Ketua DPRD Jembrana Gelar Turnamen Game Mobile Legend
Demam game Mobile Legend bagi pengguna smartphone mendapat perhatian Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa.
NEGARA, NusaBali
Dia mengadakan turnamen game Mobile Legend bertajuk DPRD Jembrana Cup yang digelar selama dua hari, Sabtu (1/9) dan Minggu (2/9). Turnamen tersebut secara khusus diselenggarakan di Ruang Sidang Paripurna DPRD Jembrana.
Berdasar pemantauan pada Minggu kemarin, turnamen itu disambut antusias pecinta game tersebut. Deretan kursi di ruang sidang paripurna yang biasa digunakan tempat duduk anggota legislatif bersama eksekutif untuk membahas kebijakan maupun program kerja Pemkab Jembrana, kemarin diduduki berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, termasuk orang dewasa yang menjadi peserta maupun penonton turnamen tersebut.
Ketua Panitia I Made Agus Mahendradatta, 20, mengatakan digelarnya turnamen ini tidak terlepas dengan game Mobile Legend yang tengah booming. Hampir setiap tempat, anak-anak, remaja, maupun dewasa sering berkumpul memainkan game online yang mengandalkan kerjasama tim tersebut.
“Kami iseng-iseng membuat rencana, ngobrol dengan Pak Ketua Dewan. Kebetulan beliau merespons positif, sehingga terselenggara turnamen ini,” kata Agus yang didampingi Wakil Ketua Panitia Ida Bagus Putra Wibawa, 21.
Menurutnya, turnamen ini diikuti sebanyak 32 tim. Masing-masing tim terdiri dari 7 orang, yang 5 orang sebagai pemain utama dan 2 orang pemain cadangan. Masing-masing tim dikenakan biaya pendaftaran Rp 150.000, untuk memperebutkan juara I, II, dan III, dengan hadiah piala serta uang tunai masing-masing sebesar Rp 2 juta, Rp 1 juta, dan Rp 700 ribu. Dalam pertandingan final, panitia juga menyediakan hadiah bonus Rp 300 ribu untuk pemain yang berhasil mendapat predikat ‘Savage’ dengan membunuh 5 pemain lawan dalam waktu singkat.
“Kami gunakan sistem gugur dalam turnamen ini. Hari pertama, Sabtu kemarin, adalah babak penyisihan untuk 16 besar. Hari ini (Minggu kemarin), dilanjutkan 8 besar, 4 besar, sampai final. Untuk hadiah uang, itu disponsori oleh Pak Ketua DPRD,” imbuhnya.
Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, mengatakan pihaknya mendorong pagelaran turnamen game Mobile Legend dengan tujuan mewadahi remaja penghobi game tersebut. Menurutnya, demam memainkan salah satu game di smartphone yang merupakan salah satu dari bagian perkembangan teknologi, itu tidak mungkin dibendung.
“Kalau melarang sudah tidak mungkin. Tetapi melalui turnamen ini kami ingin anak-anak tetap disiplin dan mengatur daya ingat. Paling tidak, ya diingatkan waktu makan, menjaga kesehatan, dan meminta agar tetap bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Melalui kemampuan IT itu kita harap dapat bermanfaat untuk kemajuan Jembrana,” tutur Sugiasa yang juga menjadi pembina pada turnamen game tersebut.
Mengenai tempat turnamen game di Ruang Sidang Paripurna DPRD Jembrana tersebut, kata Sugiasa, memang sengaja untuk memperkenalkan tugas, fungsi dewan, termasuk kantor dewan sebagai rumah rakyat. Dia tidak ingin ada paradigma kantor dewan sebagai tempat yang bagi sakral, sehingga masyarakat enggan menyampaikan aspirasi kepada dewan.
