Mahasiswi Polisikan Kerabatnya
Dicabuli Sejak SD
BONDOWOSO, NusaBali
Seorang perempuan warga Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso melapor kepada pihak berwajib. Perempuan 21 tahun ini selama bertahun-tahun telah menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan kerabatnya sendiri.
Korban yang kini mahasiswa tersebut mengatakan kejadian itu dialaminya sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
"Kejadian terakhir pas Idul Fitri 2018 kemarin. Dia mau berbuat lagi. Untung saya melawan," terang korban yang didampingi pengacaranya di Polres Bondowoso, Rabu (5/9) seperti dilansir detik.
Korban mengisahkan kejadiannya berawal saat ia disuruh mengantarkan makanan ke rumah pelaku oleh ibunya. Karena kebetulan suasana saat itu memang sedang sepi, akhirnya pencabulan itu terjadi. Sekali diam. Tapi kemudian kejadian serupa terjadi secara berulang-ulang hingga korban duduk di bangku SMA.
Korban menambahkan laporan itu baru dilakukan saat ini karena didorong oleh orang tua angkatnya di Malang. Orang tua angkat korban pulalah yang memberitahukan kejadian nahas itu kepada orang tua kandung korban di Bondowoso.
"Tapi orang tua kandung saya justru kurang merespons, karena hal semacam itu dianggap aib. Maka akhirnya saya memberanikan diri untuk melapor sendiri," tutur korban sembari berlinang air mata.
Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Julian Kamdo Waroka membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan tersebut. Sebagai tindak lanjut, polisi akan mempelajari kasus itu terlebih dulu. "Benar. Kami memang sudah menerima laporannya kemarin. Kami akan panggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan," pungkas pria yang karib disapa Ade Waroka tersebut. *
Seorang perempuan warga Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso melapor kepada pihak berwajib. Perempuan 21 tahun ini selama bertahun-tahun telah menjadi korban pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan kerabatnya sendiri.
Korban yang kini mahasiswa tersebut mengatakan kejadian itu dialaminya sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
"Kejadian terakhir pas Idul Fitri 2018 kemarin. Dia mau berbuat lagi. Untung saya melawan," terang korban yang didampingi pengacaranya di Polres Bondowoso, Rabu (5/9) seperti dilansir detik.
Korban mengisahkan kejadiannya berawal saat ia disuruh mengantarkan makanan ke rumah pelaku oleh ibunya. Karena kebetulan suasana saat itu memang sedang sepi, akhirnya pencabulan itu terjadi. Sekali diam. Tapi kemudian kejadian serupa terjadi secara berulang-ulang hingga korban duduk di bangku SMA.
Korban menambahkan laporan itu baru dilakukan saat ini karena didorong oleh orang tua angkatnya di Malang. Orang tua angkat korban pulalah yang memberitahukan kejadian nahas itu kepada orang tua kandung korban di Bondowoso.
"Tapi orang tua kandung saya justru kurang merespons, karena hal semacam itu dianggap aib. Maka akhirnya saya memberanikan diri untuk melapor sendiri," tutur korban sembari berlinang air mata.
Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Julian Kamdo Waroka membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan tersebut. Sebagai tindak lanjut, polisi akan mempelajari kasus itu terlebih dulu. "Benar. Kami memang sudah menerima laporannya kemarin. Kami akan panggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan," pungkas pria yang karib disapa Ade Waroka tersebut. *
Komentar