Melampaui 12 Jam Perjalanan, RHYTHM REBELS Berhasil Tampil Liar di UWMF, Korea Selatan
Perhelatan musik akbar Ulsan World Music Festival (UWMF) dan APaMM (Asia Pasific Music Meeting) yang diadakan setiap tahunnya berbarengan di Ulsan, Korea Selatan ini, tahun ini sukses kembali digelar.
Ulsan, NusaBali
Musisi-musisi dari berbagai belahan duniapun datang menghiasi panggung besar dengan fasilitas pertunjukan kelas dunia ini. Yang menarik di tahun ini adalah Indonesia tidak ketinggalan dalam menunjukan kebolehan musisinya pada acara ini. Betapa tidak, group band yang bernama Rhythm Rebels, yang terdiri dari dua orang pemuda, tampil menghentak panggung di acara akbar ini pada Sabtu (1/9) kemarin. Rhythm Rebels didapuk menjadi satu-satunya delegasi musisi dari Indonesia untuk tampil diajang dunia ini tidak terlepas dari peran Antida Music Productions.
“Kami sungguh senang bisa tampil di Panggung ini, dan melihat keseruan pengunjung yang hadir, membuat semangat kami menyala terus. Rasanya tidak sia-sia perjalanan yang kami tempuh sekitar 6 jam perjalanan udara dan 6 jam perjalanan darat. Terimakasih kepada Antida Music Productions yang telah membawa kami ke ajang ini” ucap Rizal, salah satu personel Rhythm Rebels.
Tidak ada yang menyangka memang, Rhythm Rebels, group yang hanya terdiri dari dua orang pemuda ini bisa menaklukan panggung besar yang berdiri gagah di tengah Taman Taehwagang, Ulsan, tempat di mana UWMF ini diselenggarakan. “Bagaimana mungkin dua orang dapat membuat “kegaduhan” dengan pertunjukannya di panggung yang amat sangat besar dan lebar, tanpa harus merasa ditelan oleh kemegahan panggung tersebut?” tanya seorang pengunjung, dengan kalimat yang terbata-bata, seolah tidak percaya bahwa Rhythm Rebels mampu meyihir suasana sore itu.
“Kami sungguh senang bisa tampil di Panggung ini, dan melihat keseruan pengunjung yang hadir, membuat semangat kami menyala terus. Rasanya tidak sia-sia perjalanan yang kami tempuh sekitar 6 jam perjalanan udara dan 6 jam perjalanan darat. Terimakasih kepada Antida Music Productions yang telah membawa kami ke ajang ini” ucap Rizal, salah satu personel Rhythm Rebels.
Tidak ada yang menyangka memang, Rhythm Rebels, group yang hanya terdiri dari dua orang pemuda ini bisa menaklukan panggung besar yang berdiri gagah di tengah Taman Taehwagang, Ulsan, tempat di mana UWMF ini diselenggarakan. “Bagaimana mungkin dua orang dapat membuat “kegaduhan” dengan pertunjukannya di panggung yang amat sangat besar dan lebar, tanpa harus merasa ditelan oleh kemegahan panggung tersebut?” tanya seorang pengunjung, dengan kalimat yang terbata-bata, seolah tidak percaya bahwa Rhythm Rebels mampu meyihir suasana sore itu.
Tetapi kenyataan memang mengangetkan. Semua penonton berteriak senang dan bertepuk tangan melihat bagaimana Rhythm Rebels penuh bara memainkan instrument musik yang dibawakannya. Reza yang setia menabuh drum, sedangkan Rizal yang memainkan instrument tradisionalnya secara bergantian. Adapun beberapa instrument tradisional dibawakan oleh Rizal, seperti: Didgeridoo/ Awi Goong, Bambu Bass, Genggong Bali, Truktuka (terompet), dan Sampler. Kelima instrumen itu dimainkannya secara bergiliran dan menambah keriuhan panggung utama UWMF ini, dan berhasil menjawab keraguan pengunjung untuk pertunjukan mereka. Semua pengunjung tercengang menyaksikan penampilan Rhythm Rebels, dan mereka pun bertepuk tangan dan memberikan sorak sorainya untuk penampilan Rhythm Rebels. Tidak jarang di antara pengunjung turut menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik yang dihadirkan oleh Rhythm Rebels.
