Pejabat Struktural Prodi Kedokteran Dilantik
Rektor Undiksha Tekankan Pelayanan Prima
SINGARAJA, NusaBali
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Jumat (7/9) siang melantik sejumlah pejabat struktural di Fakultas Kedokteran yang baru dibuka awal Agustus lalu. Sejumlah pejabat yang sudah dipersiapkan sebelumnya, akan mulai bertugas mengemban misi Undiksha menciptakan lulusan kedokteran berkualitas di pertengahan September mendatang. Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, menekankan seluruh pejabat struktural untuk memberikan pelayanan prima dalam setiap tugas utamanya.
Dalam kesempatan itu Undiksha memilih Prof Dr M Ahmad Djojosugito, dr SpOT(K) MHA MBA, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran dan sejumlah pejabat structural lainnya. Rektor Jampel pun berharap dengan dilantiknya pejabat struktural itu, Undiksha dapat mengejar mimpi bersama menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Asia tahun 2045. Meski hal tersebut tidak ditampiknya akan tercapai secara bertahap.
“Kasubag harus bisa menjadi pelayanan prima masyarakat dan civitas. Dosen bekerja maksimal pelaksanan Tri Darma Perguruan Tinggi, jangan sampai direcoki lagi dengan masalah administrasi yang menjadi tannggungjawab tendik,” kata dia. Jampel juga menggaris bawahi, pelayanan prima yang dimaksud adalah soal pelayanan cepat, tepat dan benar.
Sementara itu Undiksha yang sudah mengumumkan kelulusan 50 orang mahasiswa kedokterannya dari 233 orang pelamar yang mengikuti tes akan mulai mengikuti perkuliahan mulai 17 September mendatang. Mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah mereka yang berhasil mencapai passing grade yang sudah ditentukan panitia. Bahkan dari ratusan pelamar yang berasal dari luar Bali, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, NTT, NTB, Riau, Sulawesi Selatan, Selawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara harus rela mengubur impiannya.
“Lima puluh orang yang lulus berdasarkan rangking yang dimiliki. Hasil sangat objektif, input betu-betul berkwalitas, hindari titipan. Karena untuk bisa jadi dokter itu berat, terakhir harus lulus UMKPPD (Uji kompetensi Mahasiwa Pendidikan Profesi Dokter,red),” imbuhnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Undiksha Prof Dr M Ahmad Djojosugito, dr SpOT(K) MHA MBA, mengatakan timnya kini harus bekerja keras. Namun ia optimis dapat memenuhi tuntutan rektor dengan tim yang kompak. Menurutnya Fakultas Kedokteran yang membuka prodi kedokteran pariwisata harus diangkat sebagai keunggulan.
Karena selama ini Fakultas Kedokteran yang sudah ada di sejumlah Universitas belum ada yang mengunggulkan keilmuan itu. “Ini gabungan dari internasional healty, travel medicine dan medical tourism, kita padukan dalam satu ilmu kedokteran Undiksha,” ungkap dia.
Kedokteran khusus pariwisata dimaksudkan, lulusan dokter Undiksha nanti juga disiapkan untuk menjadi tenaga medis wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Mereka pun dituntut untuk mengetahui penyakit dan potensi penularan serta penanggulangan penyakit yang dibawa wisatawan ke Bali ataupun sebaliknya. *k23
Dalam kesempatan itu Undiksha memilih Prof Dr M Ahmad Djojosugito, dr SpOT(K) MHA MBA, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran dan sejumlah pejabat structural lainnya. Rektor Jampel pun berharap dengan dilantiknya pejabat struktural itu, Undiksha dapat mengejar mimpi bersama menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Asia tahun 2045. Meski hal tersebut tidak ditampiknya akan tercapai secara bertahap.
“Kasubag harus bisa menjadi pelayanan prima masyarakat dan civitas. Dosen bekerja maksimal pelaksanan Tri Darma Perguruan Tinggi, jangan sampai direcoki lagi dengan masalah administrasi yang menjadi tannggungjawab tendik,” kata dia. Jampel juga menggaris bawahi, pelayanan prima yang dimaksud adalah soal pelayanan cepat, tepat dan benar.
Sementara itu Undiksha yang sudah mengumumkan kelulusan 50 orang mahasiswa kedokterannya dari 233 orang pelamar yang mengikuti tes akan mulai mengikuti perkuliahan mulai 17 September mendatang. Mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah mereka yang berhasil mencapai passing grade yang sudah ditentukan panitia. Bahkan dari ratusan pelamar yang berasal dari luar Bali, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, NTT, NTB, Riau, Sulawesi Selatan, Selawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara harus rela mengubur impiannya.
“Lima puluh orang yang lulus berdasarkan rangking yang dimiliki. Hasil sangat objektif, input betu-betul berkwalitas, hindari titipan. Karena untuk bisa jadi dokter itu berat, terakhir harus lulus UMKPPD (Uji kompetensi Mahasiwa Pendidikan Profesi Dokter,red),” imbuhnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Undiksha Prof Dr M Ahmad Djojosugito, dr SpOT(K) MHA MBA, mengatakan timnya kini harus bekerja keras. Namun ia optimis dapat memenuhi tuntutan rektor dengan tim yang kompak. Menurutnya Fakultas Kedokteran yang membuka prodi kedokteran pariwisata harus diangkat sebagai keunggulan.
Karena selama ini Fakultas Kedokteran yang sudah ada di sejumlah Universitas belum ada yang mengunggulkan keilmuan itu. “Ini gabungan dari internasional healty, travel medicine dan medical tourism, kita padukan dalam satu ilmu kedokteran Undiksha,” ungkap dia.
Kedokteran khusus pariwisata dimaksudkan, lulusan dokter Undiksha nanti juga disiapkan untuk menjadi tenaga medis wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Mereka pun dituntut untuk mengetahui penyakit dan potensi penularan serta penanggulangan penyakit yang dibawa wisatawan ke Bali ataupun sebaliknya. *k23
Komentar