Penebang Cengkih Masih Berstatus Saksi
Kepolisian masih mengembangkan kasus I Wayan Suama, 24, yang tewas tertimpa pohon cengkih di Banjar Jelekungkang, Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Sabtu (8/9).
BANGLI, NusaBali
Penebang pohon cengkih, Gusti Putu Suarjana, 55, masih berstatus saksi. Tim penyidik segera melakukan gelar perkara.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP sulhadi, menegaskan masih menetapkan Gusti Suarjana sebagi saksi. Dari hasil gelar perkara natinya tim penyidik baru menetapkan status seseorang dan jika dalam gelar perkara ditemukan unsur perbuatan pidana, status saksi dinaikkan jadi tersangka. “Gusti Suarjana sudah dipulangkan,” ungkap AKP Sulhadi, Minggu (9/9).
Terpisah, Bendesa Pakraman Jelekungkang, I Wayan Wirya, mengatakan terduga pelaku, Gusti Suarjana, bukan krama Jelekungkang. Gusti Suarjana asli Blahbatuh Gianyar dan mempunyai rumah di Singaraja. “Gusti Suarjana baru sehari tinggal di Jelekungkang,” ungkapnya. Kedatangannya untuk mengurus perkainan anaknya yang mengambil istri di Jelekungkang. Sementara pohon yang ditebang Gusti Suarjana milik besannya, Gusti Biang Renge. Desa Pakraman Jelekungkang belum ada rencana menggelar upacara pembersihan terkait peristiwa itu. “Belum jelas apakah korban meninggal di lokasi, di perjalanan menuju rumah sakit atau meninggalnya di rumah sakit,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga asal Dusun Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, I Wayan Suama, 24, tewas setelah tertimpa batang pohon cengkih di Dusun Jelekungkang, Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Sabtu (8/9) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Meski sudah meninggal, darah segar masih keluar dari kedua telinga Wayan Suama.
Salah seorang rekan Wayan Suama yakni I Komang Giri saat ditemui di RSU Bangli, menuturkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Di sekitar lokasi tempat mengangkut kayu di tegalan di Dusun Jelekungkang, Desa Tamanbali, ada seorang warga sedang menebang pohon cengkih. Saat itu Wayan Suama memikul kayu yang panjangnya sekitar 4 meter bersama I Kadek Suar yang masih ada hubungan keluarga dengannya. Pada saat melintas di lokasi, batang pohon cengkih yang ditebang roboh dan langsung menimpa Wayan Suama. *es
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP sulhadi, menegaskan masih menetapkan Gusti Suarjana sebagi saksi. Dari hasil gelar perkara natinya tim penyidik baru menetapkan status seseorang dan jika dalam gelar perkara ditemukan unsur perbuatan pidana, status saksi dinaikkan jadi tersangka. “Gusti Suarjana sudah dipulangkan,” ungkap AKP Sulhadi, Minggu (9/9).
Terpisah, Bendesa Pakraman Jelekungkang, I Wayan Wirya, mengatakan terduga pelaku, Gusti Suarjana, bukan krama Jelekungkang. Gusti Suarjana asli Blahbatuh Gianyar dan mempunyai rumah di Singaraja. “Gusti Suarjana baru sehari tinggal di Jelekungkang,” ungkapnya. Kedatangannya untuk mengurus perkainan anaknya yang mengambil istri di Jelekungkang. Sementara pohon yang ditebang Gusti Suarjana milik besannya, Gusti Biang Renge. Desa Pakraman Jelekungkang belum ada rencana menggelar upacara pembersihan terkait peristiwa itu. “Belum jelas apakah korban meninggal di lokasi, di perjalanan menuju rumah sakit atau meninggalnya di rumah sakit,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga asal Dusun Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, I Wayan Suama, 24, tewas setelah tertimpa batang pohon cengkih di Dusun Jelekungkang, Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Sabtu (8/9) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Meski sudah meninggal, darah segar masih keluar dari kedua telinga Wayan Suama.
Salah seorang rekan Wayan Suama yakni I Komang Giri saat ditemui di RSU Bangli, menuturkan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Di sekitar lokasi tempat mengangkut kayu di tegalan di Dusun Jelekungkang, Desa Tamanbali, ada seorang warga sedang menebang pohon cengkih. Saat itu Wayan Suama memikul kayu yang panjangnya sekitar 4 meter bersama I Kadek Suar yang masih ada hubungan keluarga dengannya. Pada saat melintas di lokasi, batang pohon cengkih yang ditebang roboh dan langsung menimpa Wayan Suama. *es
1
Komentar