nusabali

Pawai Obor dan Cikar-cikaran Meriahkan Malam Tahun Baru Islam

  • www.nusabali.com-pawai-obor-dan-cikar-cikaran-meriahkan-malam-tahun-baru-islam

Menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah, ratusan umat muslim sekitar Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, menggelar pawai obor dan cikar-cikaran (salah satu mainan tradisional), Senin (10/9) malam.

NEGARA, NusaBali

Cikar-cikaran yang dibawa anak-anak sengaja ditampilkan sebagai upaya melestarikan salah satu mainan tradisional yang sempat menjadi mainan favorit sebelum memasuki tahun 2000-an.

Pawai obor yang diiringi cikar-cikaran, itu dilakukan keliling wilayah Kelurahan Loloan Timur, kemudian melewati Kelurahan Lelateng dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, dan kembali ke Kelurahan Loloan Timur. Pawai obor dengan mengikutkan salah satu mainan kuno, itu merupakan pawai yang keempat kali digelar serangkaian malam tahun baru Islam.

“Mainan kuno (cikar-cikaran) itu, karena memiliki nilai sejarah. Dulu, mainan itu sangat digemari anak-anak di Loloan,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Habibil Muafi.

Menurutnya, cikar-cikaran yang dulu menjadi mainan favorit anak-anak di Loloan, itu telah digeser perkembangan teknologi. Namun dengan menampilkan kembali cikar-cikaran, paling tidak mainan yang sempat berjaya di kawasan Loloan itu dapat tetap dikenang, dan diharapkan tetap lestari. “Tujuan kami, selain pawai dapat berjalan lebih meriah, mainan kuno itu kami tonjolkan dengan harapan mainan itu tetap dilestarikan. Anak-anak sekarang juga biar tahu mainan kuno yang dulu menemani masa kecil para orang tua mereka dulu,” ujar Habibil Muafi yang juga Ketua Komunitas Remaja Loloan Timur, didampingi Penasihat Komunitas Remaja Loloan Timur Rachil Ifkar.

Selain itu, dalam pawai obor juga ditampilkan pakaian pengantin khas Loloan. Kekhasan pakaian pengantin khas Loloan itu di antaranya adalah menggunakan Awik serta kebaya dari kain songket khas Loloan. Sepasang pengantin itu diiringi dengan irama hadrah. Pada Kamis (20/9) malam nanti, Komunitas Remaja Loloan Timur juga berencana mengubah Loloan sekarang menjadi Loloan zaman lama. Dalam acara Loloan zaman lama dengan menggunakan jalan umum di Kelurahan Loloan Timur, itu dirancang membuat perkampungan sekitar tanpa listrik, dan hanya diterangi obor. “Nanti di Loloan zaman lama, akan kami buat beberapa stand, seperti stand pengantin kuno, khitanan anak dengan memajang alat khitan tempo dulu dari bambu, stand kuliner kuno seperti jaje kopyor, bubur sure, tapeng, janda merias, dan beberapa kuliner kuno lainnya,” ungkap Habibil Muafi. *ode

Komentar