Suastini Koster Rancang Pusat Bimbingan Kesehatan Ibu-Anak
Istri Gubernur Bali 2018-2013 Wayan Koster, Ni Putu Putri Suastini, 52, sudah resmi menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, dan Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali, bersamaan dengan pelantikan suaminya, Rabu (5/9).
DENPASAR, NusaBali
Salah satu fokus program Nyonya Suastini Koster adalah rancang Pusat Bimbingan Kesehatan Ibu dan Anak. Menurut Suastini Koster, program-program sudah disusun dengan program sinergisitas di OPD lingkup Pemprov Bali. “Program-program gerakan PKK itu sudah dipasang di OPD, jadi saya tinggal gerakkan saja program tersebut. Saya sudah pernah konsultasi, minta masukan dan koordinasi dengan Ibu Mangku Pastika (istri Guberur Bali sebelumnya, Red). Ya, kayak air mengalir saja dah, kaena tidak ada sekolah istri Gubernur kok,” kelakar Suastini Koster kepada NusaBali di Denpasar, Kamis (6/9).
Untuk program kegiatan PKK Provinsi Bali, Suastini Koster sudah siapkan penguatan kualitas kesehatan balita, ibu, dan anak, serta para manula. Sebab, generasi hebat itu dimulai dan diperkuat dari saat usia balita. “Terutama menyangkut gizi dan kesehatan. Mereka harus dikuatkan derajat kesehatannya dari kecil. Anak-anak kita harus terjaga gizi dan kesehatannya. Kemudian, ibu dan anak hingga manula juga kita siapkan program kesehatan yang baik dan berkualitas. Ini yang akan kami kerjakan,” jelas perempuan kelahiran Denpasar, 27 Januari 1966 ini.
Suastini Koster menyebutkan, perempuan juga perlu edukasi, karena mereka adalah ujung tombak dalam ranah sosial. Lewat program PKK, nanti pihaknua akan terjun ke desa-desa. “Memperkuat SDM lewat edukasi-edukasi, bersinergi dengan kabupaten/kota. Nanti kita ingin support Tim Penggerak PKK bisa turun ke desa-desa, menangani Posyandu dan terkait dengan ibu dan anak itu,” tegasnya.
Untuk Dekranasda, Suastini Koster sudah merancang program memperkuat kualitas produk-produk kerajinan daerah, yang nantinya bisa menembus pameran nasional dan internasional. Bahkan, pihaknya sudah siapkan tempat yang representatif untuk pagelaran pameran kerajinan berskala nasional dan internasional. Namun, tidak disebutkan di mana tempat tersebut.
Untuk mewujudkan bidang tugas yang dipegangnya, Suastini Koster juga menyiapkan kantor terpadu yang representatif. Kantor tersebut nantinya bisa multifungsi, mulai kegiatan edukasi kesehatan terutama masalah kesehatan balita, ibu dan anak. “Ya, kita rancang Pusat Bimbingan bagi Ibu dan Anak untuk peningkatan SDM. Kita bangun kantor yang representatif bukan gaya-gayaan, tapi sebagai tempat yang layak buat pusat kegiatan bidang PKK, Dekranasda, dan BK3S,” tandas Suastini Koster, aktivis yang juga dikenal sebagai seniman.
Suastini Koster sendiri sebelumnya dilantik oleh Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, dr Eny Tjahjo Kumolo (istri Mendagri Tajhjo Kumolo) sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, dan Ketua BK3S Provinsi Bali, di Jakarta, Rabu lalu, bersamaan dengan pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur hasil Pilgub Bali 2018. Bersama sang suami, Gubernur Wayan Koster, dia sudah pulang ke Bali, Kamis pagi.
Begitu mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pukul 07.45 Wita, Suastini Koster langsung mendampingi suaminya meluncur ke RS Sanglah, Denpasar. Mereka melayat jenazah istri Bupati Bangli Made Gianyar, Ni Luh Putu Erik Wiriyani, 55, yang disemayamkan di rumah duka Instalasi Kedokteran Forensi RS Sanglah. Berbaur dengan pelayat lainnya, Suastini Koster dan suami diterima Bupati Bade Gianyar.
Setelah sempat 1 jam di RS Sanglah, Suastini Koster balik untuk istirahat di rumah kontrakannya kawasan Niti Mandala Denpasar. Sedangkan Gubernur Koster sempat mampir ke Kantor Transisi di Jalan Mohamad Yamin Niti Mandala Denpasar. Saat ini, Suastini Koster belum menempati Rumah Jabatan Gubernur di Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar.
