Desa Amerta Bhuana Gelar Kursus Menjahit Baju
Pemerintah Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar pelatihan menjahit bagi ibu rumah tangga.
AMLAPURA, NusaBali
Kursus menjahit ini bersumber dari dana desa. Sebanyak 40 ibu rumah tangga mengikuti kursus menjahit sejak tanggal 14 Juli 2018. Dalam kurun 1,5 bulan mereka sudah bisa menjahit baju. Ujian direncanakan pada Selasa (25/9) mendatang.
Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara, mengungkapkan mereka yang lulus ujian akan direkrut jadi tenaga konfeksi BUMDes. “Setelah melahirkan tenaga andal melalui pelatihan menjahit, kami mendirikan Konfeksi Amerta Bhuana. Sehingga semua yang ikut pelatihan dapat pekerjaan,” ungkap Wayan Suara. Ditambahkan, meski berlatih selama 1,5 bulan, rata-rata telah paham dan mengerti menjahit baju, mulai dari membuat pola, memotong kain, hingga membentuk jadi satu baju. “Kami sudah memakai baju jahitan peserta pelatihan itu,” ungkapnya.
Dikatakan, latihan menjarit di Desa Amerta Bhuana melibatkan 40 ibu rumah tangga berasal dari empat banjar yakni Muntig, Tegeh, Sukaluwih, dan Abiantiying. Desa Amerta Bhuana bekerjasama dengan LKP Ari Mulia Amlapura menghadirkan instruktur I Wayan Sandiyasa, I Gusti Ayu Seniati, dan I Wayan Genti. Latihan digelar dari tanggal 14 Juli hingga 25 September. Peserta pelatihan, Ni Ketut Yani dan Ni Luh Sutariani dari Banjar Sukaluwih mengaku telah memahami tata cara menjahit baju. Sebab, sejak awal ikut latihan diajari teori dasar menjahit, menguasai penggunaan mesin, hingga menjahit kain. “Tergantung keseriusan kita, kalau bertekad ingin bisa, optimis bisa,” kata Ketut Yani. *k16
Kursus menjahit ini bersumber dari dana desa. Sebanyak 40 ibu rumah tangga mengikuti kursus menjahit sejak tanggal 14 Juli 2018. Dalam kurun 1,5 bulan mereka sudah bisa menjahit baju. Ujian direncanakan pada Selasa (25/9) mendatang.
Perbekel Amerta Bhuana, I Wayan Suara, mengungkapkan mereka yang lulus ujian akan direkrut jadi tenaga konfeksi BUMDes. “Setelah melahirkan tenaga andal melalui pelatihan menjahit, kami mendirikan Konfeksi Amerta Bhuana. Sehingga semua yang ikut pelatihan dapat pekerjaan,” ungkap Wayan Suara. Ditambahkan, meski berlatih selama 1,5 bulan, rata-rata telah paham dan mengerti menjahit baju, mulai dari membuat pola, memotong kain, hingga membentuk jadi satu baju. “Kami sudah memakai baju jahitan peserta pelatihan itu,” ungkapnya.
Dikatakan, latihan menjarit di Desa Amerta Bhuana melibatkan 40 ibu rumah tangga berasal dari empat banjar yakni Muntig, Tegeh, Sukaluwih, dan Abiantiying. Desa Amerta Bhuana bekerjasama dengan LKP Ari Mulia Amlapura menghadirkan instruktur I Wayan Sandiyasa, I Gusti Ayu Seniati, dan I Wayan Genti. Latihan digelar dari tanggal 14 Juli hingga 25 September. Peserta pelatihan, Ni Ketut Yani dan Ni Luh Sutariani dari Banjar Sukaluwih mengaku telah memahami tata cara menjahit baju. Sebab, sejak awal ikut latihan diajari teori dasar menjahit, menguasai penggunaan mesin, hingga menjahit kain. “Tergantung keseriusan kita, kalau bertekad ingin bisa, optimis bisa,” kata Ketut Yani. *k16
1
Komentar