Penderita HIV/AIDS di Badung Dominan Usia 20-49 Tahun
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung tergolong tinggi. Angkanya tembus 3.152 kasus sampai Oktober 2018 ini.
MANGUPURA, NusaBali
Parahnya, kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun, dengan total sebanyak 2.843 orang atau 90,5 persen dari total kasus.
Demikian disampaikan Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung I Ketut Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung saat melepas Kontingen Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Kabupaten Badung yang akan mengikuti Lomba Tingkat Provinsi Bali. Pelepasan Jambore KSPAN yang dilakukan di SMAN 1 Kuta Utara tersebut ditandai dengan pemakaian seragam yang secara simbolis diberikan oleh Wabup Suiasa kepada para peserta.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Badung diwakili dr Elly Suandewi Mukti yang sekaligus sebagai panitia, Sekretaris Dinas Pendidikan Badung I Made Widiada, Kepala BNN Kabupaten Badung AKBP Ni Ketut Masmini, Sekcam Kuta Utara Putu Eka Permana, Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara I Made Murdia.
Wabup Suiasa menyatakan, kasus HIV/AIDS di Badung yang tercatat sebanyak 3.152 sampai bulan Agustus 2018. Terdiri dari HIV 1.909 kasus, AIDS sebanyak 1.243 Kasus. “Kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun sebanyak 2.843 orang atau 90,5 persen dari total kasus. Bila sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun,” terangnya.
Mirisnya, lanjut Wabup Suiasa, jalur penularan terbesarnya pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada para KSPAN yang ada di lingkungan sekolah turut membantu menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS, supaya generasi muda tidak terkena penyakit mematikan ini.
“Harapan saya, siswa yang tergabung dalam KSPAN dapat mengetoktularkan bagaimana mencegah dan menghindari agar tidak terkena penyakit HIV dan AIDS. Diharapkan agar generasi muda sejak dini selalu memeriksakan kesehatannya untuk mengetahui kena apa tidak dari penyakit tersebut,” harapnya.
Sementara Ketua Panitia dr Elly Suandewi Mukti melaporkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah, meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dan narkoba pada siswa SMP, SMA/SMK di Kabupaten Badung.
Menurutnya, pelaksanaan KSPAN Tingkat Provinsi Bali akan dilaksanakan tanggal 20-22 September di Keramas Park, Desa Keramas Gianyar. “Dari Badung jumlah peserta yang ikut diantaranya 12 orang siswa SMA, 12 orang siswa SMP dan 4 orang pembina Guru Pendamping dan 2 orang pendamping dari KPA Kabupaten Badung,” terangnya. *asa
Demikian disampaikan Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung I Ketut Suiasa yang juga Wakil Bupati Badung saat melepas Kontingen Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Kabupaten Badung yang akan mengikuti Lomba Tingkat Provinsi Bali. Pelepasan Jambore KSPAN yang dilakukan di SMAN 1 Kuta Utara tersebut ditandai dengan pemakaian seragam yang secara simbolis diberikan oleh Wabup Suiasa kepada para peserta.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Badung diwakili dr Elly Suandewi Mukti yang sekaligus sebagai panitia, Sekretaris Dinas Pendidikan Badung I Made Widiada, Kepala BNN Kabupaten Badung AKBP Ni Ketut Masmini, Sekcam Kuta Utara Putu Eka Permana, Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara I Made Murdia.
Wabup Suiasa menyatakan, kasus HIV/AIDS di Badung yang tercatat sebanyak 3.152 sampai bulan Agustus 2018. Terdiri dari HIV 1.909 kasus, AIDS sebanyak 1.243 Kasus. “Kelompok umur yang paling tinggi menyerang usia 20-49 tahun sebanyak 2.843 orang atau 90,5 persen dari total kasus. Bila sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun,” terangnya.
Mirisnya, lanjut Wabup Suiasa, jalur penularan terbesarnya pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada para KSPAN yang ada di lingkungan sekolah turut membantu menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS, supaya generasi muda tidak terkena penyakit mematikan ini.
“Harapan saya, siswa yang tergabung dalam KSPAN dapat mengetoktularkan bagaimana mencegah dan menghindari agar tidak terkena penyakit HIV dan AIDS. Diharapkan agar generasi muda sejak dini selalu memeriksakan kesehatannya untuk mengetahui kena apa tidak dari penyakit tersebut,” harapnya.
Sementara Ketua Panitia dr Elly Suandewi Mukti melaporkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah, meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dan narkoba pada siswa SMP, SMA/SMK di Kabupaten Badung.
Menurutnya, pelaksanaan KSPAN Tingkat Provinsi Bali akan dilaksanakan tanggal 20-22 September di Keramas Park, Desa Keramas Gianyar. “Dari Badung jumlah peserta yang ikut diantaranya 12 orang siswa SMA, 12 orang siswa SMP dan 4 orang pembina Guru Pendamping dan 2 orang pendamping dari KPA Kabupaten Badung,” terangnya. *asa
Komentar