Menurut Suastini Koster, aktivitas pokok yang dilakukan kemarin memang hanya melayat ke RS Sanglah. Sebab, dia harus menyiapkan ritual persembahyangan ke Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung yang akan dilaksanakan Jumat (7/9) pagi ini. “Tiyang cuma dapat melayat saja hari ini (kemarin). Saya sudah harus persiapan tangkil ke Nusa Penida besok (hari ini),” ujar ibu dua anak perempuan: Ni Putu Dhita Pertiwi, 18, dan Ni Made Wibhuti Bhawani, 16 ini. *nat
Untuk program kegiatan PKK Provinsi Bali, Suastini Koster sudah siapkan penguatan kualitas kesehatan balita, ibu, dan anak, serta para manula. Sebab, generasi hebat itu dimulai dan diperkuat dari saat usia balita. “Terutama menyangkut gizi dan kesehatan. Mereka harus dikuatkan derajat kesehatannya dari kecil. Anak-anak kita harus terjaga gizi dan kesehatannya. Kemudian, ibu dan anak hingga manula juga kita siapkan program kesehatan yang baik dan berkualitas. Ini yang akan kami kerjakan,” jelas perempuan kelahiran Denpasar, 27 Januari 1966 ini.
Suastini Koster menyebutkan, perempuan juga perlu edukasi, karena mereka adalah ujung tombak dalam ranah sosial. Lewat program PKK, nanti pihaknua akan terjun ke desa-desa. “Memperkuat SDM lewat edukasi-edukasi, bersinergi dengan kabupaten/kota. Nanti kita ingin support Tim Penggerak PKK bisa turun ke desa-desa, menangani Posyandu dan terkait dengan ibu dan anak itu,” tegasnya.
Untuk Dekranasda, Suastini Koster sudah merancang program memperkuat kualitas produk-produk kerajinan daerah, yang nantinya bisa menembus pameran nasional dan internasional. Bahkan, pihaknya sudah siapkan tempat yang representatif untuk pagelaran pameran kerajinan berskala nasional dan internasional. Namun, tidak disebutkan di mana tempat tersebut.
Untuk mewujudkan bidang tugas yang dipegangnya, Suastini Koster juga menyiapkan kantor terpadu yang representatif. Kantor tersebut nantinya bisa multifungsi, mulai kegiatan edukasi kesehatan terutama masalah kesehatan balita, ibu dan anak. “Ya, kita rancang Pusat Bimbingan bagi Ibu dan Anak untuk peningkatan SDM. Kita bangun kantor yang representatif bukan gaya-gayaan, tapi sebagai tempat yang layak buat pusat kegiatan bidang PKK, Dekranasda, dan BK3S,” tandas Suastini Koster, aktivis yang juga dikenal sebagai seniman.
Suastini Koster sendiri sebelumnya dilantik oleh Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, dr Eny Tjahjo Kumolo (istri Mendagri Tajhjo Kumolo) sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, dan Ketua BK3S Provinsi Bali, di Jakarta, Rabu lalu, bersamaan dengan pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur hasil Pilgub Bali 2018. Bersama sang suami, Gubernur Wayan Koster, dia sudah pulang ke Bali, Kamis pagi.
Begitu mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pukul 07.45 Wita, Suastini Koster langsung mendampingi suaminya meluncur ke RS Sanglah, Denpasar. Mereka melayat jenazah istri Bupati Bangli Made Gianyar, Ni Luh Putu Erik Wiriyani, 55, yang disemayamkan di rumah duka Instalasi Kedokteran Forensi RS Sanglah. Berbaur dengan pelayat lainnya, Suastini Koster dan suami diterima Bupati Bade Gianyar.
Setelah sempat 1 jam di RS Sanglah, Suastini Koster balik untuk istirahat di rumah kontrakannya kawasan Niti Mandala Denpasar. Sedangkan Gubernur Koster sempat mampir ke Kantor Transisi di Jalan Mohamad Yamin Niti Mandala Denpasar. Saat ini, Suastini Koster belum menempati Rumah Jabatan Gubernur di Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar.
Menurut Suastini Koster, aktivitas pokok yang dilakukan kemarin memang hanya melayat ke RS Sanglah. Sebab, dia harus menyiapkan ritual persembahyangan ke Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung yang akan dilaksanakan Jumat (7/9) pagi ini. “Tiyang cuma dapat melayat saja hari ini (kemarin). Saya sudah harus persiapan tangkil ke Nusa Penida besok (hari ini),” ujar ibu dua anak perempuan: Ni Putu Dhita Pertiwi, 18, dan Ni Made Wibhuti Bhawani, 16 ini. *nat
Komentar