Flat Layout Photography, Berawal dari Iseng hingga Jadi Peluang Bisnis
Ade mampu raup jutaan dari hobi memotret dengan Flat Layout Style Photography.
DENPASAR, NusaBali
Berawal dari ketidaksengajaannya mem-follow (red: mengikuti) sebuah akun fotografi di jejaring Instagram, Gede Bagus Ardhana atau yang akrab disapa Ade, tidak menyangka hal tersebut akan berubah menjadi hobi yang ia tekuni hingga sekarang. Bahkan, dari hobi baru tersebut, Ade dapat meraup banyak keuntungan.
“Awal mula suka, pada saat kuliah iseng-iseng lihat Instagram dan tidak sadar mem-follow akun seseorang yang kontennya flat lay, dan ketika ditelusuri, ternyata orang itu telah secara konsisten mengunggah foto-foto flat lay selama dua tahun. Lalu, saya berpikir. Ternyata ada orang yang bergerak di bidang foto yang diambil dari atas dengan latar-latar yang bervariasi,” jelas Ade.
Menyadari hal tersebut, pria yang kini bekerja di salah satu festival di Ubud dan terbesar di Asia Tenggara bernama, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) ini, tidak berpikir panjang untuk mencari informasi seputar flat lay fotografi di jejaring internet. Lalu, ia mencoba mempraktekkannya di rumah dengan objek sederhana, seperti buku.
Disebut Flat Layout Style Photography, salah satu jenis fotografi ini lebih menekankan pada pengambilan gambar dalam bidang datar. Pengambilan besar sudut yang diambil adalah 90° ditarik naik secara vertikal dari permukaan tanah. Maka, hasil foto yang terlihat akan menyerupai gambar dua dimensi yang tidak sepenuhnya dua dimensi karena bentuk objek masih terlihat memiliki volume, namun karena pengambilan fotonya dari atas, maka foto terlihat seperti datar (flat).
Belum puas dengan satu objek, Ade pun mulai menambahkan beberapa objek hingga memenuhi bidang datar tersebut. Dirinya pun mempersiapkan segala properti, mulai dari latar yang dibuatnya dengan kertas lebar berbagai warna, hingga pernak pernik yang sengaja dibelinya di berbagai toko yang ia kunjungi. Ia pun memilih tampilan objek yang berantakan namun tetap enak dilihat dengan teknik horizontal, dengan cara mengatur sedemikian rupa objek-objek tersebut.
Foto: Gaya Foto yang Menjadi Ciri Khas Ade, Horizontal (kanan) dan Berantakan tapi Enak Dilihat (kiri) - Dok. Gede Bagus Ardhana
Setelah sering mengambil foto dan hanya diunggah di jejaring sosial Instagram, dirinya pun mencoba mengikuti berbagai kompetisi yang berhubungan dengan fotografi flat lay di Instagram. Meski tidak selalu menang, namun ia tetap gigih berjuang hingga akhirnya memenangkan sebuah ponsel pintar dari kompetisi foto flat lay tentang produk air mineral. Hal tersebut semakin memacu motivasinya untuk terus berkarya memotret foto-foto dengan gaya sejenis.
Suatu ketika, beberapa pengusaha yang bergerak di bidang produk dan kafe mulai melirik hasil karyanya dan menawarkan diri untuk berbisnis. Kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh Ade. Dengan tarif-tarif harga yang ia tetapkan dalam setiap proyek memotret, dirinya telah sampai meraup jutaan rupiah melalui hobi yang terbilang iseng tersebut. Tentu hal tersebut tidak diperoleh secara instan.
“Pernah ikut-ikut workshop tentang fotografi dan saya mulai berpikir bagaimana caranya untuk mempromosikan diri saya. Saya ingat kata seorang narasumber, dia bilang, berkaryalah dengan baik maka orang dengan sendirinya akan melirik hasil karya kita, dalam hal ini, menghasilkan foto yang menarik dan enak dilihat. Sejauh ini, saya menampilkan hasil foto saya di Instagram dan sebuah galeri berbasis web bernama Bhance,” tutur Ade.
Kini hobi memotret tersebut telah berkembang. Tidak hanya soal flat lay, Ade juga diminta pelanggan untuk memotret makanan untuk dijadikan gambar menu, produk-produk, hingga ke desain interior sebuah kafe. Melihat peluang tersebut, Ade menjadi semakin serius untuk menekuni bidang memotret baik flat lay mau pun memotret objek-objek sesuai pesanan pelanggan. Kafe-kafe di bilangan Ubud dan Denpasar pun telah menggandengnya untuk berbisnis.
“Senang bekerja dengan hobi karena apa pun yang kita kerjakan dengan kesenangan pasti akan mendatangkan hasil yang baik. Harapan saya, agar hobi ini berkelanjutan hingga memiliki manajemen sendiri untuk mengomersilkan hobi memotret ini ke ranah yang lebih lebih luas,” tutup Ade mantap. *ph
1
Komentar