Kualitas Proyek Ruko Terminal Loka Crana Rendah
Para pedagang menilai kualitas proyek ruko di areal Terminal Loka Crana Bangli yang notabene baru direnovasi, rendah.
BANGLI, NusaBali
Pedagang menilai bangunan lantai II tersebut berkualitas di bawah standar. Padahal proyek ini menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar. "Mutu pekerjaanya sangat rendah, belum difungsikan sudah rusak," ungkap salah seorang pedagang yang enggan namanya dikorankan, Kamis (6/9).
Pedagang yang sudah berjualan puluhan tahun ini menambahkan, bila proyek ini baru beberapa bulan diserahterimakan dan belum semua ruko dimanfaatkan. Disisi lain, karena rendahnya mutu pekerjaan di beberapa titik bangunan, nampak mulai ada rusak. Pihaknya pun menujukkan rembesan air dari atas membasahi dinding ruko yang ditempati pedagang. ”Ini baru satu, coba naik ke lantai dua tembok sudah mulai retak. Anggaran besar tapi hasilnya tidak sesuai," imbuhnya.
Terkait mutu pekerjaan ruko tersebut, anggota Komisi III DPRD Bangli I Wayan Kariasa mengaku akan segera turun untuk mengecek kebenaran informasi itu. “Kami berjanji bersama anggota lainya akan segera turun. Anggran untuk renovasi ruko tergolong besar, tentu harapan kami hasil pekerjaannya bagus," sebutnya.
Pihaknya menyampaikan kalau belum difungsikan sudah rusak, maka patut dipertanyakan pengawasanya. Dikonfirmasi terpisah per telepon, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli I Nengah Sudibia, mengaku belum bisa dimintai tanggapan karena masih di jalan. Namun sata dihubungi kembali, di HP-nya ada nada sambung, namun tak diangkat.
Pantauan di lokasi, nampak tembok lantai II bangunan dekat dengan pintu mulai retak. Pengerjaan finishing juga rendah. Terbukti proses pengecatan baik tembok dan plafon tidak merata. Pemasangan viting lampu di lantai II juga tidak lurus.*es
Pedagang menilai bangunan lantai II tersebut berkualitas di bawah standar. Padahal proyek ini menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar. "Mutu pekerjaanya sangat rendah, belum difungsikan sudah rusak," ungkap salah seorang pedagang yang enggan namanya dikorankan, Kamis (6/9).
Pedagang yang sudah berjualan puluhan tahun ini menambahkan, bila proyek ini baru beberapa bulan diserahterimakan dan belum semua ruko dimanfaatkan. Disisi lain, karena rendahnya mutu pekerjaan di beberapa titik bangunan, nampak mulai ada rusak. Pihaknya pun menujukkan rembesan air dari atas membasahi dinding ruko yang ditempati pedagang. ”Ini baru satu, coba naik ke lantai dua tembok sudah mulai retak. Anggaran besar tapi hasilnya tidak sesuai," imbuhnya.
Terkait mutu pekerjaan ruko tersebut, anggota Komisi III DPRD Bangli I Wayan Kariasa mengaku akan segera turun untuk mengecek kebenaran informasi itu. “Kami berjanji bersama anggota lainya akan segera turun. Anggran untuk renovasi ruko tergolong besar, tentu harapan kami hasil pekerjaannya bagus," sebutnya.
Pihaknya menyampaikan kalau belum difungsikan sudah rusak, maka patut dipertanyakan pengawasanya. Dikonfirmasi terpisah per telepon, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli I Nengah Sudibia, mengaku belum bisa dimintai tanggapan karena masih di jalan. Namun sata dihubungi kembali, di HP-nya ada nada sambung, namun tak diangkat.
Pantauan di lokasi, nampak tembok lantai II bangunan dekat dengan pintu mulai retak. Pengerjaan finishing juga rendah. Terbukti proses pengecatan baik tembok dan plafon tidak merata. Pemasangan viting lampu di lantai II juga tidak lurus.*es
Komentar