Terungkap Indikasi Sabotase
Pihak Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar merilis hasil penyelidikan terkait musibah terbakarnya Pasar Badung, 29 Februari 2016 petang pukul 18.00 Wita.
Hampir Dua Bulan Pasca Kebakaran Pasar Badung
DENPASAR, NusaBali
Terkuak indikasi sabotase di balik kebakaran pasar terbesar di Kota Denpasar ini. Pasalnya, tidak ditemukan masalah kelistrikan, peralatan mekanik, dan bahan-bahan kimia yang diduga bisa jadi sumber api.
Kepala Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar, Kombes Koesnadi, menerangkan pihaknya sudah langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan sehari pasca terbakarnya Pasar Badung. Koesnadi sendiri yang memimpin langsung Tim Labfor ke TKP kala itu.
Dalam penyelidikan selama dua hari, 1-2 Maret 2016, Tim Labfor memeriksa satu per satu ruangan yang ada di Pasar Badung. Setiap kios dan los juga diperiksa untuk memastikan kebakaran yang paling parah. "Dari penyelidikan selama dua hari itu, di Lantai I terlihat bekas kebakaran hebat yang menjadi sumber awal api," jelas Koesnadi dalam jumpa pers di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Selasa (5/4).
Koesnadi menyebutkan, pemeriksaan kala itu sudah sesuai SOP, di mana Tim Labfor memeriksa dari Lantai I, Lantai II, Lantai III, hingga Lantai IV Pasar Badung. Dari penyelidikan itu, sumber api diketahui berasal dari Lantai I, kemudian menjalar ke Lantai II, Lantai III, dan Lantai IV.
Sumber awal api, kata Koesnadi, berawal dari sisi utara Lantai I pada tiang nomor 7 dan dari barat antara profil baja bangunan di tiang nomor 5. Hal ini diketahui setelah dilakukan analisa dari tingkat kebakaran yang dilihat secara umum dan khusus. Lokasi awal kebakaran itu dengan ciri-cirinya secara umum ditemukan resplang dek antara tingkat I dan II terjadi penglupasan. Artinya, terdapat panas tingkat tinggi.
"Ini yang kami temukan di lokasi. Memang seperti terjadi pemanasan yang luar biasa. Di sinilah yang menjadi sumber awal api. Kalau di Lantai II dan Lantai III adalah perembetan api yang didukung oleh barang-barang yang ada di dalamnya. Lokasi awalnya api dari Lantai I," jelas Koesnadi, yang dalam jumpa pers kemarin didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto.
Koesnadi menyebutkan, pihaknya juga langsung ambil sample abu yang bisa merujuk penjebab awal mulanya api. Namun, dari pemeriksaan sampel di Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar, pihaknya tidak menemukan adanya masalah kelistrikan, masalah peralatan mekanik, dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat menimbulkan panas.
"Semuanya masih bagus. Tidak ada persoalan pada tiga hal itu (kelistrikan, peralatan mekanik, dan bahan kimia)," katanya. "Kami tidak menemukan adanya barang-barang berbahaya. Hasil abunya juga negatif. Artinya, tidak ada benda-benda di sana (Lantai I) yang menyebabkan api itu muncul," imbuh Koesnadi sembarei menegaskan semua hasil uji Labfor diserahkan ke pihak penyidik Polresta Denpasar untuk mempelajarinya.
Sementara itu, terkait penyebab pasti kebakaran Pasar Badung, Kabid Humas Polda Bali Hery Wiyanto mengatakan pada dasarnya pihak Labfor hanya menyerahkan hasil pemeriksaan mereka di lapangan. Selanjutnya, penyidik kepolisian yang akan menyimpulkan hasil temuan-temuan tersebut.
Saat ini, kata Hery Wiyanto, jajaran Polresta Denpasar yang menangani kasus kebakaran Pasar Badung masih melakukan pengkajian. Kendati pihak Labfor menyatakan tidak ada unsur dari arus listrik ataupun penyebab lainnya, kepolisian akan mendalami lagi: apakah itu ada unsur kesengajaan alias pembakaran, unsur kelalaian, atau kebakaran murni.
"Kalau memang tiga unsur yang dijelaskan Labfor itu mengarah ada oknum tertentu, pasti nanti akan dikaji penyidik. Nah, di sana akan diketahui masuk dalam kategori kesengajaan (sabotase) atau kelalaian," kata Hery. "Apakah sengaja dibakar atau bagaimana, itu masih dalam penyelidikan dan pengembangan pihak Polresta Denpasar," lanjut Hery. 7 da
1
Komentar