Karangasem Dapat Jatah 202 CPNS
Pemkab Karangasem hanya kebagian jatah 202 CPNS. Jatah itu tidak sesuai harapan dari usulan 326 CPNS.
AMLAPURA, NusaBali
Jatah CPNS yang disetujui Menpan RB sesuai Keputusan No 517 tahun 2018 lebih rendah dari jumlah PNS yang pensiun tahun 2018 sebanyak 203 PNS. Pemkab Karangasem tetap berencana mengajukan usulan tambahan formasi CPNS.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Karangasem, I Gusti Gede Rinceg, menjelaskan dari 202 jatah disetujui Menpan RB, hanya untuk tenaga guru 149 CPNS, tenaga kesehatan 48 CPNS, dan tenaga teknis 5 CPNS. Rinciannya guru kelas 74 CPNS, Penjasorkes (Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan) 36 CPNS, guru bimbingan konseling 15 CPNS, guru IPS 4 CPNS, guru IPA 3 CPNS, guru bahasa Indonesia 7 CPNS, guru bahasa Inggris 5 CPNS, dan guru Matematika 5 CPNS.
Sedangkan 48 tenaga kesehatan meliputi apoteker 7 CPNS, asisten apoteker 4 CPNS, bidan 7 CPNS, dokter ahli 17 CPNS, nutrisionis 2 CPNS, perawat 6 CPNS, dan pranata laboratorium kesehatan 5 CPNS. Tenaga teknis yakni pengawas irigasi 2 CPNS, teknik tata bangunan dan perumahan 1 CPNS, dan teknik jalan dan jembatan 2 CPNS. “Semua formasi itu ditentukan pusat, kami sebelumnya mengusulkan lebih dari itu,” jelas Gusti Rinceg di Amlapura, Selasa (11/9). Ia pun blak-blakkan menyebut formasi yang diterima kurang memuaskan. Sebab usulan diajukan per 4 Juli 2018, sebanyak 203 CPNS.
Setelah formasi turun dari pusat disetujui 202 CPNS, Pemkab Karangasemm bersiap membentuk panitia seleksi yang diagendakan memulai pendaftaran, Rabu (19/9) secara online. Berlanjut testing Oktober 2018 terbagai II yakni seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang. “Jadwal lebih lanjut menyusul, setelah menggelar rapat,” katanya. Setelah rapat mengagendakan ajukan usulan tambahan formasi. Tambahan kebutuhan CPNS untuk tenaga teknis sebanyak 58 CPNS, tambahan tenaga pendidikan terutama guru SMP Satu Atap sebanyak 20 CPNS, tambahan tenaga kesehatan sebanyak 45 CPNS, sehingga total usulan 326 CPNS.
Dikatakan, PNS yang pensiun sejak tahun 2014 sebanyak 583 PNS. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, enggan menanggapi minimnya jumlah formasi CPNS untuk guru. “Tanyakan saja ke BKD SDM, kan beliau yang mengusulkan,” pintanya. *k16
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Karangasem, I Gusti Gede Rinceg, menjelaskan dari 202 jatah disetujui Menpan RB, hanya untuk tenaga guru 149 CPNS, tenaga kesehatan 48 CPNS, dan tenaga teknis 5 CPNS. Rinciannya guru kelas 74 CPNS, Penjasorkes (Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan) 36 CPNS, guru bimbingan konseling 15 CPNS, guru IPS 4 CPNS, guru IPA 3 CPNS, guru bahasa Indonesia 7 CPNS, guru bahasa Inggris 5 CPNS, dan guru Matematika 5 CPNS.
Sedangkan 48 tenaga kesehatan meliputi apoteker 7 CPNS, asisten apoteker 4 CPNS, bidan 7 CPNS, dokter ahli 17 CPNS, nutrisionis 2 CPNS, perawat 6 CPNS, dan pranata laboratorium kesehatan 5 CPNS. Tenaga teknis yakni pengawas irigasi 2 CPNS, teknik tata bangunan dan perumahan 1 CPNS, dan teknik jalan dan jembatan 2 CPNS. “Semua formasi itu ditentukan pusat, kami sebelumnya mengusulkan lebih dari itu,” jelas Gusti Rinceg di Amlapura, Selasa (11/9). Ia pun blak-blakkan menyebut formasi yang diterima kurang memuaskan. Sebab usulan diajukan per 4 Juli 2018, sebanyak 203 CPNS.
Setelah formasi turun dari pusat disetujui 202 CPNS, Pemkab Karangasemm bersiap membentuk panitia seleksi yang diagendakan memulai pendaftaran, Rabu (19/9) secara online. Berlanjut testing Oktober 2018 terbagai II yakni seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang. “Jadwal lebih lanjut menyusul, setelah menggelar rapat,” katanya. Setelah rapat mengagendakan ajukan usulan tambahan formasi. Tambahan kebutuhan CPNS untuk tenaga teknis sebanyak 58 CPNS, tambahan tenaga pendidikan terutama guru SMP Satu Atap sebanyak 20 CPNS, tambahan tenaga kesehatan sebanyak 45 CPNS, sehingga total usulan 326 CPNS.
Dikatakan, PNS yang pensiun sejak tahun 2014 sebanyak 583 PNS. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, enggan menanggapi minimnya jumlah formasi CPNS untuk guru. “Tanyakan saja ke BKD SDM, kan beliau yang mengusulkan,” pintanya. *k16
1
Komentar