“Kantor dewan ini kan rumah rakyat. Dari awal kami juga membuka kantor dewan untuk merangkum kebutuhan masyarakat. Seperti turnamen catur DPRD Jembrana Cup, membagi beasiswa kepada anak-anak, membantu sekolah-sekolah, dan kegiatan lainnya,” kata Sugiasa yang berencana kembali menggelar turnamen game Mobile Legend serangkaian Hari Sumpah Pemuda pada Oktober mendatang. *ode
Berdasar pemantauan pada Minggu kemarin, turnamen itu disambut antusias pecinta game tersebut. Deretan kursi di ruang sidang paripurna yang biasa digunakan tempat duduk anggota legislatif bersama eksekutif untuk membahas kebijakan maupun program kerja Pemkab Jembrana, kemarin diduduki berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, termasuk orang dewasa yang menjadi peserta maupun penonton turnamen tersebut.
Ketua Panitia I Made Agus Mahendradatta, 20, mengatakan digelarnya turnamen ini tidak terlepas dengan game Mobile Legend yang tengah booming. Hampir setiap tempat, anak-anak, remaja, maupun dewasa sering berkumpul memainkan game online yang mengandalkan kerjasama tim tersebut.
“Kami iseng-iseng membuat rencana, ngobrol dengan Pak Ketua Dewan. Kebetulan beliau merespons positif, sehingga terselenggara turnamen ini,” kata Agus yang didampingi Wakil Ketua Panitia Ida Bagus Putra Wibawa, 21.
Menurutnya, turnamen ini diikuti sebanyak 32 tim. Masing-masing tim terdiri dari 7 orang, yang 5 orang sebagai pemain utama dan 2 orang pemain cadangan. Masing-masing tim dikenakan biaya pendaftaran Rp 150.000, untuk memperebutkan juara I, II, dan III, dengan hadiah piala serta uang tunai masing-masing sebesar Rp 2 juta, Rp 1 juta, dan Rp 700 ribu. Dalam pertandingan final, panitia juga menyediakan hadiah bonus Rp 300 ribu untuk pemain yang berhasil mendapat predikat ‘Savage’ dengan membunuh 5 pemain lawan dalam waktu singkat.
“Kami gunakan sistem gugur dalam turnamen ini. Hari pertama, Sabtu kemarin, adalah babak penyisihan untuk 16 besar. Hari ini (Minggu kemarin), dilanjutkan 8 besar, 4 besar, sampai final. Untuk hadiah uang, itu disponsori oleh Pak Ketua DPRD,” imbuhnya.
Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, mengatakan pihaknya mendorong pagelaran turnamen game Mobile Legend dengan tujuan mewadahi remaja penghobi game tersebut. Menurutnya, demam memainkan salah satu game di smartphone yang merupakan salah satu dari bagian perkembangan teknologi, itu tidak mungkin dibendung.
“Kalau melarang sudah tidak mungkin. Tetapi melalui turnamen ini kami ingin anak-anak tetap disiplin dan mengatur daya ingat. Paling tidak, ya diingatkan waktu makan, menjaga kesehatan, dan meminta agar tetap bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Melalui kemampuan IT itu kita harap dapat bermanfaat untuk kemajuan Jembrana,” tutur Sugiasa yang juga menjadi pembina pada turnamen game tersebut.
Mengenai tempat turnamen game di Ruang Sidang Paripurna DPRD Jembrana tersebut, kata Sugiasa, memang sengaja untuk memperkenalkan tugas, fungsi dewan, termasuk kantor dewan sebagai rumah rakyat. Dia tidak ingin ada paradigma kantor dewan sebagai tempat yang bagi sakral, sehingga masyarakat enggan menyampaikan aspirasi kepada dewan.
“Kantor dewan ini kan rumah rakyat. Dari awal kami juga membuka kantor dewan untuk merangkum kebutuhan masyarakat. Seperti turnamen catur DPRD Jembrana Cup, membagi beasiswa kepada anak-anak, membantu sekolah-sekolah, dan kegiatan lainnya,” kata Sugiasa yang berencana kembali menggelar turnamen game Mobile Legend serangkaian Hari Sumpah Pemuda pada Oktober mendatang. *ode
Komentar