Dinas Kesehatan Bali Gelar Gema Cermat di Penglipuran
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menggelar edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) yang dipusatkan di Balai Masyarakat Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Rabu (5/9).
BANGLI, NusaBali
Edukasi Gema Cermat menyasar seluruh komponen, mulai dari petugas kesehatan hingga kader PKK dan siswa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Heru Sunaryo.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Diskes Bali, I Wayan Widia, menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat pentingnya penggunaan obat secara benar. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional. “Gema Cermat merupakan bagian dalam mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat,” jelasnya.
Kgiatan ini melibatkan 165 peserta terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, masyarakat, dan organisasi profesi serta AOC (agent of change). “Harapan kami seluruh peserta nantinya bisa menyebarluaskan informasi terkait Gema Cermat ke masyarakat luas. Mereka ini yang menjadi agen-agen perubahan,” tegasnya. Disampaikan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tercatat 35,7 persen masyarakat masih menyimpan obat di rumah.
Angka tersebut masih tergolong tinggi, sejatinya masyarakat tidak boleh menyimpan obat. “Kalau sakit jangan membeli obat tanpa resep, jika berobat pada layanan kesehatan dan diberikan obat, agar obat tersebut diminum sampai habis,” pesannya. Dikatakan, di lapalangan masih banyak ditemukan pasien kalau sudah sembuh obatnya langsung dihentikan. Ia mencontohkan, obat antibiotik harus diminum sampai tuntas sesuai resep, bila setengah-setangah akan menimbulkan resisten obat. “Tak jarang obat sudah lama disimpan kemudian itu diminum lagi tanpa melihat batas kadaluarsa, hal tersebut justru akan lebih membahayakan,” tegasnya.*es
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Diskes Bali, I Wayan Widia, menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat pentingnya penggunaan obat secara benar. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional. “Gema Cermat merupakan bagian dalam mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat,” jelasnya.
Kgiatan ini melibatkan 165 peserta terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, masyarakat, dan organisasi profesi serta AOC (agent of change). “Harapan kami seluruh peserta nantinya bisa menyebarluaskan informasi terkait Gema Cermat ke masyarakat luas. Mereka ini yang menjadi agen-agen perubahan,” tegasnya. Disampaikan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tercatat 35,7 persen masyarakat masih menyimpan obat di rumah.
Angka tersebut masih tergolong tinggi, sejatinya masyarakat tidak boleh menyimpan obat. “Kalau sakit jangan membeli obat tanpa resep, jika berobat pada layanan kesehatan dan diberikan obat, agar obat tersebut diminum sampai habis,” pesannya. Dikatakan, di lapalangan masih banyak ditemukan pasien kalau sudah sembuh obatnya langsung dihentikan. Ia mencontohkan, obat antibiotik harus diminum sampai tuntas sesuai resep, bila setengah-setangah akan menimbulkan resisten obat. “Tak jarang obat sudah lama disimpan kemudian itu diminum lagi tanpa melihat batas kadaluarsa, hal tersebut justru akan lebih membahayakan,” tegasnya.*es
1
Komentar