nusabali

Buruh Tertimpa Longsor, Proyek Jembatan Berlanjut

  • www.nusabali.com-buruh-tertimpa-longsor-proyek-jembatan-berlanjut

Pasca lima orang buruh tertimpa longsor material pondasi jembatan Desa Biaung – Desa Penebel, di Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan proyek berlanjut.

TABANAN, NusaBali
Karena empat orang pekerja yang dinyatakan selamat tanpa luka hanya menjalani perawatan, dan masih bisa melanjutkan pekerjaan. Hal ini disampaikan oleh pembantu kontraktor Pelaksana PT Agra Intan Mutiara I Komang Sugiada, 44. Dikatakannya, lima orang pekerja masing-masing Bagus Arianto, 18, IIyas Fadilah, 17, Nuril Anwar, 23, Miswanto, 29, keempatnya dari Banyuwangi dan seorang atas nama I Komang Agus Indrawan, 33, asal Kubutambahan, Buleleng, kondisinya sehat dan selamat.

“Sebenarnya Komang Agus ini tidak ada patah kaki, dia hanya bengkak di tangan kanan. Dan kondisi sehat namun masih akan jalani perawatan ke BRSUD Tabanan,” ugkapnya di lokasi kejadian, Kamis (6/9).

Kata dia, lima pekerja yang tertimpa longsor pada Rabu sore itu tidak mengalami luka parah. Ada dua pekerja tertimpa longsor namun hanya setengah badan, tidak total. Dan pekerja yang lainnya tidak kena longsoran.

“Sedangkan untuk Komang Agus memang tidak dinyatakan patah tulang, tangannya bengkak kemungkinan terbentur benda,” kata Sugiada.

Sugiada menceritakan sebelum terjadinya tanah longsor, kelima pekerja tersebut sudah selesai bekerja membuat cor pondasi jembatan. Namun ketika akan memindahkan mesin cor itu, tanah yang berada di atas pondasi jembatan longsor karena tanahnya memang labil sebab merupakan tanah timbunan sejak dulu.

Meski demikian proyek akan dilanjutkan karena tidak ada pekerja yang trauma. Alat berat akan diturunkan untuk meratakan tanah bekas longsoran tersebut. Termasuk membuat miring tanah pondasi tersebut agar tidak longsor kembali. “Kami tetap bekerja, pekerja tidak apa-apa, semua kondisi sehat,” katanya. Menurut Sugiada, jembatan yang akan dibuat sepanjang 35 meter menggunakan precast.

Sesuai dengan papan proyek yang terpasang, konsultan pengawas tersebut adalah CV Naraya Cipta Amerta dan Kontraktor Pelaksana PT Agra Intan Mutiara. Besaran nilai kontrak Rp 3.899.999.999,17 sumber dana dari BKK Badung dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender.

Pantauan di lapangan, sekitar pukul 09.00 Wita petugas proyek belum ada yang bekerja. Setelah musibah Rabu sore itu, petugas Dinas PUPR Tabanan sudah mengecek ke lokasi.

Untuk diketahui jembatan alternatif itu awalnya jebol 15 meter pada 9 November 2016 sore, hanya tersisa badan jalan 1 meter dan tidak bisa dilalui kendaraan. Ketika itu ekskavator dikerahkan untuk meratakan tanah.

Jembatan tersebut kembali putus total pada 8 Maret 2017 atau sudah satu tahun lebih. Jembatan itu putus sekitar pukul 04.00 Wita sepanjang 30 meter akibat kondisi tanah labil. Bahkan saat itu ekskavator yang rencananya akan menangani sempat terkubur material. *de

Komentar