Desa Kutuh Kembangkan Pasar Sampah
Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Bangli, mulai mengembangkan pasar sampah.
BANGLI, NusaBali
Tujuannya untuk pengelolaan sampah dan sampah yang terkumpul dijual kepada pengepul barang bekas. Pada pasar perdana, respon masyarakat cukup bagus. Diharapkan ke depan semakin berkembang dan sampah tidak menimbulkan masalah tetapi menghasilkan rupiah.
Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Pasek, mengatakan membuat pasar sampah untuk memberikan motivasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah rumah tangga yang sebelumnya dibuang ataupun dibakar bisa dipilah dan yang memiliki nilai jual dikumpulkan untuk dijual. “Pasar sampah baru kami mulai hari ini. Lokasi untuk pengumpulan sampah di balai pertemuan Desa Kutuh,” ungkap Wayan Pasek, Rabu (5/9). Sebagai langkah awal pengumpulan sampah berlangsung sebulan sekali.
Dikatakan, jika berjalan lancar maka proses pengangkutan bisa dilakukan setiap minggu. Mengingat tempat masih terbatas, sampah yang terkumpul langsung diangkut atau dibawa ke pengepul sehingga sampah tidak menumpuk di balai pertemuan. “Kalau ada tempat yang memadai kemungkinan bisa setiap hari melayani warga. Kami membentuk kader kepengurusan yang terdiri dari 3 orang,” ujarnya. Terkait harga barang bekas, Wayan Pasek belum bisa memastikan, nantinya disesuaikan dengan harga di pengepul.
Hasil penjualan barang bekas diserahkan pada warga dalam bentuk tabungan. Masing-masing warga memiliki buku tabungan sendiri. Untuk kelancaran pasar sampah, pemerintah desa subsidi angkutan. Hanya saja karena belum ada sopir, Perbekel Kutuh turun tangan untuk mengemudikan mobil pick up yang penuh dengan sampah tersebut. Dikatakan, warga Desa Kutuh sebanyak 454 kepala keluarga tersebar di Banjar Dinas Angansari dan Banjar Dinas Kutuh. *es
Tujuannya untuk pengelolaan sampah dan sampah yang terkumpul dijual kepada pengepul barang bekas. Pada pasar perdana, respon masyarakat cukup bagus. Diharapkan ke depan semakin berkembang dan sampah tidak menimbulkan masalah tetapi menghasilkan rupiah.
Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Pasek, mengatakan membuat pasar sampah untuk memberikan motivasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah rumah tangga yang sebelumnya dibuang ataupun dibakar bisa dipilah dan yang memiliki nilai jual dikumpulkan untuk dijual. “Pasar sampah baru kami mulai hari ini. Lokasi untuk pengumpulan sampah di balai pertemuan Desa Kutuh,” ungkap Wayan Pasek, Rabu (5/9). Sebagai langkah awal pengumpulan sampah berlangsung sebulan sekali.
Dikatakan, jika berjalan lancar maka proses pengangkutan bisa dilakukan setiap minggu. Mengingat tempat masih terbatas, sampah yang terkumpul langsung diangkut atau dibawa ke pengepul sehingga sampah tidak menumpuk di balai pertemuan. “Kalau ada tempat yang memadai kemungkinan bisa setiap hari melayani warga. Kami membentuk kader kepengurusan yang terdiri dari 3 orang,” ujarnya. Terkait harga barang bekas, Wayan Pasek belum bisa memastikan, nantinya disesuaikan dengan harga di pengepul.
Hasil penjualan barang bekas diserahkan pada warga dalam bentuk tabungan. Masing-masing warga memiliki buku tabungan sendiri. Untuk kelancaran pasar sampah, pemerintah desa subsidi angkutan. Hanya saja karena belum ada sopir, Perbekel Kutuh turun tangan untuk mengemudikan mobil pick up yang penuh dengan sampah tersebut. Dikatakan, warga Desa Kutuh sebanyak 454 kepala keluarga tersebar di Banjar Dinas Angansari dan Banjar Dinas Kutuh. *es
1
Komentar