nusabali

Jadi Base Camp Godok Kebijakan Koster-Ace

  • www.nusabali.com-jadi-base-camp-godok-kebijakan-koster-ace

Masa transisi kepemimpinan Bali sudah selesai. Namun, Kantor Transisi yang disiapkan menjelang peralihan kepemimpinan dari Gubernur Made Mangku Pastika ke Gubernur Wayan Koster, tidak serta merta ditutup.

Aktivitas Kantor Transisi Jalan Terus


DENPASAR, NusaBali
Aktivitas Kantor Transisi yang berlokasi di Jalan Moh Yamin Niti Mandala Denpasar tetap berjalan untuk menggodok berbagai kebijakan Gubernur-Wakil Gubernur 2018-2023, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace).

Pantuan NusaBali, Rabu (12/9), di Kantor Transisi masih tampak ramai. Anggota Tim Transisi, I Made Arimbawa, mengatakan walaupun Koster-Cok Ace sudah dilantik dan melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Bali, namun Kantor Transisi akan tetap difungsikan. “Masih lanjut ini. Lihat saja di sini masih tetap ada penyelesaian tugas-tugas oleh Tim Transisi,” jelas Made Arimbawa ke-pada NusaBali.

Politisi senior PDIP asal Tabanan ini menyebutkan, sejumlah Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda) yang akan diterapkan di Pemprov Bali juga dilahirkan di Kantor Transisi. “Pergub itu kan digodok di Kantor Transisi. Jadi, Kantor Transisi masih tetap jalan. Diskusi berkelanjutan ya di sini. Kita ada tim yang bekerja terus menerus di sini. Ada Pokja Khusus dan Pokja Teknis di sini,” tandas mantan Ketua DPRD Tabanan 1999-2004 yang sempat menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009 ini.

Menurut Arimbawa, beberapa rancangan Pergub yang sudah final adalah Pergub tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa Aksara dan Sastra Bali. Selain itu, juga ada Rancangan Pergub tentang Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Rancangan Pergub tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Semua dikerjakan Tim Transisi di Kantor Transisi.

Arimbawa mengatakan, Gubernur Koster juga sering mampir ke Kantor Transisi, karena yang bersangkutan adalah seorang akademisi. “Pak Gubernur lebih nyaman kerja di sini (Kantor Transisi). Namanya juga orang akademisi, jadi diskusinya itu di Kantor Transisi. Kalau tidak agenda penting, ya bisa sampai seharian beliau di Kantor Transisi,” papar Arimbawa.

Gubernur Koster, kata Arimbawa, berusaha menyatukan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dengan masalah teknis. Yang merancang draft dari sisi hukum dan peraturan adalah tim ahli yang tergabung dalam Tim Transisi, termasuk pakar hukum.

Kalau soal teknis, yang membahasnya adalah Tim Sekehe Demen, yang merupakan babungan Alumnus ITB Bandung. “Kalau tidak disambungkan antara tim hukum dan tim teknis, kan nggak nyambung. Jadi, saya tugasnya memfasilitasi keduanya,” sebut Arimbawa.

Ditanya sampai kapan Kantor Transisi akan dioperasikan, menurut Arimbnawa, mungkin bisa berlanjut terus, cuma namanya yang diganti. Mungkin saja nanti berubah nama menjadi Kantor Tim Ahli Pemprov Bali. Nantinya, kelompok kerja (Pokja) akan ngantor di sini, membantu Gubernur memberikan masukan dan pemikiran untuk Bali.

Sementara itu, Gubernur Koster mengungkapkan draft sejumlah Rancangan Pergub dan Ranperda sudah selesai dibuat. Sekarang tinggal diberikan nomor dan segera bisa dilaksanakan. Misalnya, Rancangan Pergub Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

Menurut Koster, dua Pergub ini tidak menghabiskan biaya. “Pergub yang sudah selesai ini tidak perlu biaya. Nggak perlu honor-honoran, karena mereka kerjanya ngayah itu Tim Khusus-nya,” ujar Koster belum lama ini.

Koster menyebutkan, tim yang bekerja di Kantor Transisi kerjanya gotong-royong dengan niat yang tulus. Mereka berkomitmen ngayah untuk membangun Bali. “Makanya, kita membuat Pergub yang biayanya murah sekali. Sebab, tidak perlu kita keluar duit untuk bayar honor mereka,” tandas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *nat

Komentar