UN, Enam Siswa Sakit
UNBK di Badung diikuti satu sekolah, yakni, SMK Ilmu Komputer Ganesha Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Pelaksanaan ujian nasional berbasis computer (UNBK) di SMK Ilmu Komputer Ganesha Udayana, Senin (4/4), berjalan lancar. Sekolah yang terletak di Jalan Uluwatu I Nomor 81 B Jimbaran, Kuta Selatan, ini merupakan satu-satunya yang menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2015/2016 di Kabupaten Badung.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 2008 itu mengikutkan 27 siswanya.
Tak ubahnya ujian nasional yang lain, di tiap ruang kelas ada dua orang pengawas. Bedanya siswa tidak diberikan lembar soal maupun lembar jawaban dalam bentuk kertas, seperti lazim saat ujian berlangsung. Yang siswa hadapi justru layar monitor komputer. Untuk di SMK Ilmu Komputer Ganesha Udayana pengawas ruangan dari SMK Nusa Dua.
Waktu mengerjakan soal pun sama, yakni pada pukul 07.30 sampai 09.30 Wita, atau selama dua jam. Selain pengawas ruangan, ada juga tim pemantau dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung.
“Untuk di Badung, sekolah kami satu-satunya yang ujian menggunakan UNBK. Ada 27 siswa kami angkatan ke-7 tahun ini,” kata Kepala SMK Ilmu Komputer Ganesha Udayana I Wayan Supardi.
Menurut Supardi, 27 siswa berasal dari dua jurusan, yakni 13 orang dari jurusan teknik komputer dan informatika, dan 14 orang jurusan pariwisata.
Walau baru pertama menerapkan UNBK, Supardi optimistis semuanya dapat berjalan lancar hingga akhir. Hari pertama kemarin siswa SMK Ilmu Komputer Ganesha Udayana mengerjakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika di hari kedua, hari berikutnya Bahasa Inggris, lalu terakhir UKK (ujian kompetensi kejuruan).
Disinggung mengenai persiapan sekolah menghadapi UNBK, Supardi menjelaskan sangat maksimal sesuai kemampuan sekolah. Baik itu penyediaan perangkat komputer, pemasangan uninterruptible power supply (UPS) untuk mengantisipasi tegangan listrik bila sewaktu-waktu tidak stabil. “Termasuk try out juga kami lakukan, agar siswa terbiasa mengerjakan soal. Bagaimanapun ini baru pertama, dan sekolah kami satu-satunya di Kabupaten Badung,” katanya.
Untuk perangkat komputer pihak sekolah sengaja menyiapkannya lebih dari jumlah siswa. “Komputer cadangan, kami siapkan tiga. Jadi di ruangan ada 30 komputer,” beber Supardi sembari menyebut UPS yang dipersiapkan mampu menyimpan daya listrik dalam jangka waktu 1 jam.
Berarti jawaban para siswa langsung tersambung dengan server pemerintah pusat? Menurut Supardi cara kerjanya tidak seperti itu. Dia menjelaskan, data dari mata pelajaran yang diujikan tersimpan dulu dalam server lokal. “Istilahnya semi online,” akunya. “Waktunya sekitar 30 menit. Setelah itu baru kami kirim ke pusat,” kata dia. Server lokal pun dipersiapkan dua unit. Sehingga bila terjadi kerusakan, server yang satunya lagi bisa langsung berfungsi. Sehingga datanya tidak hilang.
Supardi berharap tidak ada hambatan apapun dalam pelaksanaan ujian kali ini. “Harapan kami, semuanya lancar,” tandasnya.
Sementara Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, menyatakan, pelaksanaan ujian nasional di Badung secara umum berjalan aman dan lancar. Meski begitu ada beberapa siswa yang tidak mengikuti ujian karena sakit. “Secara umum lancar dan aman. Ada siswa yang sakit, SMA 1 orang dan SMK ada 5 orang yang sakit,” tutur Astika.
Untuk diketahui, jadwal UN tahun ini, SMA pada 4-6 April 2016, sedangkan SMK pada 4-7 April 2016. Siswa di Badung yang siap mengikuti UN yakni sebanyak 7.943 siswa. Sesuai data dari Disdikpora, peserta UN SMA 3.450 siswa, dan untuk SMK 4.493 siswa. 7 asa
Komentar