Saat Melasti Pura Penataran, Galian C Diminta Tutup
Aktivitas galian C di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem akan ditutup saat puncak melasti Ida Bhatara Gunung Agung di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Saniscara Pon Ugu, Sabtu (15/9).
AMLAPURA, NusaBali
Sebab, diperkirakan sekitar 20.000 umat sedharma terlibat dalam upacara mundut Ida Bhatara sepanjang 18 kilometer tersebut. Sepanjang jalur dari Pura Penataran Agung Desa Pakraman Nangka, hingga Pantai Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem akan steril dari truk yang melintas, karena dipadati umat mengikuti upacara melasti.
Pangrajeg Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Agung, Ida Made Alit didampingi Sekretaris I Putu Arnawa yang mengungkapkan hal tersebut dalam rapat panitia jelang melasti di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Pakraman Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (7/9).
“Atas dasar itulah, agar aktivitas galian C di Desa Buana Giri ditutup selama Ida Bhatara Gunung Agung melasti. Surat pemberitahuan dari pihak panitia segera dilayangkan,” kata Ida Made Alit.
Apalagi katanya, sepanjang jalur melasti 18 kilometer digelar lantaran (alas) menggunakan kain putih dengan harapan saat kain digelar tidak ada kendaraan yang melintas, sehingga kasucian kain putih tetap terjaga.
Dari pihak Kasatpol PP Karangasem, I Ketut Wage Saputra yang juga sebagai panitia berjanji melakukan antisipasi, agar truk tidak lalulalang selama melasti berlangsung.
Walau sebelumnya telah ada surat pemberitahuan menutup aktivitas galian C di 40 lokasi di Desa Buana Giri. “Kami siap melakukan pemantauan dan mengimbau bila menemukan ada truk melintas agar kembali. Sebab, saat itu tidak ada galian C beroperasi,” jelas Wage Saputra.
Sedangkan Kadis Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika juga untuk menurunkan anggotanya, terutama berjaga-jaga di jalur menuju Pura Penataran Agung, agar tidak ada truk melintas saat melasti terlaksana. Selain galian C ditutup, bisa saja ada beberapa truk yang kurang mendapatkan informasi sehingga bisa langsung menuju lokasi galian C.
“Kami juga melakukan patroli dan berjaga-jaga di setiap sudut jalan, menghindari adanya truk melintas,” katanya. Bahkan lanjut, Suastika, Dinas Perhubungan juga menertiban agar tidak ada warga masyarakat parkir kendaraan di bahu jalan di jalur melasti, guna menghindari terjadinya kemacetan, mengingat membeludaknya umat ikut melasti. Pihak pengasuh galian C, I Gusti Made Tusan, merespons positif adanya imbauan agar menutup aktivitas galian selama, Sabtu (15/9). “Tentu saja, kami mendukung kelancaran upacara melasti, dengan menutup kegiatan galian C itu, agar tidak ada truk lalulalang,” jelas Tusan. *k16
Pangrajeg Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Agung, Ida Made Alit didampingi Sekretaris I Putu Arnawa yang mengungkapkan hal tersebut dalam rapat panitia jelang melasti di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Pakraman Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (7/9).
“Atas dasar itulah, agar aktivitas galian C di Desa Buana Giri ditutup selama Ida Bhatara Gunung Agung melasti. Surat pemberitahuan dari pihak panitia segera dilayangkan,” kata Ida Made Alit.
Apalagi katanya, sepanjang jalur melasti 18 kilometer digelar lantaran (alas) menggunakan kain putih dengan harapan saat kain digelar tidak ada kendaraan yang melintas, sehingga kasucian kain putih tetap terjaga.
Dari pihak Kasatpol PP Karangasem, I Ketut Wage Saputra yang juga sebagai panitia berjanji melakukan antisipasi, agar truk tidak lalulalang selama melasti berlangsung.
Walau sebelumnya telah ada surat pemberitahuan menutup aktivitas galian C di 40 lokasi di Desa Buana Giri. “Kami siap melakukan pemantauan dan mengimbau bila menemukan ada truk melintas agar kembali. Sebab, saat itu tidak ada galian C beroperasi,” jelas Wage Saputra.
Sedangkan Kadis Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika juga untuk menurunkan anggotanya, terutama berjaga-jaga di jalur menuju Pura Penataran Agung, agar tidak ada truk melintas saat melasti terlaksana. Selain galian C ditutup, bisa saja ada beberapa truk yang kurang mendapatkan informasi sehingga bisa langsung menuju lokasi galian C.
“Kami juga melakukan patroli dan berjaga-jaga di setiap sudut jalan, menghindari adanya truk melintas,” katanya. Bahkan lanjut, Suastika, Dinas Perhubungan juga menertiban agar tidak ada warga masyarakat parkir kendaraan di bahu jalan di jalur melasti, guna menghindari terjadinya kemacetan, mengingat membeludaknya umat ikut melasti. Pihak pengasuh galian C, I Gusti Made Tusan, merespons positif adanya imbauan agar menutup aktivitas galian selama, Sabtu (15/9). “Tentu saja, kami mendukung kelancaran upacara melasti, dengan menutup kegiatan galian C itu, agar tidak ada truk lalulalang,” jelas Tusan. *k16
1
Komentar