“Rhythm Rebels was amazing, saya sangat terpukau dengan penampilannya. Ini adalah kali pertama saya melihat musik seperti ini. Saya berencana mengundang mereka untuk tampil di China tahun depan.” Seru Erick, salah seorang delegasi APaMM dari china ketika diwawancara setelah menyaksikan penampilan Rhythm Rebels.
Ada sekitar 3.000 pengunjung yang hadir memenuhi acara ini, dan kesemua pengunjung ini sangat menikmati musik yang disajikan oleh Rhythm Rebels. Mereka antusias dan turut memberikan dukungannya kepada delegasi Indonesia ini.
“Banyak yang terpukau oleh Rhythm Rebels. Saya akui memang musik yang dimainkannya sungguh bagus, dan berkarakter, dan semua orang dapat melihat itu. Tidak terkecuali juga delegasi-delegasi APaMM lainnya, seperti dari India, Amerika, China, dan yang lain-lain. Kesemuanya dari mereka merupakan founder-founder festival internasional ini memberikan ucapan selamat kepada saya, dan ini merupakan ucapan selamat kepada kita semua, kepada Indonesia.” Ujar Anom Darsana, Pemilik Antida Music Productions.
Tahun ini, boleh jadi adalah momentum terbaik Indonesia. Di skala besar, Indonesia telah suskes menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan di skala lain, Indonesia sukses pula menampilkan yang terbaik dari segi musik tanah air di Korea Selatan. Seperti penutupan Asian Games yang dipenuhi bunga api, seperti itulah talenta-talenta musisi tanah air akan menyala bergantian panggung musik dunia. Tahun ini Rhythm Rebels yang menujukkan perangainya, tahun depan akan ada “Rhythm-ryhtm” lainnya dan “Rebels-rebels” lainnya yang siap menunjukkan taringnya di mata dunia. *
“Rhythm Rebels was amazing, saya sangat terpukau dengan penampilannya. Ini adalah kali pertama saya melihat musik seperti ini. Saya berencana mengundang mereka untuk tampil di China tahun depan.” Seru Erick, salah seorang delegasi APaMM dari china ketika diwawancara setelah menyaksikan penampilan Rhythm Rebels.
Ada sekitar 3.000 pengunjung yang hadir memenuhi acara ini, dan kesemua pengunjung ini sangat menikmati musik yang disajikan oleh Rhythm Rebels. Mereka antusias dan turut memberikan dukungannya kepada delegasi Indonesia ini.
“Banyak yang terpukau oleh Rhythm Rebels. Saya akui memang musik yang dimainkannya sungguh bagus, dan berkarakter, dan semua orang dapat melihat itu. Tidak terkecuali juga delegasi-delegasi APaMM lainnya, seperti dari India, Amerika, China, dan yang lain-lain. Kesemuanya dari mereka merupakan founder-founder festival internasional ini memberikan ucapan selamat kepada saya, dan ini merupakan ucapan selamat kepada kita semua, kepada Indonesia.” Ujar Anom Darsana, Pemilik Antida Music Productions.
Tahun ini, boleh jadi adalah momentum terbaik Indonesia. Di skala besar, Indonesia telah suskes menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan di skala lain, Indonesia sukses pula menampilkan yang terbaik dari segi musik tanah air di Korea Selatan. Seperti penutupan Asian Games yang dipenuhi bunga api, seperti itulah talenta-talenta musisi tanah air akan menyala bergantian panggung musik dunia. Tahun ini Rhythm Rebels yang menujukkan perangainya, tahun depan akan ada “Rhythm-ryhtm” lainnya dan “Rebels-rebels” lainnya yang siap menunjukkan taringnya di mata dunia. *
RHYTHM REBELS at the Ulsan World Music Festival
Komentar