Bus Masuk Jurang, 21 Tewas, 17 Luka Berat
Sebuah bus pariwisata bernomor polisi B 7025 SGA masuk jurang di tikungan maut jalan alternatif Cikidang – Palabuhanratu tepatnya di Tanjakan Ciareuy, Kampung Bantarselang, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (8/9) siang sekitar pukul 13.14 Wita.
SUKABUMI, NusaBali
Sebanyak 21 penumpang tewas, 17 luka berat. “Nama bus Jakarta Wisata Transport, membawa rombongan penumpang sebanyak 38 orang dari PT Catur Putra Group (CPG) Bogor,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi seperti dilansir detikcom, Sabtu (8/9).
Sebanyak 21 orang dinyatakan meninggal dunia, 17 lainnya mengalami luka berat. Korban yang meninggal dunia masih berada di Instalasi Jenazah RSUD Palabuhanratu, 14 korban luka berat dirawat di rumah sakit yang sama, dan 3 orang lainnya di RSUD Sekarwangi Cibadak.
“Semua korban meninggal dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mempermudah pendataan dan penjemputan jenazah oleh keluarga,” ujar AKBP Nasriadi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu kemarin.
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 13.14 Wita. Para korban merupakan karyawan PT Catur Putra Group (CGP) Bogor. Rencananya rombongan ini akan menggelar gathering di salah satu tempat arung jeram yang berada tak jauh dari lokasi kecelakaan. Rombongan berangkat menggunakan empat minibus.
Namun, bus paling belakang yang memiliki kapasitas 31 orang terjun ke jurang sedalam puluhan meter. Diduga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena faktor rem blong.
Seorang pemandu wisata yang mengantar rombongan yang mengalami peristiwa tersebut, Dendi Kinong, 45, mengatakan sudah memberi gambaran tentang kondisi jalan kepada sang sopir bus tersebut.
“Saya (melakukan) pengawalan dari Peteuy ketemu sama sopirnya, saya kasih tahu kalau jalannya belok belok. Jadi harap berhati-hati,” ujar Dendi, Sabtu (8/9).
“Pas hampir sampai di lokasi kejadian, ada turunan yang tajam. Nah, di situ saya kesalip oleh bus, sampai akhirnya bus itu terjun ke jurang, kedalaman sekitar 25 meter,” imbuhnya seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Jalur yang dilalui bus tersebut memang dikenal sebagai salah satu jalur tengkorak yang ada di Sukabumi, karena kondisi yang berbukit dan memiliki tanjakan dan turunan yang curam.
Pihak dinas perhubungan setempat bahkan sudah tidak memperbolehkan bus melewati jalur ini. Namun tidak sedikit oknum bus yang bandel melewati jalur ini, karena jalur ini menghemat waktu untuk menuju ke kawasan wisata arung jeram di Cikidang. *
Sebanyak 21 orang dinyatakan meninggal dunia, 17 lainnya mengalami luka berat. Korban yang meninggal dunia masih berada di Instalasi Jenazah RSUD Palabuhanratu, 14 korban luka berat dirawat di rumah sakit yang sama, dan 3 orang lainnya di RSUD Sekarwangi Cibadak.
“Semua korban meninggal dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mempermudah pendataan dan penjemputan jenazah oleh keluarga,” ujar AKBP Nasriadi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu kemarin.
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 13.14 Wita. Para korban merupakan karyawan PT Catur Putra Group (CGP) Bogor. Rencananya rombongan ini akan menggelar gathering di salah satu tempat arung jeram yang berada tak jauh dari lokasi kecelakaan. Rombongan berangkat menggunakan empat minibus.
Namun, bus paling belakang yang memiliki kapasitas 31 orang terjun ke jurang sedalam puluhan meter. Diduga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena faktor rem blong.
Seorang pemandu wisata yang mengantar rombongan yang mengalami peristiwa tersebut, Dendi Kinong, 45, mengatakan sudah memberi gambaran tentang kondisi jalan kepada sang sopir bus tersebut.
“Saya (melakukan) pengawalan dari Peteuy ketemu sama sopirnya, saya kasih tahu kalau jalannya belok belok. Jadi harap berhati-hati,” ujar Dendi, Sabtu (8/9).
“Pas hampir sampai di lokasi kejadian, ada turunan yang tajam. Nah, di situ saya kesalip oleh bus, sampai akhirnya bus itu terjun ke jurang, kedalaman sekitar 25 meter,” imbuhnya seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Jalur yang dilalui bus tersebut memang dikenal sebagai salah satu jalur tengkorak yang ada di Sukabumi, karena kondisi yang berbukit dan memiliki tanjakan dan turunan yang curam.
Pihak dinas perhubungan setempat bahkan sudah tidak memperbolehkan bus melewati jalur ini. Namun tidak sedikit oknum bus yang bandel melewati jalur ini, karena jalur ini menghemat waktu untuk menuju ke kawasan wisata arung jeram di Cikidang. *
Komentar