadapi ujian karena takut salah memasukkan user name dan password sebelum UNBK dimulai.
Seperti yang diungkapkan I Wayan Dodi Iswara, siswa kelas XII IPA SMAN 3 Denpasar yang ditemui usai menjawab soal ujian Bahasa Indonesia kemarin. “Baru pertama kali lumayan degdegan. Apalagi sempat ada perubahan password, takut aja kalau salah memasukkan user name dan password. Katanya akan berakibat fatal,” ujarnya.
Selain itu, Dodi juga was-was jika selama mengerjakan 50 soal dalam waktu 120 menit itu tiba-tiba listrik padam dan waktu yang disediakan keburu habis. Namun demikian, Dodi mengaku hari pertama ujian berjalan lancar tanpa kendala teknis seperti yang ia khawatirkan. Mengenai tingkat kesulitan soal, Dodi mengatakan pilihan jawaban yang disediakan menuntutnya untuk lebih fokus dan konsentrasi. “Soal Bahasa Indonesia memang agak membingungkan, jawabanya mirip-mirip jadi harus fokus,” terangnya.
Berbeda dengan Dodi yang khawatir, Putri Saraswati justru santai menghadapi ujian. Menurutnya, berhadapan dengan komputer sudah biasa dilakukan setiap hari. “Awalnya saya kira akan deg-degan. Tapi setelah masuk ruangan dan berhadapan dengan komputer, ternyata biasa saja. Nggak ada kendala. Nggak repot juga harus bawa pensil dan penghapus, tinggal klik. Justru lebih mudah dari yang saya kira,” ujarnya.
Diwawancara secara terpisah, Kepala SMAN 3 Denpasar Drs I Ketut Suyastra MPd menjelaskan, sebanyak 303 siswanya menjadi peserta UNBK tahun ini yang terdiri dari 259 siswa jurusan IPA dan 44 siswa jurusan IPS. Dari total siswa tersebut, satu siswa tidak ikut ujian lantaran tengah terjangkit virus Demam Berdarah. “Hari pertama ada 1 peserta UNBK yang sakit DB atas nama Febi Kurnia. Yang bersangkutan nanti akan mengikuti ujian susulan,” jelasnya. Terkait kekhawatiran siswa dengan listrik padam, dia memastikan tidak akan menjadi masalah. “Kita sudah siapkan genset,” ujarnya didampingi Waka Humas dan SDM I Gede Putu Subrata SPd MPd serta Waka Kurikulum Drs I Made Soma Suartana.
Fasilitas komputer yang hanya sepertiga dari jumlah peserta ujian, mengharuskan sekolah yang berlokasi di Jalan Nusa Indah ini membagi jadwal ujian menjadi 3 shif yakni pagi, siang dan sore. Untuk pagi dimulai pukul 07.30 Wita sampai 09.30 Wita, siang pukul 10.30 Wita sampai 12.30 Wita, serta sore pukul 14.00 Wita sampai 16.00 Wita. “Ada 3 ruangan yang kami pakai untuk pelaksanaan ujian ini yaitu di Lab komputer dan Lab Bahasa,” imbuh Subrata.
Pelaksanaan ujian berlangsung sangat tertutup dan rahasia, sehingga pihak sekolah melarang untuk mengambil gambar saat ujian berlangsung. “Peserta UN perlu konsentrasi, jadi mohon tidak mengganggu,” ujar Suyastra yang telah mempersiapkan fasilitas sarana prasarana UNBK sejak 3 bulan terakhir ini.
Sementara itu, Wakil Gubernur Ketut Sudikerta mengatakan pelaksanaan UNBK di Denpasar telah berjalan lancar baik sisi ketertiban dalam kelas maupun dari kemampuan siswa dalam menggunakan komputer. "Pemerintah Provinsi Bali ke depannya akan terus mendorong sekolah-sekolah yang ada di Bali, untuk menggunakan sistem UNBK karena sangat efisien dan efektif untuk menghindari kebocoran soal," ujarnya saat memantau pelaksanaan UNBK di SMAN 3 Denpasar.
Sudikerta mengemukakan, dengan menggunakan sistem komputer, soal-soal ujian berupa perangkat lunak (software) harus diunduh pihak sekolah sehari sebelum soal diujikan. "Setelah berhasil, software dikunci hingga keesokan harinya. Tepat saat jam ujian dimulai, siswa diwajibkan mengambil password ke guru pengawas. Password itu hanya berlaku sebentar. Jika siswa terlambat memasukan password ke dalam software yang sudah siap, maka status password kedaluwarsa dan siswa harus meminta password baru," ucapnya.
Sudikerta juga menjelaskan bahwa, UNBK sangat mengandalkan daya listrik untuk menjamin komputer yang dipakai ujian para siswa. Dan software bekerja secara otomatis menyimpan jawaban ujian saat listrik turun, sehingga peserta tidak perlu khawatir mengulang proses pengerjaan soal.
Untuk itu, ia berharap sekolah-sekolah yang menggunakan sistem tersebut harus memastikan kesiapan teknis seperti daya listrik, kelengkapan komputer, kesiapan sofware serta kesiapan siswa dalam mengaplikasikan sistem tersebut, sehingga pada saat ujian dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
Dalam pemantauan itu, Sudikerta didampingi oleh Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provisi Bali TIA Kusuma Wardhani.
UN jenjang SMA/SMK sederajat di Bali akan diikuti oleh 56.309 orang yang terdiri atas siswa SMA (25.818), MA (959), SMALB (42), SMK (27.041), dan Paket C (2.449). Sebanyak 26 SMA/SMK di Bali menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). 7 nv
1
Komentar