Lahan Kantor Perbekel Masih Ngontrak
Sewa lahan sebesar Rp 15 juta untuk satu kali periode masa jabatan perbekel, yakni selama enam tahun.
Kantor Perbekel Demulih Berdiri di Atas Lahan Warga
BANGLI, NusaBali
Kantor Desa Demulih yang berlokasi di Dusun Demulih, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli ternyata berdiri di atas lahan sewa. Lahan kantor merupakan milik salah seorang warga setempat, yakni I Nengah Gatra. Desa pun membayar sewa selama menempati lahan tersebut. Saat ini harga sewa sebesar Rp 15 juta untuk satu periode masa jabatan perbekel (kepala desa). Masa jabatan seorang perbekel adalah selama 6 tahun dan bisa dipilih kembali.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa Demulih I Wayan Sudiarta tidak menampik terkait kondisi tersebut. Pihaknya menjelaskan bila lahan memang milik warga, sedangkan bangunan merupakan aset desa. Disampaikan kantor desa berdiri di lahan yang luasnya kurang lebih 1,5 are. "Lahannya saja yang kami sewa. Untuk sewa sejatinya baru beberapa tahun, sebelumnya tidak ada sistem sewa," ungkap Sudiarta, Jumat (7/9). Kemudian untuk sistem kontrak berlangsung selama 1 periode jabatan perbekel, selanjutnya akan dilakukan perpanjangan. "Habis masa jabatan mekel (perbekel) saat ini tahun 2019, kemudian nanti seperti apa kebijakannya tentu dikoordinasikan kembali," sambungnya. Sewa sebesar Rp 15 juta untuk satu kali periode masa jabatan perbekel, yakni selama enam tahun.
"Dana untuk membayar sewa diambilkan dari alokasi dana desa (ADD),” katanya. Lebih lanjut pihaknya mengatakan desa memilik aset tanah yang berlokasi di Dusun Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut. Lokasi lahan tersebut berjarak 1,5 kilometer dari pusat Desa Demulih. Lahan tersebut lokasinya cukup ke dalam, sehingga kurang tepat untuk membangun kantor desa di lokasi tersebut.
Diakui Sudiarta, ada wacana untuk membangun kantor desa, namun desa belum mampu membeli lahan sendiri. "Kalau bisa tukar guling tentu bagus, tapi belum ada lahan sementara ini. Sedangkan tanah aset desa di Serokadan yang luasnya 28 are saat ini dikontrakkan dan setiap tahun menghasilkan Rp 800.000, karena di lokasi tersebut air sedikit sulit," bebernya sembari mengatakan warga Desa Demulih total penduduknya 4.659 jiwa atau 1.325 kepala keluarga (KK) yang terbagi atas tiga dusun, yakni Dusun Demulih, Tanggahan Tengah, dan Tanggahan Talang Jiwa. *es
Komentar