nusabali

Mahasiswa ISI Denpasar Ciptakan Tari Maskot Desa

  • www.nusabali.com-mahasiswa-isi-denpasar-ciptakan-tari-maskot-desa

Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang telah melaksanakan kuliah kerja nyata di Kabupaten Badung selama satu bulan penuh, berhasil menciptakan tari maskot desa ‘Ayuning Puspa’, video promosi desa, hingga film dokumenter.

MANGUPURA, NusaBali
”ISI Denpasar memang tetap mempertahankan KKN sebagai bentuk aktualisasi pengabdian seni pada masyarakat,” kata Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Dr I Gusti Ngurah Seramasara dalam acara penutupan KKN ISI Denpasar, di Balai Banjar Bindu, Desa Mekar Bhuwana, Kecamatan Abiansemal, Badung, Jumat (31/8) malam.

Kuliah kerja nyata ISI Denpasar tersebut sebelumnya diikuti 406 mahasiswa yang terbagi dalam 20 kelompok desa di Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang. Seramasara menambahkan, kegiatan KKN itu setidaknya memiliki tiga tujuan, yakni mengabdi untuk kepentingan masyarakat dengan memajukan kesenian di desa-desa dan pengabdian untuk kepentingan mahasiswa sendiri, yakni dengan menyerap inspirasi dan mengetahui secara pasti potensi seni lokal.

Yang ketiga adalah untuk lembaga dan negara, yakni partisipasi aktif kampus dalam pemajuan kebudayaan bangsa, seperti amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.

“Saat beberapa perguruan tinggi menghapus kuliah kerja nyata sebagai mata kuliah, kami malah semakin memantapkannya, seperti yang dilakukan Ketua LP2MPP ISI Denpasar Dr Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam mengelola KKN, yakni dengan terobosan menetapkan pengabdian masyarakat mesti menelorkan lima program unggulan. Ini tentu sangat positif,” ucapnya.

Dalam kegiatan KKN tersebut, mahasiswa secara berkelompok telah berhasil melaksanakan lima program berupa karya unggulan, artikel pengabdian, pendataan potensi seni, film dokumenter, dan laporan akhir.

Sementara itu, Made Yogi Wiyatnyana, koordinator KKN di Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, mengatakan untuk program unggulan diciptakan tarian maskot desa Ayuning Puspa, video promosi desa, jingle oleh krama istri (warga perempuan), dan rancangan karya monumen.

“Secara mayoritas program unggulan dirancang berdasar potensi dan kebutuhan pengembangan seni. Penciptaan tari maskot dan video promosi desa ini menjadi relevan,” ujarnya.

Sementara di Desa Sibang Gede, untuk program unggulan, telah berhasil dibuat video dokumenter Tari Leko. “Penggarapan video melibatkan tokoh seni pertunjukan Leko di Desa Sibang Gede. Hasilnya akan diserahkan kepada masyarakat pendukung,” kata Gede Bagus Wahyu Mahayasa, koordinator Desa Sibang Gede.

Ketua Panitia KKN ISI Denpasar 2018 Dr I Wayan Swandi MSi menambahkan kegiatan KKN secara umum telah berjalan sesuai harapan. Dalam ujian KKN yang diselenggarakan, Kamis (30/8), di Puri Gede Carangsari juga telah memenuhl target capaian KKN.

Pihaknya berharap untuk pelaksanaan KKN berikutnya agar partisipasi aktif seluruh mahasiswa peserta dan jajaran pembimbing, juga tim monitoring tetap bahu-membahu dan bergotong royong.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Badung Drs Putu Sridana MSi mengatakan, dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama ISI Denpasar dengan Pemkab Badung, maka berbagai program pemberdayaan masyarakat desa bidang seni dan budaya akan menggandeng ISI Denpasar sebagai mitra.

Melalui KKN ini, masyarakat desa, baik anak-anak, pelajar, dan juga sekaa teruna dan ibu-ibu sangat terbantu untuk dapat memperoleh pembelajaran seni, baik kreasi baru atau pun seni-seni upacara, serta dilatih bidang seni rupa dan desain.

“Desa berdaya bidang seni dan budaya, di antaranya ditandai dengan hidupnya balai banjar dengan suara indah gamelan, tembang-tembang, dan berbagai aktivitas seni. Pemkab Badung tentu berterimakasih dengan kehadiran KKN ISI Denpasar ini,” kata Sridana. Acara penutupan KKN ISI Denpasar diisi penampilan enam kelompok terbaik, di antaranya menampilkan maskot desa, pentas wayang cilik, konser gamelan, dan screening video dokumenter. *ant

Komentar