Demokrat Gianyar Ingin 2 Kursi DPR RI Bertahan
Jajaran DPC Demokrat Gianyar mengharapkan Demokrat Bali bisa merebut minimal dua kursi di DPR RI hasil Pileg 2019.
GIANYAR, NusaBali
Harapan itu sangat realistis karena Demokrat Bali sempat mendudukkan dua kadernya di DPR RI hasil Pileg 2014. Hal itu terungkap dalam pertemuan jajaran DPC Demokrat Gianyar dan PAC Demokrat se-Kabupaten Gianyar di Sekretariat DPC Demokrat Gianyar, Jalan Raya Andong, Ubud. Pertemuan itu juga dirangkaikan dengan peringatan HUT Partai Demokrat ke-17 dipimpin Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara.
Cok Asmara menegaskan, kesuksesan Demokrat di Bali nanti tak bisa hanya diukur dengan perolehan suara atau kursi di DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota se-Bali. Namun semua itu juga dilihat dari keberhasilan partai dalam meraih suara sesuai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen di DPR.
Oleh karena itu, pihaknya memerintahkan kepada para kader khususnya para caleg kabupaten/kota dan provinsi untuk saling bergandengan dengan caleg DPR RI dalam proses mendulang suara. “Selama ini, caleg DPR RI Putu Supadma Rudana yang intens berkomunikasi dengan kami jajaran DPC Gianyar. Tolong, bersama-sama galang dukungan untuk Pileg 2019 nanti. Dan, kalau tak lolos (parliamentary threshold), maka apa yang kita kerjakan selama ini akan sia-sia,” jelasnya.
Guna mematangkan pergerakan kader dalam menghadapi Pileg 2019, Cok Asmara memerintahkan jajaran DPC, PAC dan para caleg untuk menyiapkan calon saksi di TPS nanti. Penyiapan saksi lebih awal karena tugas saksi tak hanya saat pencoblosan, namun juga sejak awal memetakan kegiatan hingga mengamankan suara yang akan ditetapkan di KPU. “Pileg 2019, kalau dibilang masih lama yang lama. Kalau dibilang dekat, memang sangat Dekat. Makanya harus bersiap dari sekarang,” jelasnya.
Peringatan HUT Demokrat kemarin juga dihadiri Korwil Partai Demokrat Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra. Mantan Sekda Gianyar ini mengharapkan setiap kader Demokat, terlebih para caleg agar lebih mengedepankan kepentingan partai ketimbang kepentingan individu. “Tidak zamannya lagi kader partai hanya memikirkan diri, tanpa mempedulikan partai,” jelasnya.
Seperti diketahui pada Pileg 2014 lalu, Demokrat berhasilkan mendudukkan wakilnya di DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Bali. Keduanya, yakni Jero Wacik dengan 104.682 suara dan I Putu Sudiartana 73.348 suara. Namun keduanya tersangkut kasus korupsi. Jero Wacik kemudian digantikan posisinya oleh Putu Tutik Kusumawardhani dan Putu Sudiartana digantikan Putu Supadma Rudana dengan status Pergantian Antar Waktu (PAW). *lsa
Cok Asmara menegaskan, kesuksesan Demokrat di Bali nanti tak bisa hanya diukur dengan perolehan suara atau kursi di DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota se-Bali. Namun semua itu juga dilihat dari keberhasilan partai dalam meraih suara sesuai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen di DPR.
Oleh karena itu, pihaknya memerintahkan kepada para kader khususnya para caleg kabupaten/kota dan provinsi untuk saling bergandengan dengan caleg DPR RI dalam proses mendulang suara. “Selama ini, caleg DPR RI Putu Supadma Rudana yang intens berkomunikasi dengan kami jajaran DPC Gianyar. Tolong, bersama-sama galang dukungan untuk Pileg 2019 nanti. Dan, kalau tak lolos (parliamentary threshold), maka apa yang kita kerjakan selama ini akan sia-sia,” jelasnya.
Guna mematangkan pergerakan kader dalam menghadapi Pileg 2019, Cok Asmara memerintahkan jajaran DPC, PAC dan para caleg untuk menyiapkan calon saksi di TPS nanti. Penyiapan saksi lebih awal karena tugas saksi tak hanya saat pencoblosan, namun juga sejak awal memetakan kegiatan hingga mengamankan suara yang akan ditetapkan di KPU. “Pileg 2019, kalau dibilang masih lama yang lama. Kalau dibilang dekat, memang sangat Dekat. Makanya harus bersiap dari sekarang,” jelasnya.
Peringatan HUT Demokrat kemarin juga dihadiri Korwil Partai Demokrat Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra. Mantan Sekda Gianyar ini mengharapkan setiap kader Demokat, terlebih para caleg agar lebih mengedepankan kepentingan partai ketimbang kepentingan individu. “Tidak zamannya lagi kader partai hanya memikirkan diri, tanpa mempedulikan partai,” jelasnya.
Seperti diketahui pada Pileg 2014 lalu, Demokrat berhasilkan mendudukkan wakilnya di DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Bali. Keduanya, yakni Jero Wacik dengan 104.682 suara dan I Putu Sudiartana 73.348 suara. Namun keduanya tersangkut kasus korupsi. Jero Wacik kemudian digantikan posisinya oleh Putu Tutik Kusumawardhani dan Putu Sudiartana digantikan Putu Supadma Rudana dengan status Pergantian Antar Waktu (PAW). *lsa
1
Komentar