Adi Wiryatama Dorong FARO Atasi Kasus Penyakit Kanker di Bali
Penyakit kanker dan tumor yang makin merebak di belahan dunia termasuk di Indonesia membuat prihatin dunia kesehatan.
DENPASAR,NusaBali
Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama SSos Msi mendorong organisasi-organisasi yang peduli dengan masalah penyakit ganas ini untuk lebih intens mencarikan sebuah solusi mengatasinya lebih cepat, sehingga meminimalkan korban jiwa.
Hal itu diungkapkan Adi Wiryatama saat membuka Annual Meeting-FARO (Federation of Asian Organization for Radiation Oncology) di Convention Centre, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (6/9). Hadir President of FARO Prof Dr Soehartati Gondhowiarjo MD PhD, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, Sekjen FARO of Takashi Nakano MD PhD dan dihadiri anggota FARO se-Asia.
Dalam pidato berbahasa Inggris, Adi Wiryatama di hadapan peserta annual meeting menegaskan, dirinya tidak sekedar berkesempatan hadir membuka kegiatan FARO di Bali. Namun dengan semangat mendorong FARO bisa mengatasi masalah penyakit kanker yang sudah menjadi wabah dunia. “Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya karena FARO hadir di Bali. Dari Bali kami harapkan FARO bisa maksimal berdedikasi, kerja keras dalam mengatasi kasus-kasus penyakit kanker di dunia,” ujar politisi PDI Perjuangan Bali yang mantan Bupati Tabanan dua periode 2000-2005 dan 2005-2010 ini.
Adi Wiryatama juga tegaskan, para profesor dan ahli di bidangnya kerja keras bertahun-tahun untuk pengembangan oncology, tidak hanya di Indonesia, Asia Pasifik, namun di seluruh dunia, mengingat penyakit kanker menimbulkan beban berat. Penyakit kanker menjadi pembunuh hebat dan paling mengerikan. “Ini menjadi momok menakutkan diseluruh dunia. Lebih dari setengah pasien yang ada di dunia angka harapan hidupnya kecil, lebih separuhnya meninggal dunia karena kanker dan tumor ini,” ujar Sekretaris Deperda PDIP Bali ini.
Dengan hati yang tulus, Adi Wiryatama berharap para ahli di bidangnya terus berupaya mencarikan solusi dengan pengembangan teknologi untuk mengatasi penyakit kanker. “Saya ingin menyatakan dari hati yang paling dalam dan tulus, para ahli yang sekarang ada berkumpul di Bali terus bahu –membahu untuk mengembangan teknologi radiologi mengatasi kanker yang selama ini tidak hanya menyerang orang tua, namun menyerang orang-orang dengan umur produktif,” ujar Adi Wiryatama.
Dalam kesempatan ramah tamah kemarin, Adi Wiryatama juga tidak lupa mempromosikan Pulau Bali sebagai daerah pariwisata yang aman. Para peserta diminta tidak cepat-cepat pulang ke negaranya begitu selesai mengikuti konferensi. “Karena Bali dengan keindahan alam bisa menjadi tempat untuk berwisata. Sehingga nikmati beberapa hari dulu di Bali untuk jalan-jalan,” ujarnya. *nat
Hal itu diungkapkan Adi Wiryatama saat membuka Annual Meeting-FARO (Federation of Asian Organization for Radiation Oncology) di Convention Centre, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (6/9). Hadir President of FARO Prof Dr Soehartati Gondhowiarjo MD PhD, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, Sekjen FARO of Takashi Nakano MD PhD dan dihadiri anggota FARO se-Asia.
Dalam pidato berbahasa Inggris, Adi Wiryatama di hadapan peserta annual meeting menegaskan, dirinya tidak sekedar berkesempatan hadir membuka kegiatan FARO di Bali. Namun dengan semangat mendorong FARO bisa mengatasi masalah penyakit kanker yang sudah menjadi wabah dunia. “Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya karena FARO hadir di Bali. Dari Bali kami harapkan FARO bisa maksimal berdedikasi, kerja keras dalam mengatasi kasus-kasus penyakit kanker di dunia,” ujar politisi PDI Perjuangan Bali yang mantan Bupati Tabanan dua periode 2000-2005 dan 2005-2010 ini.
Adi Wiryatama juga tegaskan, para profesor dan ahli di bidangnya kerja keras bertahun-tahun untuk pengembangan oncology, tidak hanya di Indonesia, Asia Pasifik, namun di seluruh dunia, mengingat penyakit kanker menimbulkan beban berat. Penyakit kanker menjadi pembunuh hebat dan paling mengerikan. “Ini menjadi momok menakutkan diseluruh dunia. Lebih dari setengah pasien yang ada di dunia angka harapan hidupnya kecil, lebih separuhnya meninggal dunia karena kanker dan tumor ini,” ujar Sekretaris Deperda PDIP Bali ini.
Dengan hati yang tulus, Adi Wiryatama berharap para ahli di bidangnya terus berupaya mencarikan solusi dengan pengembangan teknologi untuk mengatasi penyakit kanker. “Saya ingin menyatakan dari hati yang paling dalam dan tulus, para ahli yang sekarang ada berkumpul di Bali terus bahu –membahu untuk mengembangan teknologi radiologi mengatasi kanker yang selama ini tidak hanya menyerang orang tua, namun menyerang orang-orang dengan umur produktif,” ujar Adi Wiryatama.
Dalam kesempatan ramah tamah kemarin, Adi Wiryatama juga tidak lupa mempromosikan Pulau Bali sebagai daerah pariwisata yang aman. Para peserta diminta tidak cepat-cepat pulang ke negaranya begitu selesai mengikuti konferensi. “Karena Bali dengan keindahan alam bisa menjadi tempat untuk berwisata. Sehingga nikmati beberapa hari dulu di Bali untuk jalan-jalan,” ujarnya. *nat
1
Komentar